Ferguson dan Class of '92 Disenggol Ibra, Ryan Giggs Tak Terima

20 Maret 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ryan Giggs dalam konferensi pers jelang laga Wales vs Trinidad-Tobago. Foto: Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Ryan Giggs dalam konferensi pers jelang laga Wales vs Trinidad-Tobago. Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Zlatan Ibrahimovic membuat gempar ketika dia menuding 'Sir Alex Ferguson' sebagai biang keladi mandeknya progres Manchester United. Kini, tudingan itu mendapat respons dari legenda United, Ryan Giggs.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Ibrahimovic tidak menyalahkan Ferguson per se atas stagnansi Manchester United, melainkan para loyalis pelatih asal Skotlandia tersebut. Para loyalis yang dimaksud tak lain adalah anggota Class of '92, di mana Giggs adalah salah satunya.
Menurut Ibrahimovic, anggota Class of '92 selalu membanding-bandingkan kondisi Manchester United saat ini dengan ketika Ferguson masih melatih. Salah satu contoh kasus yang diangkat adalah bagaimana derasnya kritikan terhadap Paul Pogba.
"Segala sesuatu yang terjadi selalu dibandingkan oleh era Ferguson. Mereka mengatakan jika Ferguson ada di sini, ini tidak akan terjadi, Ferguson tidak akan melakukannya seperti itu, Ferguson akan melakukannya seperti ini. Semuanya selalu tentang Ferguson," kata Ibrahimovic kepada Mirror.
Giggs, yang saat ini menjabat sebagai pelatih Timnas Wales, tidak terima. Menurut pria berusia 45 tahun tersebut, para pemain yang sudah bermain dalam ribuan pertandingan untuk Manchester United punya hak untuk melontarkan opini.
ADVERTISEMENT
"Cuma Nicky [Butt] yang sekarang berhubungan langsung dengan klub tetapi karena kami sudah bermain di lebih dari 2.000 pertandingan, kami pun berhak untuk punya pendapat. Terkadang pendapat kami itu positif, kadang negatif, tetapi itu semua tak ada hubungannya dengan hasil pertandingan," kata Giggs dalam konferensi pers jelang laga persahabatan melawan Trinidad dan Tobago, Kamis (21/3/2019) dini hari WIB.
"Kami semua 'kan suporter dan sepak bola, ya, seharusnya begitu, semua orang punya pendapat berbeda. Namun, dia (Ibrahimovic) tampaknya lebih tahu soal klub dibanding kami," tambah Giggs.
Menurut catatan the Guardian, Giggs bersama Paul Scholes, Nicky Butt, David Beckham, serta Gary dan Phil Neville bermain di lebih dari 3.450 pertandingan. Giggs sendiri mencatatkan 963 penampilan dalam kurun waktu 23 tahun. Sementara itu, Ibrahimovic bermain dalam 53 pertandingan selama hampir dua musim.
ADVERTISEMENT
Selain menyerang balik Ibrahimovic, Giggs juga berbicara sedikit soal bagaimana kans Manchester City meraih empat gelar sekaligus musim ini. Sebagai catatan, tim asuhan Pep Guardiola itu telah menjuarai Piala Liga sehingga 'hanya' butuh tiga gelar lagi untuk melengkapi quadruple-nya.
"Aku ini sudah banyak pikiran, tolong jangan sering-sering tanya soal itu. Mereka adalah tim yang fantastis. Mereka sudah dapat satu gelar dan tersingkirnya United dari Piala FA tentu memudahkan mereka," kata Giggs.
"Jalan mereka masih panjang, tetapi sama dengan ketika kami mendapat treble kamu perlu banyak hal, termasuk keberuntungan. Tetapi yang jelas, mereka adalah tim hebat dan akan sangat menarik untuk melihat sejauh mana pencapaian mereka," tutupnya.
Giggs adalah satu dari dua anggota Class of '92 yang saat ini masih bekerja sebagai pelatih. Sosok lainnya adalah Phil Neville yang kini menangani Timnas Putri Inggris. Gary Neville pernah melatih di Valencia, tetapi gagal total, begitu pula dengan Paul Scholes yang cuma bertahan 31 hari di Oldham. Sedangkan, Beckham sampai sekarang masih bertahan di dunia bisnis dan hiburan.
ADVERTISEMENT
Sejak ditunjuk menjadi pelatih Timnas Wales pada Januari 2018, Giggs telah memimpin Aaron Ramsey dkk. dalam enam pertandingan. Hasilnya, Wales meraih tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Dua dari tiga kekalahan itu terjadi di UEFA Nations League. Beruntung, hal itu tidak membuat Wales terdegradasi dari Liga B ke Liga C.