Gede Widiade Jamin Takkan Bawa Persiba Hengkang dari Balikpapan

29 April 2019 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiba Balikpapan. Foto: instagram/@persibaofficial
zoom-in-whitePerbesar
Persiba Balikpapan. Foto: instagram/@persibaofficial
ADVERTISEMENT
Persiba Balikpapan kedatangan investor baru. Dia adalah Gede Widiade, sosok yang begitu familiar di sepak bola nasional. Hadirnya Gede ke Kota Minyak pun menjadi angin segar bagi Persiba menjelang bergulirnya Liga 2 2019.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kekhawatiran muncul menyusul eksistensi 'Beruang Madu' di Kota Balikpapan. Akankah Persiba bernasib seperti klub-klub lain yang dibawa keluar dari kota asalnya?
Sejumlah klub Liga 1 tercatat pernah berpindah home base setelah berganti kepemilikan. Sebut saja Persisam Samarinda dan Bandung Raya. Setelah diakusisi oleh Peter Tanuri, Persisam berubah wujud menjadi Bali United dengan markas berpindah ke Denpasar. Sedangkan, Bandung Raya hijrah ke Madura sekaligus berganti nama menjadi Persepam Madura United (saat ini Madura United).
Terkait hal itu, Gede menjamin bahwa dirinya tak akan membawa Persiba pindah ke mana-mana. Begitu pula dengan nama klub yang akan tetap dipertahankan.
Direktur Utama Persija, Gede Widiade Foto: Dok. Media Persija
"Persiba, namanya akan tetap Persiba, dan Persiba, ya, (posisinya) di Balikpapan," ujar Gede di Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Senin (29/4/2019).
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Utama Persija Jakarta itu mengaku dua hal tersebut menjadi syarat mutlak dari pemilik Persiba sebelumnya yakni Syahril HM Taher. Gede pun menyatakan ia akan mematuhi permintaan tersebut.
"Syarat dari Pak Syaharil cuma dua itu. Persiba tetap Persiba dan tetap di Balikpapan," ucapnya.
Atas dasar itu pula, Gede meminta dukungan penuh dari masyarakat Balikpapan untuk memajukan Persiba. Ia mencontohkan manakala menjadi Direktur Utama Persija, dirinya mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari wartawan, suporter hingga pemerintah daerah setempat.
"Yang pertama menghancurkan tim itu wartawan. Di Jakarta itu tidak pernah wartawan mengupas atau menjelek-jelekkan klubnya. Kalau Anda cari makan di Balikpapan, di Persiba, tolong, besarkan Persiba. Kedua, suporter. Jadi suporter itu harus objektif dan kritis. Kalau jelek katakan jelek, kalau bagus katakan bagus."
ADVERTISEMENT
"Yang ketiga, pemerintah. Pemerintah ini memberi dukungan, seperti apa? dukungan profesional, infrastruktur, kemudahan-kemudahan dalam bentuk pajak dan penggunaan lapangan. Pemerintah daerah tidak boleh memberikan dukungan finansial riil kepada klub, karena ini profesional.
"Kenapa saya katakan wartawan? Karena opini masyarakat atau suporter akan berubah apabila ada keinginan-keinginan politis dari wartawan. Makanya, di klub saya yang lama (Persija), wartawan itu pemain ke-13, suporter pemain ke-12. Hancurnya sebuah klub itu hanya karena suporter dan wartawan. Makanya, pemain dari klub adalah wartawan dan suporter. Kalau Anda tidak ada rasa memiliki terhadap klub enggak akan maju. Kita buktikan itu. Balikpapan bisa maju, bisa kembali, apabila tiga komponen tadi mendukung Persiba," pungkasnya.
ADVERTISEMENT