Final Piala Dunia 2010: Waka Waka, Afrika, dan Lahirnya Raja Baru

13 Juli 2018 21:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanyol, juara Piala Dunia FIFA 2010 (Foto:  AFP PHOTO/Pedro Ugarte)
zoom-in-whitePerbesar
Spanyol, juara Piala Dunia FIFA 2010 (Foto: AFP PHOTO/Pedro Ugarte)
ADVERTISEMENT
Lagu Waka Waka yang dinyanyikan oleh Shakira masih terdengar nyaring di telinga. Lagu yang menjadi soundtrack dari Piala Dunia 2010 ini memang pas sebagai pemicu untuk mengingat Piala Dunia yang untuk pertama kalinya diadakan di Afrika Selatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2010. di tengah segala isu yang menyelimutinya, tetaplah merupakan Piala Dunia yang patut dikenang. Memang, ketika Afrika Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah--alih-alih Maroko--, isu-isu miring mulai berseliweran. Isu korupsi dan suap muncul, tetapi belum ada bukti yang kuat untuk menunjukkannya.
Akhirnya, pada 2015 silam, dilansir The Guardian, Chuck Blazer yang merupakan mantan anggota komite eksekutif FIFA menyebut bahwa dia dan beberapa anggota komite eksekutif FIFA lain mendapatkan suap untuk memuluskan langkah Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Hal ini menjadi aib di tengah kegembiraan masyarakat Afrika Selatan yang bersiap menyambut penyelenggaraan Piala Dunia.
Meski begitu, penyelenggaraan Piala Dunia 2010 tetaplah penuh warna. Selain kemunculan vuvuzela, semacam terompet yang kerap dibunyikan para suporter di stadion, dan Jabulani, bola yang dianggap kelewat ringan, Piala Dunia 2010 juga patut diingat karena di dalamnya ada dua hal: Waka Waka dan lahirnya sebuah raja baru.
ADVERTISEMENT
Kenapa Waka Waka menjadi begitu ternama, dan kenapa pada akhirnya di Afrika Selatan lahir raja baru?
***
Untuk urusan soundtrack, lagu Il Divo dan Tony Braxton berjudul Time of Our Lives selaku soundtrack Piala Dunia 2006 dianggap sebagai sebuah kegagalan. Temponya yang lambat membuat lagu ini dianggap tidak cocok mengiring kehadiran Piala Dunia yang penuh dengan semangat.
Maka, lahirnya lagu Waka Waka, dianggap sebagai sebuah kemajuan sekaligus penebusan dosa. Temponya yang cepat, serta cengkok suara Shakira yang berpadu padan dengan musik khas Afrika, membuat lagu Waka Waka ini pas sebagai momen pengingat bahwa Piala Dunia pernah diadakan di Afrika.
Lagu ini juga pas untuk mengingat sebuah momen penting di Piala Dunia 2010, yaitu kelahiran raja baru. Timnas Spanyol hadir sebagai juara baru di ajang Piala Dunia usai mengalahkan Timnas Belanda di partai final.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, suasana di Johannesburg Stadium, begitu ramai. Di bawah balutan suara vuvuzela serta suasana malam Afrika Selatan yang hangat, kedua suporter bersiap untuk menyambut juara baru. Baik itu Belanda maupun Spanyol, sudah merasa siap untuk meraih tahta juara tersebut. Keduanya adalah tim yang belum pernah menjadi juara dunia.
Pertandingan di Johannesburg malam itu pun berlangsung lambat. Layaknya partai besar, laga berjalan dalam tempo yang alot. Kedua tim tampak berhati-hati dalam bermain. Mereka sadar, sekali bikin kesalahan, hal tersebut bisa berujung kekalahan. Jika kalah, trofi Piala Dunia akan hilang dari genggaman.
Namun, seiring menit berganti, Spanyol mulai lebih nyaman dalam bermain. Aliran bola mereka mulai berjalan lancar. Dipimpin oleh duet Xavi dan Andres Iniesta di tengah, La Furia Roja melakukan beberapa gebrakan yang sempat merepotkan pertahanan Belanda. Total tembakan yang mereka lepas juga lebih banyak, yakni sampai 17 kali (berbanding 12 milik Belanda).
ADVERTISEMENT
Untuk menghentikan permainan dominan Spanyol, yang terinspirasi dari permainan pass and move a la Barcelona, Belanda menggunakan dua cara: serangan balik dan permainan fisikal. Tercatat, dalam laga ini, Howard Webb sampai mengeluarkan 12 kartu kuning dan 1 kartu merah. Belanda mendapat 7 kartu kuning dan 1 kartu merah akibat dari permainan fisikal yang mereka terapkan.
Saking alotnya tempo laga, pertandingan sampai berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Di sinilah Spanyol mulai menunjukkan kelasnya. Umpan-umpan pendek yang mereka lepas menemukan jalannya.
Pada menit 116, berawal dari terobosan yang dilakukan Jesus Navas, Fernando Torres menerima bola. Dia langsung melambungkan bola ke kotak penalti, namun sukses dihalau oleh bek Belanda. Meski dihalau, serangan Spanyol tak berhenti sampai situ.
ADVERTISEMENT
Bola muntah mengalir ke kaki Cesc Fabregas di dalam kotak penalti. Melihat posisi Iniesta yang kosong, Fabregas langsung memberikan bola pada Iniesta. Setelah menahan bola sebentar, pemain asal Barcelona tersebut langsung melesakkan bola ke gawang Marteen Stekelenburg dengan kaki kanannya. Spanyol unggul 1-0.
Sampai laga berakhir, Belanda yang bermain dengan 10 pemain gagal menyamakan kedudukan. Spanyol menang, dan mereka sukses menjadi raja baru di dunia. Suara vuvuzela, diiringi dengan kembang api menyala, menandai lahirnya sang juara baru di Afrika.
Di sisi lain, Wesley Sneijder hanya bisa menangis pilu. Kekalahan ini menjadikan Belanda harus puas kembali menjadi runner up setelah pada 1974 dan 1978 mereka juga mencatatkan prestasi serupa.
ADVERTISEMENT
***
Sampai sekarang, lagu Waka Waka masih bisa Anda lihat di Youtube. Lenggokan Shakira, serta cengkok suaranya, bisa membawa Anda pada memori Piala Dunia 2010. Bagaimana ketika Lionel Messi tak bisa berbuat apa-apa di hadapan Jerman, serta bagaimana tangan setan Luis Suarez justru membawa Uruguay ke semifinal.
Tapi, di balik itu semua, lagu Waka Waka ini juga bisa menjadi pengingat, bahwa di ajang Piala Dunia 2010, Spanyol adalah juara dunia.