Dybala Bersinar di Laga Penting, Bagaimana Ketika Hadapi Madrid?

2 April 2018 18:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dybala merayakan kemenangan Juventus. (Foto: Reuters/Max Rossi)
zoom-in-whitePerbesar
Dybala merayakan kemenangan Juventus. (Foto: Reuters/Max Rossi)
ADVERTISEMENT
Performa Paulo Dybala musim ini mengalami pasang dan surut. Mari kita lihat catatannya.
ADVERTISEMENT
Pada bulan September penyerang berkebangsaan Argentina ini berhasil mencetak 10 gol lintas kompetisi. Namun, pada rentang waktu Oktober 2017-Februari 2018, Dybala hanya mencetak empat gol saja.
Catatan sederhana itu menunjukkan bahwa La Joya —demikian ia biasa dijuluki— memang mengalami penurunan ketajaman. Namun, itu hanya dari sisi gol saja. kumparan pernah membahas bagaimana Dybala tidak menurun dalam aspek lain seperti penciptaan peluang dan kemampuan mendobrak pertahanan lawan via dribel.
Baru pada Maret, Dybala menanjak kembali. Pada laga melawan Lazio di Stadion Olimpico, 4 Maret 2018, Dybala mencetak satu gol untuk Juventus. Dan gol tersebut bukanlah gol gampangan.
Pada menit 90+3, Dybala menerima umpan dari Daniele Rugani. Namun, ia harus bersusah payah mempertahankan bola yang sudah diterimanya. Pasalnya, wakil kapten Lazio, Marco Parolo, menjaganya habis-habisan.
ADVERTISEMENT
Parolo bahkan berani berduel fisik dengan pemain berusia 24 tahun itu. Dybala goyah. Ia kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh.
Namun, di saat hampir terjatuh itulah ia memperlihatkan daya magisnya. Dengan kaki kiri yang masih bisa mengayun, Dybala lalu menyepak bola di depannya dengan keras. Parolo memang berhasil membuatnya nyaris jatuh, tapi tidak mematikan kaki kirinya.
Bola sepakan Dybala itu melesak ke sudut atas dan tak bisa dihalau kiper Lazio, Thomas Strakosha. Gol tercipta, dan Juventus menang 1-0 berkat lesakan tersebut.
Setelah laga itu, Dybala telah melakoni lima laga dengan apik. Pada tiga laga di antaranya, ia sukses mencetak gol. Memang, tak impresif-impresif betul. Namun, dua dari lima laga itu adalah dua laga yang penting bagi anak-anak asuh Massimiliano Allegri dan di laga seperti itulah Dybala berhasil mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Dybala mask di Olimpico. (Foto: Reuters/Max Rossi)
zoom-in-whitePerbesar
Dybala mask di Olimpico. (Foto: Reuters/Max Rossi)
Contoh: pada laga melawan Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, 8 Maret 2018, Dybala berhasil mencetak gol di menit ke-67. Gol tersebut membantu Juventus menang 2-1 dan lolos ke babak perempat final Liga Champions dengan agregat 4-3.
Sementara dalam partai melawan AC Milan di Juventus Stadium, Minggu (1/4/2018) silam, Dybala berhasil menjadi salah satu dari tiga pemain Juventus yang berhasil mencetak gol. Bianconeri menang 3-1 pada laga tersebut, membuat mereka anteng di puncak klasemen Serie A dengan torehan 78 poin –selisih empat poin dari Napoli yang duduk di peringkat kedua.
Mengingat Dybala kerap bersinar di laga-laga penting, mungkinkah ia menunjukkan performa yang sama ketika Juventus menghadapi Real Madrid di leg I perempat final Liga Champions, Rabu (4/4/2018) dini hari WIB?
ADVERTISEMENT
Well, performa Dybala di Liga Champions juga tidak jelek. Bahkan ketika ia tidak mencetak gol sekalipun.
Musim ini, berdasarkan catatan WhoScored, Dybala rata-rata melepaskan 2,7 umpan kunci (umpan yang menjadi kans) per laga di Liga Champions. So, jelas kalau kontribusinya memang tidak diukur dari gol semata.