Evra: Pogba Akan Tinggalkan Man United

14 Mei 2019 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kekecewaan Paul Pogba dan Anthony Martial usai laga menghadapi Cardiff City Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Paul Pogba dan Anthony Martial usai laga menghadapi Cardiff City Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Eks bek kiri Manchester United, Patrice Evra, mengemukakan pendapatnya mengenai salah satu pemain bintang mantan klubnya itu, Paul Pogba. Menurut Evra, Pogba akan meninggalkan United di akhir musim 2018/19 ini karena perlakuan suporter yang tidak menyenangkan kepadanya.
ADVERTISEMENT
Pogba memang menjadi salah satu pemain yang membuat suporter United terpolarisasi. Sebagian begitu mencintainya, tetapi sebagian lagi amat membencinya. Namun, di musim 2018/19 ini, seiring dengan ambruknya performa United, semakin banyak pemuja ‘Iblis Merah’ yang tidak menyukai Pogba.
Di laga United melawan Arsenal awal Desember 2018 lalu, Pogba masuk dari bangku cadangan menggantikan Jesse Lingard. Alih-alih mendapat tepuk tangan, Pogba justru disambut dengan cemoohan dari suporter timnya sendiri.
Puncak perlakuan buruk yang diterima Pogba ini terjadi ketika United takluk di kandang sendiri dengan skor 0-2 dari tim yang sudah terdegradasi, Cardiff City, pada laga pekan terakhir Premier League, Minggu (12/5/2019). Di akhir laga, Pogba mencoba menenangkan dan meminta maaf kepada suporter United yang marah.
ADVERTISEMENT
Namun, sang gelandang malah menjadi sasaran kemurkaan suporter United itu. Tak hanya sorakan, tetapi cacian dan makian juga dilontarkan oleh suporter United kepada Pogba.
Menurut Evra, suporter United 'membunuh' Pogba dengan melakukan hal-hal seperti ini. Tentu saja tidak secara harfiah, melainkan membunuh karier Pogba di United.
“Mereka membunuh Pogba. Ada insiden dengan suporter, tetapi ia tetap pencetak gol dan pembuat assist terbaik United. Saya pikir Pogba akan pergi karena ia butuh mendapatkan rasa cinta. Anda dapat membencinya atau menyukainya, tetapi ia melakukan apa yang ia bisa lakukan,” kata Evra dalam wawancara bersama Sky Sports.
Evra mengakui bahwa performa Pogba memang tidak cukup memuaskan, terutama di akhir-akhir ini. Kendati begitu, seperti yang pria berusia 37 tahun itu katakan, Pogba masih menjadi pemain terbaik United dalam urusan produk akhir di musim ini. Di Premier League, gelandang berusia 26 tahun itu tercatat sebagai topskorer United dengan 13 gol dan pencetak assist terbanyak dengan 9 assist.
ADVERTISEMENT
Melihat sumbangsih Pogba, Evra benar-benar menyayangkan perlakuan yang diberikan oleh suporter United kepada sang pemain, terlebih bagi orang-orang yang membuat tindakan Pogba di luar lapangan sebagai alasannya.
Paul Pogba ketika mengkesekusi penalti pada laga versus Southampton. Foto: Carl Recine/Reuters
“Saya tahu terkadang Anda dapat mempertanyakan kualitasnya sebagai pemimpin dan sebagainya. Mungkin, di beberapa laga terakhir, Anda ingin Pogba mencetak gol yang membuat United menang. Mungkin, karena itu mereka mengkritik Pogba. Namun, ia tetap pemain terbaik United musim ini," ucap Evra.
“Hanya karena ia Paul Pogba—potongan rambutnya yang nyentrik, tariannya, unggahannya di Instagram—orang menghujatnya dan melupakan pemain seperti apa dirinya,” tambah pria yang juga akrab disapa Paman Pat itu.
Pogba pribadi tentunya tak perlu khawatir jika ia harus pergi. Raksasa La Liga, Real Madrid, kabarnya siap menampung Pogba dan tengah melakukan pendekatan dengan sang pemain.
ADVERTISEMENT