Empat Musim Setelah Bangkrut, Parma Kembali ke Serie A

19 Mei 2018 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi para pemain Parma. (Foto: Dok. Parma)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Parma. (Foto: Dok. Parma)
ADVERTISEMENT
Waktu berjalan dengan begitu cepat. Parma terpaksa harus ke Serie D pada musim 2015/2016 akibat perkara finansial -- mereka dinyatakan bangkrut. Kini, Parma mencipta sejarah. Mereka resmi menjadi tim pertama di sepak bola Italia yang sukses tiga kali promosi secara beruntun.
ADVERTISEMENT
Pada musim 2015/2016, Parma berhasil promosi ke Serie C setelah sukses menjadi kampiun Serie D. Semusim kemudian, Parma mendapatkan tiket promosi ke Serie B setelah mengalahkan Alessandria 2-0 di partai final babak play-off Serie C. Di musim ini, Parma berhasil mengakhiri musim di peringkat kedua Serie B.
Kepastian Parma finis di peringkat kedua didapat pada Sabtu (19/5/2018) dini hari WIB. Bertandang ke markas Spezia, Parma berhasil menang 2-0. Di pertandingan lain, Frosinore ditahan imbang 2-2 oleh Foggia Calcio. Padahal, Frosinore sempat unggul 2-1 atas Foggia hingga menit 89.
Kondisi itu membuat Parma dan Frosinore sama-sama mengantongi 72 poin. Hanya, karena unggul head-to-head, tim berjuluk Crociati itu pantas mengakhiri musim di peringkat kedua Serie B. Dengan demikian, Parma pun tak perlu mati-matian di babak play-off untuk ke Serie A.
ADVERTISEMENT
Adapun, kembalinya Parma ke Serie A ini merupakan momen yang teramat menyenangkan bagi Alessandro Lucarelli. Pasalnya, saat Parma terdegradasi, kapten kelahiran Livorno itu enggan meninggalkan Parma. Malah, sosok yang sudah membela Parma sejak 2008 itu berjanji akan setia hingga Parma kembali ke Serie A.
“Saya seorang yang selalu menepati janji. Saya bilang saya akan membawa Parma ke Serie A dan pada akhirnya itu terjadi juga,” ungkap pemain berusia 40 tahun itu dengan perasaan haru kepada Sky Sports Italia.
“Ketika Frosinore unggul 2-1, saya rasanya ingin mati karena saya pikir kami harus bersiap ke babak play-off. Lalu, kami mendengar penggemar kami bersorak-sorai dan kami saling menerka-nerka apa yang sedang terjadi.”
ADVERTISEMENT
“Ini tak mungkin terjadi, ini tidak mungkin. Tidak ada yang menyangka akhirnya akan begini. Bahkan, saya tak berani bermimpi untuk hal sehebat ini. Pemain yang lain berpesta, lalu kami mendapatkan sorak-sorai dari penggemar kami,” pungkasnya.