Exco PSSI Dapat Masukan untuk Mengikuti Pesan FIFA soal Kongres

14 Agustus 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refrizal, Exco PSSI. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Refrizal, Exco PSSI. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kongres Pemilihan PSSI masih belum jelas. Pada 27 Juli lalu, federasi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dan memutuskan mempercepat Kongres Pemilihan menjadi 2 November.
ADVERTISEMENT
Keputusan itu tentu mengubah rencana awal di mana PSSI menetapkan Kongres Pemilihan digelar Kongres Tahunan Biasa pada 25 Januari 2020.
Informasi percepatan Kongres Pemilihan segera diberi tahu kepada FIFA pada 4 Agustus lalu. Tiga hari kemudian, federasi sepak bola dunia itu membalas surat PSSI.
Namun, rencana tersebut tak disambut senada oleh FIFA. Melalui surat balasan tertanggal 7 Agustus dan ditandatangani Sekjen FIFA, Fatma Samoura, organisasi tertinggi sepak bola dunia itu menolak rencana percepatan Kongres Pemilihan PSSI.
"Sekarang ketika Anda (PSSI) meminta masukan dari kami terkait masalah ini. Kami sangat merekomendasikan agar PSSI tetap mengacu kepada rencana awal yang sudah disepakati dan menggelar Kongres Biasa (untuk memilih ketua umum baru) sesuai rencana pada 25 Januari 2020. "
ADVERTISEMENT
"Kecuali, ada alasan yang membuat Kongres (Pemilihan) digelar lebih cepat. Namun, alasan itu tidak tertulis dalam surat yang Anda (PSSI) kirim," tulis FIFA dalam penggalan surat tersebut.
Perwakilan FIFA menemui PSSI di Jakarta. Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
Menanggapi surat FIFA, Komite Eksekutif (Exco) PSSI segera menggelar rapat. Namun, Exco enggan bertindak gegabah dalam mengambil keputusan terkait hal tersebut.
“Kami coba mencari masukan dari beragam pihak. PSSI sebetulnya siap kapan saya. Dimajukan ke Oktober juga boleh saja. Namun, jangan mengambil risiko dengan FIFA. Kami segera menggelar rapat. Jadi, jangan seperti orang kalut, begitu surat FIFA datang kelihatannya seperti harus segera rapat. Pertimbangkan dulu banyak hal,” tutur Refrizal, anggota Exco PSSI, saat dihubungi KumparanBOLA.
Refrizal lebih lanjut mengutarakan bahwa banyak pendapat mengatakan PSSI harus mengikuti anjuran FIFA. Menurutnya, alasan yang diminta FIFA soal percepatan Kongres Pemilihan belum didapat PSSI.
ADVERTISEMENT
“Jangan memikirkan ego sendiri. Intinya kami harus menjaga kondisi tetap kondusif, entah itu dengan voter, pemerintah, dan internal PSSI sendiri. Exco tak punya kepentingan menahan. FIFA ‘kan sudah menyatakan tak mau November. FIFA ingin alasan, sementara apa alasan kalau (Kongres) Pemilihan ini mendesak. Tidak bisa juga mengarang alasan,” kata Refrizal, Rabu (14/8/2019).
Risiko yang dimaksud Refrizal tak lain ialah sanksi dari FIFA. Ia tak ingin hal itu kembali menimpa Indonesia. Pasalnya, banyak yang dirugikan kalau Indonesia kembali dihukum FIFA.
“Pengurus bola ‘kan masa jabatannya cuma sebentar saja. Banyak yang hidup dari sepak bola, seperti pemain, pelatih, klub, dan sebagainya. Kasihan mereka nanti kalau kita dihukum FIFA. Kami tidak mau ambil risiko ke situ,” ujar Refrizal.
ADVERTISEMENT