Final Sesama Tim Inggris: Liga Champions Sudah, Liga Europa Menyusul?

9 Mei 2019 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Liga Europa Foto: Reuters/Eric Gaillard
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Liga Europa Foto: Reuters/Eric Gaillard
ADVERTISEMENT
Liga Champions telah menghadirkan partai puncak bertajuk 'All-English Final' untuk edisi 2018/19. Liverpool, sebagai salah satu langganan juara, akan menghadapi Tottenham Hotspur yang notabene tak pernah menembus final kompetisi terelite di Benua Biru tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah Liga Champions, Liga Europa yang satu level lebih rendah berpotensi menghadirkan cerita serupa. Karena dua representasi Inggris di turnamen tersebut, Chelsea dan Arsenal, memiliki asa cukup besar di babak semifinal.
Paling besar tentu saja Arsenal. Pasukan Unai Emery ini mengantongi keunggulan agregat 3-1 menjelang laga kedua di kandang Valencia, Jumat (10/5/2019) dini hari WIB. Kekalahan mereka di laga nanti masih bisa ditoleransi asalkan hanya dengan selisih satu gol.
Sementara itu, Chelsea memang cuma bermain imbang 1-1 dengan Eintracht Frankfurt pada pertandingan pertama. Namun, kans mereka cukup terbuka mengingat laga kedua bakal digelar di Stamford Bridge. Hasil 0-0 di laga ini bahkan sudah cukup untuk mengantarkan The Blues melenggang ke laga puncak.
ADVERTISEMENT
Pertandingan Eintracht Fankfurt melawan Chelsea di leg pertama semifinal Liga Europa. Foto: Reuters/Lee Smith
Bakal tertulis sejumlah cerita menarik jika Arsenal dan Chelsea sama-sama sukses merebut tiket final nantinya. Pertama, kedua tim kembali menghadirkan 'All-English Final' setelah sekian lama.
Ya, Liga Europa dahulu kala --sebelumnya bernama Piala UEFA-- kerap menjadi panggung kejayaan tim Inggris. Negeri Ratu Elizabeth selalu mengirimkan wakil ke laga final dalam empat edisi pertama dan tiga di antaranya berakhir sebagai juara.
Yang perlu dicatat adalah final edisi pertama pada 1971/72. Ketika itu, Tottenham Hotspur selaku juara menghadapi Wolverhampton Wanderers yang juga berasal dari Inggris. Itulah 'All-English Final' pertama di Liga Europa dan tak pernah terulang sampai 47 tahun berlalu.
Selain mengembalikan kejayaan tim Inggris di Liga Europa, makna 'All-English Final' di turnamen ini memiliki makna lebih. Sejarah baru tercipta karena belum pernah ada negara yang mendominasi final Liga Champions dan Liga Europa pada musim yang sama.
ADVERTISEMENT
Dominasi Inggris kali ini juga mematahkan otoritas Spanyol yang bertahan terlalu lama. Liga Champions, misalnya, menghadirkan wakil Negeri Matador sebagai juara dalam lima tahun terakhir. Real Madrid merengkuh empat besar, sementara Barcelona mengangkat 'Si Kuping Besar' sekali dalam kurun tersebut.
Atletico juara Liga Europa 2017/2018. Foto: REUTERS/Vincent Kessler
Adapun, Sevilla dan Atletico Madrid menjuarai empat dari lima edisi Liga Europa lima tahun ke belakang. Inggris hanya sempat menjadi selingan dengan kesuksesan Manchester United pada 2016/17.
Durasi setengah abad tenggelam di bawah kejayaan Spanyol tentu bukanlah capaian bagus untuk Inggris. Ya, negara yang mengaku sebagai 'rumah sepak bola' dan memiliki liga terbaik dunia itu.
Nah, kalau insan sepak bola Inggris ingin berkoar-koar soal predikat negara sepak bola terbaik, mungkin sekaranglah waktunya. Tapi, tunggu dulu hasil dua semifinal Liga Europa dini hari nanti.
ADVERTISEMENT