Final Liga Champions Bisa Rugikan Timnas Inggris

9 Mei 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Henderson kehilangan trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Henderson kehilangan trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Kejayaan Liverpool dan Tottenham Hotspur di Liga Champions seharusnya merupakan kabar baik untuk Timnas Inggris. Karena dari dua klub inilah, pelatih Gareth Southgate mengambil banyak pemain untuk The Three Lions.
ADVERTISEMENT
Silakan hitung saja. Liverpool memiliki Joe Gomez, Trent Alexander Arnold, dan Jordan Henderson sebagai pemain Inggris yang mentas secara reguler musim ini. Jangan lupakan pula Adam Lallana yang terdegradasi menjadi cadangan.
Spurs menyumbangkan lebih banyak lagi. Skuat asuhan Mauricio Pochettino menyelipkan enam pemain Inggris. Mereka adalah Eric Dier, Dele Alli, Harry Winks, Harry Kane, Kieran Trippier, dan Danny Rose
Inggris berarti memiliki 10 opsi dari dua klub yang meloloskan diri ke final Liga Champions. Nah, kiprah Liverpool dan Spurs di laga ini justru berpotensi menimbulkan masalah untuk Southgate.
Dele Alli dan Harry Kane. Foto: Christian Hartmann/Reuters
Kok, bisa begitu? Begini, Inggris memiliki UEFA Nations League sebagai agenda terdekat dan membidik gelar juara di turnamen tersebut. Mereka akan menghadapi Belanda pada laga semifinal Estadio D. Afonso Henriques, Guimaraes, 6 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Adalah problem serius jika Southgate memanggil banyak pemain Liverpool dan Spurs untuk pertandingan menghadapi Belanda nanti. Pasalnya, kedua klub bakal menjalani laga final Liga Champions pada 1 Juni 2019 atau lima hari sebelum laga semifinal UEFA Nations League.
Dengan begitu, para pemain Liverpool dan Spurs baru bisa bergabung ke pemusatan latihan Inggris hanya beberapa hari sebelum pertandingan. Tentu bukan situasi ideal untuk tim yang menargetkan lolos ke final.
Okelah Federasi Sepak Inggris (FA) bisa berlindung di balik regulasi FIFA untuk memaksa pemain lokal Liverpool dan Spurs absen di Liga Champions. Sebab, regulasi menghendaki agar klub melepas pemain 14 hari sebelum hari pertandingan timnas.
Duel di laga Liverpool vs Spurs. Foto: Reuters/Carl Recine
Kendati demikian, masa iya FA mengorbankan semarak All English Final di Liga Champions? Sudah lama, lho, klub Inggris tak pernah meraja di kompetisi terelite Benua Biru itu sejak Chelsea keluar sebagai kampiun pada 2011/12 lalu.
ADVERTISEMENT
Lagi pula, baik UEFA Nations League maupun Liga Champions berada di bawah kendali UEFA. Otoritas sepak bola Eropa ini pasti tak akan berdiam kalau final semarak Liga Champions akibat ketidakhadiran banyak pemain. Apalagi cuma untuk kepentingan satu federasi.