Final Liga Champions: Para Pemain Pembeda Selain Ronaldo dan Salah

25 Mei 2018 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di luar Olimpiyskiy Stadium. (Foto: Sergei Supinsky/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di luar Olimpiyskiy Stadium. (Foto: Sergei Supinsky/AFP)
ADVERTISEMENT
Pertandingan final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool disebut-sebut sebagai pertarungan dua pemain: Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah. Tak berlebihan, memang, toh keduanya saat ini menjadi sumber gol bagi masing-masing kesebelasan.
ADVERTISEMENT
Ronaldo memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini dengan 15 gol. Sementara itu, Salah berada di bawah Ronaldo dengan koleksi 10 gol. Meski kedua pemain adalah bintang dari masing-masing tim, bukan berarti pemain lainnya tak dapat memberikan perbedaan dalam laga final nanti.
Maka, kumparanBola telah memilih nama-nama yang dinilai bisa menjadi pembeda pada pertandingan final yang akan berlangsung di Stadion NSC Olimpiskiy, Kiev, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB, sebagai berikut.
Sergio Ramos (Real Madrid)
Sergio Ramos pantas diperhitungkan oleh lini belakang Liverpool dalam laga nanti. Posisinya memang hanya pemain belakang, tapi naluri mencetak gol Ramos tak perlu diragukan lagi.
Pada final Liga Champions 2013/14 menghadapi Atletico Madrid, Ramos menjadi pahlawan Madrid. Golnya di menit ke-90+3 berhasil membuat pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu. Dan gol tersebut memantik semangat pemain Madrid lainnya, di babak perpanjangan 2x15 menit itu Madrid berhasil mencetak tiga gol lagi dan mengunci gelar juara ke-10 kalinya.
ADVERTISEMENT
Dua musim berikutnya, kembali di pertandingan final Ramos meledak. Lagi-lagi Atletico Madrid yang dibobol gawangnya oleh pemain berusia 32 tahun ini. Madrid pun kembali keluar sebagai juara setelah memenangi babak adu penalti dengan skor 4-3 setelah pertandingan di waktu normal berakhir 1-1.
Ramos tidak hanya jadi pembeda untuk urusan mencetak gol. Untuk memancing emosi lawan, Ramos juga piawai. Juan Cuadrado pun terpancing dan mendapat kartu merah saat Madrid jumpa Juventus di final Liga Champions musim lalu. Ujung-ujungnya, saat itu Madrid menang dengan skor 4-1.
Sekarang, Ramos tentu masih bernafsu untuk merengkuh gelar Liga Champions ke-13 kalinya untuk Madrid. Dan bukan tak mungkin Ramos yang menjadi penentu gelar tersebut.
Marco Asensio (Real Madrid)
ADVERTISEMENT
Pemain berkaki kidal ini memang belum tentu ada di susunan 11 pemain awal Madrid. Biasanya, Asensio baru masuk di babak kedua jika Madrid tengah mengalami kebuntuan.
Meski beranjak dari bangku cadangan, Asensio biasanya kerap muncul untuk mencetak angka. Tak jarang, ia juga mencetak gol-gol penting.
Terdekat, Asensio berhasil mencetak gol kemenangan di leg pertama babak semifinal Liga Champions menghadapi Bayern Muenchen. Masuk di awal babak kedua menggantikan Isco, Asensio berhasil mencetak gol setelah hanya 10 menit berada di lapangan.
Selain itu, musim lalu Asensio juga berhasil mencetak gol dalam pertandingan final Liga Champions menghadapi Juventus. Meski hanya delapan menit berada di lapangan, Asensio berhasil mengunci kemenangan 4-1 Madrid atas Juventus. Hmm, menarik dinantikan aksi Asensio di pertandingan final nanti tentunya bila dimainkan.
ADVERTISEMENT
Karim Benzema (Real Madrid)
Malang memang nasib Benzema, dirinya selalu berada di bawah bayang-bayang dari Ronaldo. Padahal, kontribusi pemain asal Prancis ini tak jelek-jelek amat. Pada kompetisi Liga Champions musim ini, Benzema sudah mencetak empat gol serta satu assist. Jauh memang dari apa yang sudah digapai Ronaldo.
