Dwigol Mane Tentukan Kemenangan Liverpool atas Wolves

12 Mei 2019 22:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sadio Mane memeragakan selebrasi setelah mencetak gol Liverpool ke gawang Wolverhampton Wanderers. Foto: Phil Noble/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sadio Mane memeragakan selebrasi setelah mencetak gol Liverpool ke gawang Wolverhampton Wanderers. Foto: Phil Noble/Reuters
ADVERTISEMENT
Liverpool menutup perjalanan di Premier League 2018/19 dengan kemenangan. Menjamu Wolverhampton Wanderers di Stadion Anfield, Minggu (12/5/2019) malam WIB, Jordan Henderson dan kolega memetik hasil 2-0 berkat dwigol Sadio Mane.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan tersebut, Mane sudah mengoleksi 22 gol sepanjang Premier League musim ini atau setara dengan rekan seklubnya, Mohamed Salah, serta Pierre-Emerick Aubameyang milik Arsenal.
Yang disayangkan pendukung Liverpool, gol-gol Mane di laga ini tak cukup untuk memberikan gelar juara. The Reds cuma finis di posisi kedua dengan 97 poin atau tertinggal satu angka dari Manchester City. Sang rival juga memenangi laga pekan terakhir atas Brighton and Hove Albion dengan skor 4-1.
***
Untuk pertandingan penentuan ini, Juergen Klopp memasang komposisi pertahanan sama persis ketika Liverpool melakukan comeback atas Barcelona. Trent Alexander Arnold dan Andy Robertson beroperasi sebagai bek sayap, mengapit duet Joel Matip-Virgil van Dijk di jantung pertahanan.
Lanjut di tengah dan depan, Klopp menyelipkan Georginio Wijnaldum dan Divock Origi yang menjadi pahlawan di laga kontra Barcelona. Wijnaldum memperkuat sektor vital bersama Fabinho dan Jordan Henderson, sementara Origi membentuk trisula penyerang dengan Mohamed Salah serta Sadio Mane.
ADVERTISEMENT
Komposisi itulah yang menghadirkan dominasi bagi Liverpool di awal laga. Sampai 20 menit laga berjalan, penguasaan bola The Reds melampaui 70%.
Liverpool mengonversi otoritas tersebut menjadi serangkaian serangan via tepi lapangan. Untuk skenario ini, Alexander Arnold dan Robertson berperan besar melalui aksi overlap.
Keputusan Alexander Arnold untuk naik membantu serangan pada menit ke-17 pun terbukti jitu. Dia melakukan kerja sama satu-dua dengan Henderson terlebih dahulu, sebelum mengirimkan umpan silang ke kotak penalti. Sebagai target, Sadio Mane berdiri cukup bebas sehingga mampu meneruskan bola ke gawang Rui Patricio.
Dengan kondisi unggul, Liverpool kembali menerapkan pressing setiap kehilangan bola. Pola tersebut sempat menyulitkan Wolves, tetapi pada akhirnya tim tamu mampu keluar dari tekanan dalam 10 menit terakhir babak pertama.
ADVERTISEMENT
Hasilnya terlihat pada menit ke-44. Liverpool terlalu fokus terhadap ancaman Diogo Jota di sisi kanan pertahanan. Pemilik nama terakhir secara jeli melihat pergerakan Matt Doherty di sisi seberang sehingga memutuskan untuk mengirimkan umpan terobosan. Sayangnya, bola tembakan Doherty hanya menghantam mistar gawang.
Juergen Klopp melakukan perayaan di pinggir lapangan saat Liverpool mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers. Foto: Carl Recine/Reuter
Kesulitan Liverpool berlanjut hingga awal babak kedua. Aliran bola mereka kerap putus sebelum mencapai sepertiga akhir lapangan. Alhasil, peluang tergerus dan hanya ada satu upaya dari Origi yang melambung di atas mistar Wolves.
Sebaliknya, Wolves menebar ancaman tambahan, kali ini lewat Raul Jimenez. Dia sebetulnya bisa memberikan operan kepada Doherty yang berdiri bebas, tetapi memutuskan untuk mengeksekusi peluang sendiri. Dengan ruang cukup sempit, Jimenez hanya mampu melepaskan tembakan melenceng dari target.
ADVERTISEMENT
Serangkaian kesulitan tim melakukan build-up plus meningkatkan intensitas serangan Wolves mendorong Klopp untuk melakukan perubahan. Tujuannya yakni memperkuat lini vital agar bisa menandingi sektor tengah Wolves yang terdiri dari lima pemain. Masuklah James Milner menggantikan Origi pada menit ke-66, sehingga formasi berubah menjadi 4-4-2.
Kehadiran Milner tak langsung berdampak instan. Setidaknya, lini tengah Liverpool kembali menemukan keseimbangan dan otoritas permainan dengan jumlah awak lebih banyak.
Upaya penciptaan peluang lewat sisi sayap pun menjadi lebih baik bagi Liverpool. Puncaknya pada menit ke-81, ketika pasukan Klopp menggandakan keunggulan berkat penetrasi Alexander Arnold di sisi kanan. Umpan silangnya disambut Mane dengan tandukan sambil menjatuhkan diri.
Selepas gol kedua, Liverpool tak lagi mengancam. Mereka sekadar menyegarkan komposisi dengan masuknya Joe Gomez dan Alex Oxlade-Chamberlain. Dan hingga laga rampung, keunggulan 2-0 untuk Liverpool tak berubah.
ADVERTISEMENT