Epos Keylor Navas di Camp Nou

7 Februari 2019 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keylor Navas mengadang Malcom. Foto: AFP/Josep Lago
zoom-in-whitePerbesar
Keylor Navas mengadang Malcom. Foto: AFP/Josep Lago
ADVERTISEMENT
Real Madrid tiba di Camp Nou, Kamis (7/2/2019) dini hari WIB, sebagai underdog. Akan tetapi, di akhir pertandingan justru merekalah yang mampu memetik keuntungan. Satu sosok yang tak bisa dilepaskan dari keberhasilan Real Madrid itu adalah sang penjaga gawang, Keylor Navas.
ADVERTISEMENT
Laga semifinal Copa del Rey leg I yang mempertemukan Barcelona dengan Real Madrid itu berakhir imbang 1-1. Real unggul lebih dulu melalui sepakan Lucas Vazquez pada babak pertama. Namun, pada babak kedua Malcom sukses memanfaatkan kemelut di kotak penalti Real untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Dari segi statistik, pertandingan tampak berimbang di mana Barcelona dan Real sama-sama mencatatkan 11 peluang. Akan tetapi, tidak semua peluang itu punya kualitas sejajar. Ada satu peluang emas dari Barcelona yang semestinya bisa mengubah hasil akhir pertandingan. Namun, kesigapan Navas memupuskan asa La Blaugrana.
Peluang itu tercipta pada babak pertama. Menyusul penetrasi ciamik Malcom dari sayap kanan, bola kemudian sampai di kaki Luis Suarez yang berada di tengah-tengah kotak penalti. Ketika itu, posisi Suarez amat menguntungkan, terutama karena Navas tak berada di tempat yang benar.
ADVERTISEMENT
Maka, Suarez pun menendang bola ke titik yang semestinya sulit dijangkau oleh Navas. Well, begitulah rencana Suarez tetapi rencana tinggal rencana karena Navas mampu membaca pikirannya. Bak Spiderman, Navas langsung melompat ke tiang jauh dan menepis bola ke tempat yang aman. Momen inilah yang pada dasarnya menjadi penentu hasil pertandingan.
Dari segi kuantitas, tak banyak penyelamatan yang dilakukan dua kiper pada laga ini, Navas dan Marc-Andre ter Stegen. WhoScored mencatat hanya ada tiga -- Navas membuat dua di antaranya -- penyelamatan yang dikerjakan oleh kedua kiper. Dari tiga itu, penyelamatan atas tendangan Suarez tadilah yang layak dikategorikan sebagai penyelamatan sulit.
Penampilan Navas sejatinya memang tidak sempurna karena gol Barcelona yang diceploskan Malcom itu tercipta karena dia keluar dari sarangnya dan terlambat kembali. Akan tetapi, kesalahan tak bisa ditimpakan sepenuhnya pada pria Kosta Rika tersebut karena ada alasan mengapa dia harus keluar sarang dan saat Malcom menguasai bola ada beberapa pemain Real yang berjaga. Dengan kata lain, gol itu bisa dicegah oleh para pemain lapangan Los Blancos.
ADVERTISEMENT
Maka, pada akhirnya penyelamatan Navas atas tendangan Suarez tadi tetap layak dijadikan tajuk utama dari pertandingan ini. Dengan begitu, Navas pun sanggup menjaga rekor tak terkalahkannya tiap kali berlaga di Camp Nou sebagai pemain Real Madrid. Dari lima pertandingan, mantan pemain Levante itu meraih dua kemenangan dan tiga hasil imbang. Bagi Navas, El Clasico tak ubahnya taman bermain yang menyenangkan.
Dari sini, perdebatan soal siapa yang lebih layak jadi kiper utama Real Madrid pun mengemuka. Navas atau Thibaut Courtois?
Keylor Navas (kiri) dan Thibaut Courtois (kanan) dalam sesi latihan Real Madrid Foto: GABRIEL BOUYS / AFP
Sebenarnya, ini adalah perdebatan yang tidak perlu karena Real Madrid sendiri seharusnya sudah tahu sebagus apa Navas. Sosok 32 tahun itu sudah layak disebut sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah Real Madrid dengan jasanya mengantarkan mereka meraih tiga trofi Liga Champions. Namun, mari kita bicara soal rapor keduanya di El Clasico musim ini.
ADVERTISEMENT
Navas dan Courtois sama-sama telah bermain di satu El Clasico musim ini. Hasilnya berbeda. Navas mampu tampil gemilang untuk memaksakan hasil imbang, sementara Courtois tak berdaya saat Real Madrid dipermak 1-5. Kebetulan, kedua laga tersebut sama-sama dilangsungkan di Camp Nou.
Memang benar bahwa Courtois juga tak bisa sepenuhnya disalahkan atas kekalahan telak Real Madrid itu karena pada saat itu penampilan klub secara keseluruhan memang tengah buruk-buruknya. Tetapi, kebobolan lima gol di El Clasico tetap merupakan catatan hitam yang tak bisa dienyahkan pria Belgia itu begitu saja.
Penampilan Navas di semifinal Copa del Rey ini pun membuka kembali peluangnya untuk bersaing secara terbuka dengan Courtois. Navas dulu pernah berkata bahwa keinginan dia meninggalkan Real sama besarnya dengan keinginan dia untuk mati. Setelah pertandingan semifinal itu, Navas kembali menegaskan komitmennya.
ADVERTISEMENT
"Aku bersyukur kepada Tuhan bisa bermain sebagai starter. Aku perlu menikmati momen ini dan terus memberikan segalanya untuk emblem ini," ucap Navas seperti diwartakan oleh Diario AS.