Tapi, Benzema menjadi pencetak gol terbanyak kedua Madrid di Liga Champions kali ini. Maka, Benzema bukan tak mungkin jadi pembeda. Lihat saja, dalam pertandingan leg kedua babak semifinal menghadapi Bayern Muenchen, Benzema sukses mencetak dua gol.
Benzema masih mandul. (Foto: Reuters/Javier Barbancho)
zoom-in-whitePerbesar
Benzema masih mandul. (Foto: Reuters/Javier Barbancho)
Tak hanya mencetak gol, mantan pemain Olympique Lyon itu bisa menjadi pembuka ruang yang baik untuk Ronaldo atau Isco di lini kedua Madrid.
Selain itu, Benzema memiliki rekor yang apik saat jumpa Liverpool. Tiga gol sudah Benzema cetak ke gawang The Reds dalam dua kali perjumpaan.
ADVERTISEMENT
Roberto Firmino (Liverpool)
Liverpool memiliki tiga pemain yang menakutkan di lini depan --dengan Roberto Firmino jadi salah satu di antaranya. Sama seperti Salah, Firmino sudah mengemas 10 gol untuk Liverpool di Liga Champions.
Bedanya, pemain asal Brasil ini juga cukup produktif dalam memberikan assist untuk rekan-rekannya. Total ada delapan assist yang sudah Firmino berikan dalam 12 pertandingannya bersama Liverpool.
Kemampuan Firmino untuk melakukan pressing serta membuka ruang menjadi nilai tambah bagi mantan pemain Hoffenheim ini. Aksi-aksinya itu bisa memudahkan Salah atau Mane untuk menerobos pertahanan Madrid.
Apiknya Firmino bertahan terlihat dari catatan-catatanya selama musim ini. Pemain bernomor sembilan itu melakukan 1,8 tekel per pertandingan dan 0,4 intersep. Tentu, Firmino akan tampil habis-habisan pada pertandingan final nanti untuk merengkuh gelar perdananya di Liverpool.
ADVERTISEMENT
James Milner (Liverpool)
Musim ini, James Milner tak sering masuk 11 susunan awal pemain Liverpool. Ya, posisi bek sayap kiri yang dirinya tempatkan musim lalu sudah memiliki penghuni tetap.
Kini, Milner kembali jadi gelandang dalam skema 4-3-3 khas Juergen Klopp. Memang, pria berusia 32 tahun ini kalah saing dengan Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum, atau Alex Oxlade-Chamberlain.
Namun, jika bermain Milner akan memberikan segala kemampuannya. Pada ajang Liga Champions musim ini, Milner tampil memukau untuk Liverpool. Pemain yang pernah bermain untuk Newcastle United itu menjadi penyumbang assist terbanyak dalam turnamen dengan jumlah sembilan. Milner unggul atas nama-nama hebat seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan mantan rekan setimnya Luis Suarez.
Nah, pada pertandingan final nanti Milner kembali dinantikan kontribusinya. Pemain bernomor tujuh ini memang tak memiliki jaminan akan turun dari awal. Tapi, ketika dirinya merumput Madrid harus berhati-hati dengan umpan dan pergerakannya.
ADVERTISEMENT
Virgil van Dijk (Liverpool)
Tapi, Liverpool rela karena mereka butuh untuk menambal lubang di posisi belakang. Menjalani debut yang tidak mengesankan, Van Dijk terus berproses menjadi lebih baik.
Semenjak kehadirannya, lini belakang Liverpool sedikit membaik. Tercatat ada 18 gol yang bersarang ke gawang Liverpool dari 22 pertandingan.
Ekspresi Van Dijk usai cetak gol (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Van Dijk usai cetak gol (Foto: Reuters/Carl Recine)
Catatan pemain asal Belanda pun juga apik. Van Dijk sudah melakukan 1 tekel sukses, 1,8 intersep, 6,3 sapuan musim ini. Van Dijk pun menjadi duet yang cocok untuk Dejan Lovren.
Nah, pada pertandingan final nanti, Van Dijk akan kembali bahu membahu menggalang pertahanan Liverpool. Jika tampil dalam form terbaiknya, bukan tak mungkin Madrid akan menemui kesulitan untuk meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT