Glenn Sugita soal Hukuman untuk Persib: Salahnya Apa, Ya?

2 Oktober 2018 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Glenn Sugita, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat saat ditemui kumparan, Senin (1/10). (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Glenn Sugita, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat saat ditemui kumparan, Senin (1/10). (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepekan sudah berlalu sejak Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI), Edy Rahmayadi, menyatakan bahwa PSSI akan mengusut kasus kematian salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla. 
ADVERTISEMENT
Pada 25 September 2018, Edy, yang menggandeng tim pencari fakta dan Komisi Disiplin, berjanji akan mengusut tuntas kasus kematian pemuda 23 tahun itu. Haringga meninggal saat akan menyaksikan pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 23 September 2018.
Persib jadi yang paling disorot. Pasalnya, pemuda asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu dikeroyok tiga jam sebelum pertandingan yang dihelat di kandang mereka. Klub berjuluk ‘Maung Bandung’ itu pun dianggap bertanggung jawab.
Direktur Utama PT Persib Bandung, Glenn Sugita, menilai wajar jika sorotan ditunjukan kepada Persib. Selain dianggap lalai menjalankan tugas sebagai tuan rumah penyelenggara, ada beberapa persoalan yang diprediksi Glenn akan diterima Persib, salah satunya hukuman pengurangan poin.
ADVERTISEMENT
Jonathan Bauman melindungi bola dari kejaran Jaimerson Xavier pada laga Persib vs Persija. (Foto: Novrian Arbi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan Bauman melindungi bola dari kejaran Jaimerson Xavier pada laga Persib vs Persija. (Foto: Novrian Arbi/Antara)
'"Memang akan selalu ada teori konspirasi. Karena kami saat ini nomor satu [pemuncak klasemen, red], banyak yang mau kami tidak di nomor satu lah. Namun, saya melihat satu per satu, bagaimana internal dan panpel (panitia pelaksana pertandingan) kami bekerja seperti apa pada pertandingan kemarin," kata Glenn dalam perbincangannya dengan kumparanBOLA
"Menurut laporan yang saya terima, panpel sudah melakukan tugasnya. Katanya, panpel bertanggung jawab sampai ring 3A. Ini kejadian di 3B, jadi di luar area panpel.”
“Jadi, saya melihat panpel sudah melakukan tugasnya. Kejadiannya juga tiga jam sebelum kick off. Ada pula begitu banyak suporter yang tidak memiliki tiket, termasuk pelaku dan korban," kata dia menambahkan.
Glenn tak sepenuhnya membela panitia pelasana pertandingan. Namun, jika nantinya akan menjatuhi hukuman kepada Persib, ia meminta untuk melihat bukti laporan yang sudah diberikan Persib.
ADVERTISEMENT
"Jadi, saya melihat dari sisi panpel kemudian bertanya, 'Salahnya apa, ya?' Maksudnya mereka sudah melakukan SOP nya dengan sebaik-baiknya.”
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
“Kami melihatnya ini sebagai musibah kepada anak bangsa yang menurut saya tidak selayaknya terjadi. Tidak ada seorang pun yang pantas diperlakukan seperti itu, apalagi terhadap saudaranya. Ini masih orang Jawa Barat, istilahnya masih keluarga," ucapnya.
Per Selasa (2/10/2018), PSSI akhirnya resmi memutuskan hukuman untuk Persib dan suporternya. Dilansir situs resmi PSSI, pendukung Persib dilarang menyaksikan pertandingan Persib Bandung pada saat kandang maupun tandang serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pertengahan musim kompetisi 2019.
Selain itu, untuk para pelaku pengeroyokan Haringga, PSSI memberi hukuman berupa larangan menyaksikan pertandingan sepak bola di seluruh wilayah Indonesia seumur hidupnya.
ADVERTISEMENT
Untuk Persib, mereka diminta bermain kandang di Pulau Jawa sampai akhir musim 2018. Dengan begitu, Persib akan bermain di tanpa penonton di Kalimantan. Panpel Persib pun dijatuhi denda sebesar Rp 100 juta.
====
*Tulisan mengalami perubahan dengan tambahan hukuman untuk Persib di akhir.