Dua Kekalahan Beruntun City Bikin Gabriel Jesus Kesal

10 April 2018 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jesus di laga melawan Basel. (Foto: AFP/Oli Scarff)
zoom-in-whitePerbesar
Jesus di laga melawan Basel. (Foto: AFP/Oli Scarff)
ADVERTISEMENT
Supremasi Manchester City di musim ini tercoreng. Mereka takluk dua kali, dari Liverpool pada leg pertama perempat final Liga Champions dan Manchester United di pentas Premier League. Kekalahan yang lumayan mengganggu kepercayaan diri para pemain mereka, tak terkecuali Gabriel Jesus.
ADVERTISEMENT
"Kami sedih dan kesal, tentu saja, karena kami mengalami dua kekalahan besar dalam dua pertandingan terpenting musim ini," kata Jesus seperti dilansir Soccerway.
Sepasang kekalahan beruntun mungkin terlihat klise bagi kesebelasan lain, tapi tidak untuk City. Hanya empat kali mereka menelan kekalahan di semua ajang sepanjang musim ini. Hingga akhirnya Liverpool dan United datang sebagai momok untuk kandidat pertama juara Premier League tersebut.
Repotnya, kekalahan tersebut juga ditandai dengan catatan buruk lain: gawang City kebobolan enam gol hanya dalam dua laga. Untuk tim yang jarang sekali kebobolan tiga gol per laga sepanjang musim ini, itu adalah alarm. City punya kelemahan untuk dieksploitasi.
"Jelas, kami terganggu oleh dua pertandingan terakhir. Namun, kami tidak bisa larut dalam masalah ini dan melupakan semua hal hebat yang telah kami lakukan hingga sekarang," ucap Jesus.
ADVERTISEMENT
Jesus memang gagal menyumbang gol pada leg pertama. Akan tetapi, ada pembelaan kuat untuk dirinya. Ia memang menggantikan posisi Sergio Aguero sebagai penyerang utama. Namun, perannya sedikit berbeda karena Jesus bermain ke tengah, lebih dalam ketimbang Aguero. Sebagai opsi lainnya, Pep Guardiola menugaskan David Silva dan Ilkay Guendogan untuk memanfaatkan celah di lini depan.
"Melawan Liverpool, itu hanya tergantung pada kami. Anda harus berpikir tentang kemenangan, bukan tentang gol ketiga atau keempat, tetapi tentang mencetak gol pertama --apa yang tidak kita dapatkan Rabu lalu."
Liverpool vs City di Anfield. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Liverpool vs City di Anfield. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Mencetak gol adalah hal yang tak bisa dilakukan oleh City di Anfield lalu. Jangankan membobol gawang lawan, mendistribusikan bola ke lini depan saja mereka kesulitan. Pressing tinggi yang dicanangkan Liverpool membuat lini belakang City kelabakan. Buktinya, Kyle Walker kehilangan pengusaaan bola sampai tujuh kali, Fernandinho empat kali, dan Kevin De Bruyne tiga kali. Mampetnya titik-titik distribusi bola tersebut otomatis berdampak pada barisan depan, termasuk Jesus.
ADVERTISEMENT
"Dari awal hingga akhir, kami harus berpikir tentang mencetak gol dan bermain sepakbola kami," kata Jesus.
Misi yang tak mudah, sebab City kudu menang minimal dengan skor 4-0 untuk melaju ke babak semifinal. Ya, pada pertandingan melawan Liverpool, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB nanti, bukan cuma tugas Jesus semata sebagai pencetak gol, tapi juga tentang bagaimana lini belakang dan tengah City bisa lolos dari perangkap pressing yang jadi senjata mematikan The Reds.