Faktor Mental Jadi Biang Kekalahan Chelsea di Kandang Wolves

6 Desember 2018 8:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto:  Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
ADVERTISEMENT
Kekalahan 1-2 yang diderita Chelsea di markas Wolverhampton Wanderers pada pekan ke-15 Premier League 2018/19, Kamis (6/12/2018) dini hari WIB, membuat Maurizio Sarri geram. Manajer asal Italia itu menyoroti mentalitas para pemain Chelsea yang dianggapnya masih rendah.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, karena Chelsea sebetulnya mendominasi jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 70% dan melepas 17 percobaan berbanding 6 milik Wolves. Bahkan, The Blues unggul lebih dulu di menit ke-18 babak pertama via Ruben Loftus-Cheek.
Wolves melawan di babak kedua dengan mencetak gol penyama kedudukan oleh Raul Jimenez menit 59. Pada momen inilah, Sarri menyoroti reaksi para pemainnnya yang tidak merespons kebangkitan lawan dengan tepat, hingga akhirnya Wolves mencetak gol kemenangan di menit 63 melalui sontekan Diogo Jota.
"Saya rasa kami bermain bagus selama 55 menit. Setelah gol balasan pertama lahir, itu menjadi musibah karena kami menguasai laga. Kami tiba-tiba menjadi tim yang berbeda, tidak memainkan gaya sepak bola kami. Saya lebih kecewa soal respons kami setelah gol balasan, bukan kepada hasil akhir pertandingan," kata Sarri dilansir ESPN.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja usai laga ini kami kehilangan kepercayaan diri, tapi mungkin hasil ini ada baiknya kerena terkadang para pemain saya menunjukkan bahwa mereka harus punya kepercayaan diri lebih. Juga soal reaksi mereka setelah gol pertama Wolves. Kami bukan Chelsea seperti biasanya."
Para pemain Wolves merayakan gol Diogo Jota ke gawang Chelsea. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Wolves merayakan gol Diogo Jota ke gawang Chelsea. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh )
Sarri pun menolak menyebut kekalahan dari Wolves dikarenakan perubahan susunan starter yang dilakukannya. Ya, pada laga ini Cesc Fabergas pertama kalinya turun sebagai starter di Premier League untuk menggantikan Jorginho dan Andreas Christensen menjalani debut di liga musim ini sebagai tandem Antonio Ruediger di pos bek tengah.
"Kami kehilangan semuanya --sepak bola kami, hasil akhir-- setelah gol balasan Wolves. Saya tidak merasa ini disebabkan perubahan dari starting XI, tapi tergantung mentalitas tim. Boleh saja kami kalah, tapi tidak kalah tanpa memberi reaksi yang tepat," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Kekalahan ini membuat Chelsea turun ke posisi empat klasemen sementara dengan koleksi 31 poin. 'Si Biru' tertinggal 10 poin dari Manchester City sebagai pimpinan klasemen. Upaya Chelsea untuk memangkas jarak kian sulit lantaran akan menghadapi The Citizen di pekan ke-16 Premier League, Minggu (9/12) mendatang.
Dikatakan sulit, karena City adalah salah satu tim yang belum terkalahkan dalam 15 pertandingan Premier League musim ini --selain Liverpool. Namun, Sarri yakin bahwa Chelsea bisa memberi perlawanan kepada City untuk memperjuangkan tempat di posisi empat besar.
"City adalah salah satu tim terbaik di Eropa, bahkan dunia. Mungkin mereka bisa memenangi Liga Champions, tergantung momentumnya. Musim lalu, mereka tim terbaik di Liga Champions, tapi di dua laga perempat final melawan Liverpool, mereka tidak bermain bagus dan akhirnya kalah."
ADVERTISEMENT
"Kami harus berjuang untuk tetap berada di empat besar. Pada musim lalu di Serie A (bersama Napoli), saya kehilangan gelar juara ketika mengumpulkan 91 poin. Jadi, saya paham betapa pentingnya meraih kemenangan karena sangat sulit bertahan di posisi empat besar klasemen," pungkas Sarri.