Giliran Erdogan yang Panaskan Kisruh Mesut Oezil

24 Juli 2018 19:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memberi salam pada upacara di Istanbul, 15 Juli 2018. (Foto: AFP PHOTO / Ozan Kose)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memberi salam pada upacara di Istanbul, 15 Juli 2018. (Foto: AFP PHOTO / Ozan Kose)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entah apa yang ada di pikiran Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Bukannya meredakan kisruh yang antara Mesut Oezil dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) serta kroninya, ia justru menyulut kondisi yang bisa berdampak lebih besar.
ADVERTISEMENT
Kisruh Oezil dan DFB—beserta beberapa pendukung Tim Nasional (Timnas) Jerman—berdampak pada kondisi sang pemain di Timnas Jerman. Akhirnya, Minggu (22/7/2018) waktu setempat, Oezil memutuskan untuk pensiun dari Die Mannschaft.
Dalam pernyataannya, Oezil menyebut soal diskriminasi rasial dari orang-orang di balik DFB dan Timnas Jerman. Masalahnya semakin berat saat ia gagal membawa Timnas Jerman lolos dari fase grup di Piala Dunia 2018.
Masalah ini bermuara pada undangan Erdogan terhadap pemain berdarah Turki yang bermain di Premier League, Mei lalu. Di sana, ia tak hanya mengundang Oezil, tapi juga Ilkay Guendogan dan Cenk Tosun. Emre Can kabarnya juga diundang tetapi menolak hadir.
Karena sifatnya privat, tak diketahui apa maksud undangan Erdogan ini. Namun, banyak mengatakan bahwa undangan ini adalah salah satu alat pria berusia 64 tahun ini untuk kampanye pemilihan presiden Turki yang digelar Juni 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Sifat undangan itu tadi memunculkan banyak persepsi, tak terkecuali dari presiden DFB, Reinhard Grindel. Menurut Grindel, apa yang dilakukan oleh Oezil dan Guendogan tak sejalan dengan nilai-nilai DFB.
“Tidak baik jika pemain internasional kami membiarkan diri mereka dimanipulasi untuk kampanye elektoral Tuan Erdogan. Dalam melakukan itu, para pemain kami pasti tidak sejalan dengan cara kerja DFB,” ucap Grindel.
Dari sana—dan alasan yang dikemukakan oleh Oezil saat mengumumkan pensiun, perang urat saraf bermunculan. Meski tak sedikit yang mendukung pemain Arsenal tersebut, ada juga pihak yang mendukung pernyataan Grindel.
Oezil saat membela Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Michael Dalder )
zoom-in-whitePerbesar
Oezil saat membela Timnas Jerman. (Foto: REUTERS/Michael Dalder )
Cekcok kubu yang pro dengan Oezil dan kontra makin panas saat Erdogan ikut buka suara. Dalam pernyataannya di Majelis Agung Nasional Turki, ia mendukung keputusan Oezil untuk pensiun dari Timnas Jerman.
ADVERTISEMENT
“Seluruh diskriminasi berbau rasial dan agama terhadap pemuda yang memberikan semua kemampuannya untuk Timnas Jerman adalah tindakan yang tak dibenarkan,” ucap Erdogan seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Diskriminasi yang didapatkan oleh Oezil terbilang ironis. Pasalnya, ia memiliki jasa yang terbilang besar. Tak hanya tampil sebagai penggawa reguler sejak debut pada 2009, ia juga tercatat sebagai salah satu pemain inti saat Timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.