Dukungan Charyl Chappuis untuk Ezra Walian

22 Maret 2019 15:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ezra Walian. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ezra Walian. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wajah sedih ditunjukkan Ezra Walian selepas latihan di My Dinh Stadium, Hanoi, Kamis (21/3/2019). Begitu besar perjuangannya untuk bisa berada di antara pemain Timnas U-23 Indonesia, tetapi akhirnya harapan kandas gara-gara regulasi.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan pemain-pemain lain, Ezra terhitung terlambat datang ke pemusatan latihan Timnas U-23. Dia baru datang menjelang turnamen, seperti Egy Maulana Vikri.
Hasrat Ezra tetaplah besar. Terbukti lewat ketetapannya untuk tetap terbang ke Indonesia pada 11 Maret lalu, meski kakeknya dimakamkan pada hari bersamaan. Perjuangan itu hampir terbayar karena dirinya masuk daftar 24 pemain yang dibawa pelatih Indra Sjafri ke Vietnam.
Namun, malang tak bisa dihalang. Ezra tak bisa masuk didaftarkan setelah keputusan FIFA mengacu Statuta pasal 8 ayat 1, berdasarkan surat Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) yang menyatakan bahwa sang pemain pernah membela Timnas U-17 Belanda di dua laga resmi.
Ezra Walian. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Hal itulah yang akhirnya membuat Ezra bersedih. Kepala menunduk serta wajah sendu jadi warna dari ekspresi Ezra sepanjang Kamis (21/3/2019) kemarin. Kesedihan Ezra ini melahirkan dukungan-dukungan yang dialamatkan kepada dirinya. Selain dari Sumardji, dukungan dari Ezra itu hadir dari Charyl Chappuis selaku penggawa Timnas Thailand.
ADVERTISEMENT
"Saya sedih mendengar kabar tentang Ezra. Saya juga pernah mengalami hal yang sama pada 2013 silam. Saat itu saya dipanggil untuk membela Timnas Thailand, tapi federasi (FAT) tidak mempersiapkan dokumen pendaftaran saya ke FIFA dengan baik, sehingga saya tidak bisa main di laga perdana saya bersama Thailand melawan Lebanon," ujar Chappuis dalam akun Instagram resminya.
"Saya sedih mendengar kabar bahwa kamu (Ezra) akan melewatkan turnamen ini, tapi saya yakin ke depan federasi akan mempersiapkan dokumenmu sehingga di masa depan kamu bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Satu hal lagi, bermain di tanah kelahiran ibu saya mengubah hidup saya dan membawa kebahagiaan. Semoga kamu juga sama," tambah pernyataan resmi tersebut.
ADVERTISEMENT
Chappuis memang pernah mengalami kasus serupa. Pada Maret 2013, jelang laga Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Lebanon, Chappuis tidak bisa ambil bagian karena ia pernah turun di Timnas Swiss level junior pada beberapa tahun sebelumnya.
Tepatnya, Chappuis pernah main bersama Timnas U-17 Swiss dalam ajang Piala Dunia U-17 2009 silam. Bahkan, Chappuis sukses membawa Swiss keluar sebagai juara setelah mengalahkan Nigeria U-17 di laga final. Pernah tampil sebelumnya bersama Swiss, Chappuis pun akhirnya tak bisa bermain di Timnas Thailand pada 2013 silam.
Berkat usaha yang gigih dari FAT dalam memperjuangkan Chappuis, ia bisa main untuk Timnas Thailand. Ia bahkan bisa bermain untuk Thailand dalam ajang Piala AFF 2014 dan 2016, Kualifikasi Piala Dunia 2018, serta laga-laga lain yang masuk agenda FIFA.
ADVERTISEMENT