Gilas Watford, Manchester City Juara Piala FA

19 Mei 2019 0:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain City merayakan gol. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain City merayakan gol. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Manchester City menggila. Dalam partai final Piala FA 2018/19 melawan Watford yang dihelat di Wembley, Sabtu (18/5/2019) malam WIB, City sukses menang dengan skor 6-0.
ADVERTISEMENT
Gol-gol City di laga ini sukses dicetak oleh Raheem Sterling (hat-trick), Kevin De Bruyne, David Silva, dan Gabriel Jesus. Kemenangan ini pun mengantarkan City meraih trofi Piala FA, sekaligus membuat mereka sukses merengkuh treble musim 2018/19 ini.
***
Pada pertandingan ini, Manchester City menurunkan susunan pemain yang sedikit berbeda. Gabriel Jesus dan Riyad Mahrez menemani Raheem Sterling di lini depan. Lini tengah bertumpu pada Ilkay Guendogan, David Silva, dan Bernardo Silva. Khusus untuk pertahanan, komando dipegang oleh Vincent Kompany dan Aymeric Laporte.
Sementara itu, Watford menurunkan para pemain andalan mereka sejak awal laga, seperti Troy Deeney, Gerard Deulofeu, Roberto Pereyra, Etienne Capoue, Abdoulaye Doucoure, serta Jose Holebas. Sedangkan untuk pemimpin di lini pertahanan, mereka memercayakannya pada Craig Cathcart dan Adrian Mariappa.
ADVERTISEMENT
Diiringi oleh gemuruh suara pendukung dari kedua tim yang memadati Wembley, laga final Piala FA ini pun dimulai. City, dengan kualitas pemain yang sedikit lebih baik dibanding Watford, langsung menggebrak sejak awal babak pertama.
Dimotori oleh duo Silva (Bernardo dan David), serta tiga pemain depan mereka--Jesus, Mahrez, dan Sterling--City menekan pertahanan Watford. Namun, formasi dasar 4-3-1-2 yang diterapkan Watford di laga ini nyatanya memberikan kesulitan tersendiri bagi City.
Dengan tujuh pemain yang kerap berada di area sepertiga akhir dan kotak penalti, para pemain City sempat kesulitan menembus pertahanan Watford. Permutasi posisi antar pemain juga susah dilakukan, karena ruang gerak di area pertahanan berhasil ditutup dengan apik oleh para pemain Watford.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan City namanya jika mereka tak bisa menemukan celah. Pada menit 26, Doucoure mencoba memegang bola di area pertahanan sendiri. Sial bagi Doucoure, bola lepas dari kakinya akibat dari tekanan agresif para pemain City. Bola yang tersebut itu dibawa Sterling, lalu diumpan kepada David Silva.
Sempat dihalau oleh salah seorang bek Watford, bola pantulannya mendarat kembali di kaki David Silva. Pemain asal Spanyol tersebut lalu menggiring bola ke dalam kotak penalti, lalu melepas tembakan yang gagal ditangkap Huerelho Gomes. Skor berubah 1-0 untuk City.
Setelah unggul, City tampil semakin dominan atas Watford. Persentase penguasaan bola yang mencapai angka 72% berbanding 28%, ditambah total tembakan 8 berbanding 1 (per menit 30), menunjukkan bahwa mereka sudah mengontrol permainan sepenuhnya. Alhasil, gol kedua pun sukses mereka cetak pada menit 39.
ADVERTISEMENT
Bermula dari umpan matang Bernardo Silva dari area sepertiga akhir, bola sukses diterima oleh Jesus di dalam kotak penalti. Bola kemudian dikirimkan oleh pemain asal Brasil itu ke dalam gawang yang ditinggalkan Gomes, lalu diceploskan oleh Sterling dengan mudah. Skor menjadi 2-0, keunggulan City bertambah di laga final ini.
Di sisa waktu akhir babak pertama, Watford berusaha mengejar ketertinggalan, sembari menjaga gawang mereka agar tidak kebobolan kembali. Namun, sampai babak pertama usai, skor 2-0 untuk keunggulan City tidak berubah.
Di babak kedua, Watford mulai berusaha untuk mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu. Sesuatu yang wajar, mengingat mereka memulai babak kedua dengan ketertinggalan dua angka dari City.
Deeney, Deulofeu, dan Pereyra mulai lebih aktif bergerak di lini pertahanan City. Bahkan, pada menit 59, Deulofeu hampir saja membobol gawang Ederson Moraes. Sayang, tendangan yang ia lepas masih melenceng sedikit dari gawang City.
ADVERTISEMENT
Pemain City dan Watford saling bertatapan. Foto: REUTERS/Toby Melville
Menghadapi Watford yang mulai sedikit lebih agresif, City melakukan sebuah perubahan. Kevin De Bruyne dimasukkan, menggantikan Mahrez. Tujuannya, agar City tetap bisa menyengat lewat sebuah serangan balik cepat. Akhirnya, City memang mampu mencetak gol tambahan lewat skema ini.
Pada menit 61, Sterling mengirimkan bola kepada Jesus yang sedang berlari. Menggiring bola sedikit, Jesus kemudian memberikan umpan kepada De Bruyne yang juga ikut berlari di sisi yang lain. Menerima umpan dari Jesus, dengan ciamik De Bruyne menipu Gomes, sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang. Skor berubah jadi 3-0 untuk City.
Merespons ketertinggalan yang bertambah ini, Watford menyuntikkan nama-nama baru agar serangan mereka jadi lebih hidup. Isaac Success dan Andre Gray dimasukkan, menggantikan Deulofeu dan Pereyra pada menit 66. Niat hati agar bisa menyerang, Watford justru kembali kebobolan pada menit 68.
ADVERTISEMENT
Kembali diawali oleh serangan balik cepat, bola dikirimkan oleh De Bruyne kepada Jesus yang sedang berlari. Membawa bola sampai kotak penalti, tanpa kesulitan Jesus menaklukkan Gomes via sepakan kaki kanannya. Skor 4-0 untuk keunggulan City.
Setelah unggul, City tidak menunjukkan adanya niatan untuk mengendurkan tekanan. Pada menit 73, mereka memasukkan Leroy Sane untuk menggantikan Guendogan, menandakan bahwa mereka tetap berusaha menghadirkan gebrakan untuk pertahanan Watford.
Hasilnya positif. Pada menit 81, diawali oleh manuver dari Bernardo Silva di sisi kanan pertahanan Watford, ia mengirimkan umpan ke arah tiang jauh. Sterling yang berada di sana tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang Gomes.
Sterling pun sukses mencetak gol ketiganya di laga ini. Pada menit 87, berawal dari umpan silang De Bruyne, Sterling sukses memasukkan bola ke dalam gawang. Skor berubah 6-0. City benar-benar menunjukkan dominasi mereka atas Watford di laga ini.
ADVERTISEMENT
Di sisa waktu yang ada, Watford bermain dengan sisa semangat yang mereka miliki. Tapi, tetap saja, ketertinggalan enam angka adalah ketertinggalan yang sulit mereka kejar,