Eriksen: Kalau Football Manager, Saya Bisa Tentukan Masa Depan Sendiri

4 September 2019 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol pemain Tottenham Hotspur, Christian Eriksen. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain Tottenham Hotspur, Christian Eriksen. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Ada sedikit rasa sesal yang tersisa di benak Christian Eriksen manakala bursa transfer musim panas 2019 usai. Ia masih menjadi pemain Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
Selama bursa transfer musim panas 2019 ini, Eriksen dikabarkan diminati banyak klub, salah duanya adalah klub raksasa Spanyol, yakni Real Madrid dan Barcelona. Gayung bersambut, Eriksen juga mengaku siap untuk petualangan baru untuk musim 2019/20.
Namun, seiring berjalannya bursa transfer, kabar kepindahan Eriksen ini menguap begitu saja. Ketertarikan Madrid pada Eriksen menyurut, sedangkan Barcelona justru fokus untuk mendatangkan Neymar.
Proses kepindahan Eriksen ini makin tersendat tatkala hubungan antara Martin Schoots selaku agen Eriksen dan Presiden Spurs, Daniel Levy, memburuk. Hasilnya, ketika bursa transfer musim panas 2019 usai, Eriksen masih ada di Tottenham Hotspur.
Sosok berusia 27 tahun ini pun mengungkapkan rasa sesalnya tak bisa menentukan masa depan di bursa transfer musim panas ini. Ia berandai-andai, jikalau masa depan bisa ditentukan seperti halnya bermain game, ia dengan senang hati akan menentukan masa depannya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Saya harap bisa mengatur masa depan saya sendiri, seperti yang bisa kita lakukan di game Football Manager. Namun, saya tidak bisa melakukan itu. Menurut saya, tidaklah salah saya mengucapkan hal itu (ingin mencoba tantangan baru). Tapi, ini sepak bola dan semuanya bisa terjadi di sini," ujar Eriksen, dilansir The Guardian.
Memang, dalam sebuah proses transfer pemain, banyak hal yang bisa terjadi. Keterlibatan banyak orang di luar diri pemain, seperti agen maupun presiden klub kadang membuat sebuah proses transfer bisa jadi lancar, atau malah tersendat.
Eriksen juga menyayangkan bursa transfer musim panas 2019 ditutup lebih cepat khusus untuk Premier League. Ia mengungkapkan bahwa hal itu membuat pelatih sedikit kesulitan menentukan pemain yang ingin ia rekrut. Masalah ini dialami oleh pelatihnya di Spurs, Mauricio Pochettino.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa semua klub Inggris ingin agar bursa transfer ditutup bersamaan dengan negara lain. Situasi ini (penutupan lebih cepat) jadi sebuah hal yang tidak mengenakkan bagi pelatih, karena ia akan sulit menentukan pemain mana yang ingin ia beli," ujar Eriksen.
Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, menerima instruksi dari pelatih Mauricio Pochettino. Foto: Matthew Childs/Reuters
Eriksen sudah menjalani empat laga bersama Spurs di musim 2019/20 ini, dengan dua di antaranya sebagai pemain inti. Terlepas dari semua spekulasi yang menyelimutinya selama bursa transfer musim panas 2019 ini, ia mengaku bisa tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh kabar yang ada.
Malah, ia mengungkapkan bahwa ia menjalani libur musim panas yang menyenangkan. Bepergian ke Asia kala menjalani tur International Champions Cup 2019 bersama Spurs membuat Eriksen bisa mengenal bagian lain dari dunia.
ADVERTISEMENT
"Kuncinya, saya tidak terlalu banyak membaca berita. Memang, saya sudah melakukan ini selama beberapa tahun, dan banyak rumor yang beredar mengenai saya. Ada juga yang menulis bahwa saya sudah mencari rumah di Madrid. Tapi ya, itu semua tidak mengganggu saya sama sekali," kata Eriksen.