Dulu Tolak Bantu Dana, Kini Kemenpora Upayakan Bonus buat Timnas U-16

13 Agustus 2018 6:31 WIB
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018).  (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
ADVERTISEMENT
Pujian mengalir deras untuk Timnas Indonesia U-16 setelah turun dari podium juara Piala AFF 2018. Kesuksesan pasukan Fakhri Husaini dianggap sebagai kado istimewa menjelang ulang tahun ke-73 Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Capaian Timnas U-16 memang spesial karena mengakhiri dahaga prestasi sepak bola Tanah Air. Terakhir kali Indonesia merebut gelar juara dari cabang sepak bola yakni ketika Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri keluar sebagai kampiun Piala AFF 2013.
Namun, terselip cerita miris di balik perjalanan Timnas U-16 menjadi juara. 'Garuda Asia' tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena permohonan PSSI ditolak oleh Kementeriian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Penolakan Kemenpora tertuang dalam surat tertanggal 7 Mei 2018 yang ditandatangani oleh Asisten Deputi Olahraga Prestasi, Chandra Bakti. Alasannya, fokus anggaran pada 2018 adalah penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang.
"Sehubungan dengan hal tersebut, dengan sangat menyesal Kementerian Pemuda dan Olahraga belum dapat memenuhi harapan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sesuai dengan proposal yang diajukan," demikian tertulis dalam surat itu.
ADVERTISEMENT
Timnas U-16 di AFF U-16 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 di AFF U-16 2018. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Tidak dimungkiri pula oleh Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa Broto, bahwa surat tersebut asli. Gatot pun coba menjelaskan secara rinci bagaimana beban finansial seiring perhelatan Asian Games, termasuk kontribusi Kemenpora untuk Timnas Indonesia.
Perlu diketahui, PSSI menurunkan dua wakil untuk Asian Games tahun ini. Ada tim pria asuhan Luis Milla yang melakoni Grup A di Bekasi, ada pula tim putri besutan Satia Bagdja yang mentas di Palembang. Karena keterlibatan di Asian Games, dua tim ini mendapatkan bantuan langsung dari Kemenpora.
"Berdasarkan laporan dari internal, anggaran dari Departemen 4 tahun ini lebih difokuskan untuk dua timnas (putra dan putri) yang berlaga di Asian Games. Jumlahnya cukup signifikan, kurang dari Rp 20 miliar," tutur Gatot dalam keterangan resmi kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Rinciannya Rp 10,188 miliar untuk tim putra dan Rp 9,188 miliar buat tim putri yang mengarungi Asian Games. Masih ditambah alokasi dana ke PSSI sebesar Rp 5,9 miliar guna lisensi wasit internasional, pelatih profesional, dan upgrading pelatih internasional.
Imam Nahrawi. (Foto: Instagram/@nahrawi_imam)
zoom-in-whitePerbesar
Imam Nahrawi. (Foto: Instagram/@nahrawi_imam)
Ke depannya, diimbuhkan Gatot, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tengah mengupayakan bantuan dana untuk Timnas U-16 guna mengarungi Piala Asia. Turnamen ini bakal digelar di Malaysia sejak September 2018.
"Dan, sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap prestasi atlet-atlet yang sebagian berasal dari PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) di Timnas U-16 akan diberikan penghargaan sebesar Rp 200 juta. Sejauh ini, jumlahnya terdata lima pemain," ucap Gatot.
PPLP memang berada di bawah naungan Kemenpora. Tercatat ada enam pemain yang dipanggil Timnas U-16, termasuk kiper Ernando Ari Sutatyadi yang menjadi pahlawan saat adu penalti di final dan David Maulana sebagai kapten utama. Lantas, bagaimana dengan nasib para pemain Timnas U-16 yang tidak berasal dari PPLP? Apakah masih ada perhatian dari Kemenpora?
ADVERTISEMENT
"Itu (bonus Rp 200 juta) khusus PPLP. Untuk Timnas U-16 secara kolektif ada lagi. Jumlahnya masih dibicarakan," ucap Gatot.