Gol City Dianulir VAR, Eriksen Batal Jadi 'Biang Kerok'

18 April 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christian Eriksen saat meratapi blundernya pada laga melawan Manchester City. Foto: Andrew Yates/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Christian Eriksen saat meratapi blundernya pada laga melawan Manchester City. Foto: Andrew Yates/Reuters
ADVERTISEMENT
Christian Eriksen hampir saja jadi pesakitan saat Tottenham Hotspur bersua Manchester City di leg II perempat final Liga Champions 2018/19, Kamis (18/4/2019) dini hari WIB. Pada laga di Etihad Stadium itu, pemain asal Denmark tersebut melakukan blunder fatal di injury time babak kedua.
ADVERTISEMENT
Kejadian bermula ketika Spurs mampu memutus serangan City. Eriksen, yang tengah menguasai bola, tak langsung menyodorkan si kulit bulat ke depan --melainkan melakukan backpass yang justru mengenai kaki Bernardo Silva. Bola lantas meluncur ke kaki Sergio Aguero yang langsung melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti Spurs.
Aguero memberi umpan sodoran kepada Raheem Sterling yang menceploskan bola ke dalam gawang Hugo Lloris tepat di menit 90+3. Seketika, publik Etihad bergemuruh lantaran gol itu mengubah skor jadi 5-3 sekaligus mengubah agregat menjadi 5-4 untuk City. Namun, kegembiraan City sirna dengan cepat saat gol Sterling dianulir, usai wasit melihat tayangan video assistant referee (VAR).
Wasit menganulir gol tersebut karena Aguero berada di posisi offside. Memang, The Citizens tetap menang 4-3 di akhir laga (agregat 4-4), tetapi skuat Pep Guardiola mesti angkat koper dari Liga Champions usai kalah agresivitas gol tandang.
ADVERTISEMENT
Skuat The Liliywhites jelas bungah dengan kelolosan ke semifinal untuk kali pertama sejak 1961/62. Sementara itu, Eriksen merasa lega karena ia batal jadi biang kerok.
“Hari ini saya menjadi orang paling beruntung di dunia. Saya pikir semuanya sudah berakhir (saat Sterling mencetak gol), beruntung tadi gol itu offside. Biarpun begitu, tadi adalah pertandingan yang sangat menyenangkan,” ujar Eriksen kepada BT Sports selepas pertandingan.
“Pertandingan tadi seperti rollercoaster, mereka membuat banyak peluang, begitu juga kami. Kami membuat mereka bisa mencetak banyak gol, tetapi kami juga bisa mencetak banyak gol di pertandingan yang sangat pelik seperti tadi,” katanya.
Son melompat kegirangan usai membuat gol. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Eriksen benar, pertandingan ini memang intens dan banyak momen berubah dengan cepat. City unggul lebih dulu pada menit keempat lewat Sterling, kemudian Spurs berbalik unggul di via gol Son Heung-min pada menit ke-7 dan 10. Sebelum babak pertama selesai, berbalik unggul 3-2 lewat gol Bernardo Silva dan Sterling.
ADVERTISEMENT
Pada babak kedua, City memperlebar jarak menjadi 4-2 via gol Aguero (59'), tapi Spurs meresponsnya via gol Fernando Llorente (73'). Eriksen tak menampik ada unsur keberuntungan yang didapat timnya untuk lolos, tetapi pemain berusia 27 tahun itu tetap menilai bahwa Spurs layak untuk lolos ke semifinal.
“Setelah pertandingan hari ini, kami akan menarik nafas dalam-dalam terlebih dulu. Akan menjadi sebuah dongeng ketika kami menghadapi Ajax, tetapi kami senang bisa kembali bermain lagi nanti,” tutup Eriksen.
Ajax sendiri bukan lawan sembarangan. Untuk lolos ke semifinal, mereka lebih dulu menyingkirkan Real Madrid --juara Liga Champions dalam tiga musim terakhir-- dan Juventus. Eriksen sendiri tidak asing dengan Ajax. Sebelum berkostum Spurs, ia sempat bermain selama lima tahun untuk Ajax, dengan dua tahun di antaranya dihabiskan dim junior.
ADVERTISEMENT