Exco Akui PSSI Sering Telat Bayar Gaji Luis Milla

22 Oktober 2018 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pupus sudah harapan publik sepak bola Tanah Air menyaksikan Luis Milla mendampingi Timnas Indonesia di pinggir lapangan. Setelah tak mencapai kata sepakat perihal kontrak kerja sama dengan PSSI, sosok Spanyol akhirnya digantikan oleh asistennya terdahulu, Bima Sakti.
ADVERTISEMENT
Sebelum benar-benar menunjuk Bima, polemik sempat menyertai proses perpanjangan kontrak Milla. PSSI mengklaim bahwa sudah menawarkan kontrak kerja untuk Milla melatih skuat Garuda di Piala AFF. Akan tetapi, Milla yang diwakilkan agennya, tak memberikan jawaban hingga batas waktu yang mereka batasi.
Tak kunjung mendapatkan jawaban, PSSI bergerak cepat menggelar rapat dengan Komite Excecutive (Exco). Dari hasil putusan, 15 anggota Exco, dua Wakil Ketua Umum dan Ketua Umum, sepakat untuk memunculkan nama Bima.
"Proses pemilihan melalui voting. Tetapi tidak semata-mata voting saja karena kami anggota Exco diminta pendapatnya satu per satu untuk menyampaikan usulan nama," kata anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi.
"Dan semua hampir setuju untuk menunjuk Bima, karena Milla ditunggu berkali-kali enggak kunjung datang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah menunjuk Bima dan mengumumkan lewat pernyataan resmi Waketum PSSI, Joko Driyono, pada Minggu (20/10) lalu, bukan berarti masalah seketika selesai. Sebab, Luis Milla juga melontarkan reaksi yang menyentil PSSI seperti yang ditulisnya melalui akun Instragram-nya.
Pernyaaan Milla tersebut mendapat respons dari Yoyok. Menurutnya, sah-sah saja Milla berujar demikian. Akan tetapi, Yoyok memiliki penjelasan sendiri.
"Constant breaking of contract itu artinya mengingkari kontrak, bukan pemutusan kontrak sepihak. Itu beda. Jadi yang dimakasud Milla itu adalah PSSI suka telat membayar gaji. Itu namanya mengingkari kontrak. Beda dengan memutus kontrak sepihak. Itu tidak bisa memutus kontrak sepihak karena itu ada aturannya dan itu langsung FIFA yang turun tangan. Beda."
ADVERTISEMENT
"Kontraknya Milla itu sudah habis, dan sudah selesai. Memang, saat pembayaran gaji, kita (PSSI), sering terlambat, saya akui. Makanya Milla bilang di situ, bahwa PSSI itu tidak profesional. Lalu sering mengingkari kontrak, itu bukan memutuskan kontrak sepihak. Jadi, betul yang dikatakan Milla ada masalah gaji."
Luis Milla pada sebuah laga. (Foto: Graham Stuart/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Luis Milla pada sebuah laga. (Foto: Graham Stuart/AFP)
Menurut Yoyok, dalam unggahan lewat Instagram pribadinya tersebut, Milla ingin bercerita bahwa dirinya lah yang tak ingin kontrak bersama Timnas Indonesia diperpanjang.
"Di dalam IG Milla itu justru menegaskan, bahwa dia yang tidak mau diperpanjang kontraknya. Coba dibaca baik-baik. Jadi intinya, dia bercerita, 'kenapa saya tidak mau diperpanjang, karena PSSI tidak profesional, PSSI suka telat bayar gaji'," katanya.
"Jadi dia bercerita, tidak betul kalau saya itu mau datang ke Indonesia untuk memperpanjang kontrak, karena saya tidak mau diperpanjang. Karena PSSI tidak profesional, telat bayar gaji. Maknanya seperti itu. Jadi jangan kebalik. Seolah-olah Luis Milla mau, tapi kita tidak niat, lalu kita putus kontrak, itu beda sekali," pungkasnya.
ADVERTISEMENT