Giampaolo Tolak Status 'Underdog' Milan di Laga Lawan Inter

21 September 2019 7:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo. Foto: Dok. AC Milan.
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo. Foto: Dok. AC Milan.
ADVERTISEMENT
Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo, enggan menyebut timnya sebagai underdog di laga Serie A melawan sang rival sekota, Inter Milan, Minggu (22/9/2019) dini hari WIB. Menurut Giampaolo, hasil positif di laga melawan Inter tetap terbuka untuk diraih.
ADVERTISEMENT
Di laga bertajuk Derby della Madonnina ini, Milan memang tak begitu diunggulkan. Alasannya jelas karena keperkasaan Inter di Serie A.
Inter menjadi satu-satunya tim yang mencatatkan rekor 100% sejauh ini di Serie A 2019/2020. Rekor ofensif-defensif La Beneamata juga apik—Inter sukses mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan satu dari tiga laga.
Di satu sisi, Milan sudah menelan satu kekalahan. Hasil minor tersebut didapatkan Alessio Romagnoli dkk. di laga pekan perdana melawan Udinese dengan skor 0-1.
Meskipun di dua laga berikutnya, Milan berhasil bangkit, mereka dirasa tak cukup kuat menangani Inter.
Namun, Giampaolo tak memedulikan pemikiran seperti itu. Ia juga tak memiliki prediksi menyoal bagaimana pertandingan melawan Inter akan berakhir. Pelatih asal Swiss itu menegaskan bahwa ia lebih fokus terhadap permainan Milan, ketimbang status timnya jelang laga tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami masih dapat menang atau kalah di laga derbi ini. Saya tak tertarik dengan predikat underdog. Saya hanya ingin kami bermain dengan benar. Kami mesti menaruh perhatian terhadap detail-detail kecil, dan tampil baik ketika menyerang dan bertahan. Saya tak ingin kami diunggulkan atau dipandang sebelah mata,” ucap Giampaolo, dikutip dari situsweb Milan.
Meskipun begitu, Giampaolo mengakui bahwa Inter adalah tim yang kuat. Satu hal yang Giampaolo pahami adalah Inter memiliki gaya permainan tertentu.
Tentu saja, gaya permainan Inter saat ini dibentuk oleh pelatih anyar mereka, Antonio Conte. Menariknya, Giampaolo menyatakan bahwa ia paham permainan Conte seperti apa, kendati ia belum pernah berhadapan dengan pelatih asal Italia itu.
ADVERTISEMENT
“Inter adalah tim yang memiliki gaya yang jelas dan terbentuk. Mereka selalu menampilkan permainan tertentu secara konsisten.”
“Saya mengikuti kiprah Conte, ia sudah melalui banyak hal dalam kariernya. Saya juga tahu ia sudah berevolusi. Namun, Inter kini memainkan sepak bola yang Conte tampilkan di awal kariernya. Saya tak pernah berhadapan dengannya, tetapi saya paham ide sepak bolanya seperti apa,” tambah Giampaolo.
Dari situ, Giampaolo sudah memiliki rencana untuk menetralisir Inter asuhan Conte. Menurut eks pelatih Sampdoria itu, Milan harus menunjukkan permainan yang kolektif dan matang.
Selain itu, Giampaolo juga menyatakan bahwa timnya tak akan hanya sekadar bertahan menunggu bola di belakang. Kebetulan, Inter asuhan Conte terbukti kelimpungan ketika bertemu tim yang melakukan pressing tinggi.
ADVERTISEMENT
Ya, tim yang dimaksud adalah Slavia Praha, yang sukses menahan imbang Inter di laga Liga Champions di San Siro (17/9). Kendati begitu, Giampaolo menegaskan bahwa ia ingin Milan tampil lebih baik ketimbang Slavia.
“Kami harus menunjukkan tanggung jawab, kematangan taktik, dan kerja sama yang bagus. Bagi saya, ini adalah pertandingan derbi adalah sesuatu yang sulit, dan performa yang luar biasa dibutuhkan. Kami harus mampu membaca berbagai situasi yang akan terjadi.”
“Kami ingin lebih baik daripada Slavia. Anda bisa, kok, untuk bertahan sambil menguasai bola. Anda tak harus bertahan dalam-dalam. Saya tak menyukai itu. Saya tak ingin kami menunggu saja dan memainkan umpan-umpan panjang. Kami ingin melakukan hal yang baik, dan untuk melakukan itu, kami harus berusaha,” pungkas Giampaolo.
ADVERTISEMENT