Gol Diego Costa dan Joao Felix Menangkan Atletico Atas Mallorca

26 September 2019 2:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diego Costa mencetak gol di laga Mallorca vs Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Diego Costa mencetak gol di laga Mallorca vs Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Atletico Madrid mau tidak mau harus merumuskan ulang cara mereka berlaga.
ADVERTISEMENT
Kapal Atletico mulai oleng. Tidak ada kemenangan yang digapai dalam dua laga teranyar di La Liga 2019/20.
Atletico justru menelan kekalahan 0-2 dari Real Sociedad dan hasil imbang 0-0 dengan Celta Vigo. Itu belum ditambah dengan hasil imbang 2-2 di Liga Champions 2019/20 melawan Juventus.
Meski demikian, bukan berarti Atletico tunduk di hadapan kabar lelayu. Laga melawan RCD Mallorca pada Kamis (26/9/2019) mungkin bisa menjadi tapal batas untuk kembali ke tren positif.
Kemenangan 2-0 berhasil direngkuh di Stadion Son Moix. Bukan kemenangan spektakuler, sih, tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali. Diego Costa (26') dan Joao Felix (64') menjadi protagonis lewat torehan gol mereka.
Formasi 4-4-2 kembali dipakai Diego Simeone. Keputusan ini terlihat sejak laga melawan Celta Vigo. Duet Felix dan Costa di lini serang kembali menjadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Keduanya punya tugas tak ringan untuk meruntuhkan bangunan pertahanan Mallorca yang dibangun oleh Lumor Agbenyenu, Xisco Campos, Martin Valijent, dan Joan Sastre yang melindungi kiper Reina dalam skema dasar 4-1-4-1.
Bahwa Atletico kalah dalam penguasaan bola itu adalah perkara lazim. Namun, agaknya pasukan Simeone tampil beda hari ini, setidaknya di babak pertama.
Atletico memenangi penguasaan bola hingga 75%. Dominasi itu tidak sia-sia karena dibarengi dengan agresivitas yang oke.
Atletico membuat tujuh percobaan dalam 30 menit pertama. Yang mengarah gawang hanya satu, sih. Namun, jumlah yang minim itu sudah cukup untuk membobol gawang Mallorca.
Koke punya peran penting di sini. Kejeliannya menyambut dan mengonversi tendangan sudut menjadi umpan silang adalah faktor krusial.
ADVERTISEMENT
Costa yang sudah bersiaga di dalam kotak langsung menyambar via sundulan. Yang menjadi fragmen selanjutnya adalah sorak-sorai selebrasi pada menit 26.
Laga Mallorca vs Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Albert Gea
Mallorca punya kesempatan untuk menambah keunggulan dengan skenario tendangan penalti. Felix tadinya dianggap melakukan handball di dalam kotak terlarang.
Situasi itu barangkali cukup mengesalkan Felix. Pasalnya, ketika itu ia sedang mengambil ancang-ancang untuk melepaskan tendangan salto.
Sial bagi Mallorca karena kesempatan itu langsung lenyap. Wasit memutuskan untuk meninjau ulang via VAR. Hasilnya, tak ada penalti untuk Mallorca.
Tertinggal 0-1 di babak pertama memaksa Mallorca bermain trengginas di paruh kedua. Tidak tanggung-tanggung, mereka membuat empat percobaan tak lebih dari 15 menit awal.
Sayangnya, Mallorca mesti mencari cara untuk meruntuhkan tembok pertahanan Atletico. Tiga dari empat upaya itu takluk di hadapan manuver defensif lawan, sedangkan tembakan Takefusa Kubo melenceng dari sasaran.
ADVERTISEMENT
Bola mati kembali menghidupkan asa Atletico. Pasukan Simeone menambah angka dengan melanjutkan skema tendangan bebas yang melahirkan kemelut.
Ayo, Joao Felix-nya mana, ayooo~~ Foto: REUTERS/Albert Gea
Felix memang bisa menguasai bola lagi. Namun, salah besar jika mengira semuanya langsung beres. Felix diadang oleh dua pemain Mallorca yang mengambil jarak cukup rapat.
Entah apa yang ada di pikiran bocah Portugal itu. Yang pasti, ia mencungkil bola ke arah kanan gawang. Ajaibnya, bola menyambar tiang gawang.
Pantulan tiang gawang itulah yang mengantar bola melewati garis gawang. A fluky goal. Keunggulan 2-0 digenggam Atletico pada menit 64.
Sebenarnya sejak awal babak kedua, Atletico kembali menjadi Atletico yang dikenal banyak orang: Atletico yang peduli setan dengan penguasaan bola.
ADVERTISEMENT
Catatan statistik menunjukkan bahwa Mallorca memenangi penguasaan bola 63% hingga menit 85. Mallorca juga menekan terus dengan enam percobaan.
Yang perlu dipikirkan benar-benar adalah membuat agresivitas itu benar-benar mengancam. Toh, hanya satu tembakan yang mengarah ke gawang. Dua tembakan lainnya tidak tepat sasaran dan sisanya dihantam pertahanan Atletico.
Untuk faktor terakhir, tabik perlu diberikan kepada bek sayap, Santiago Arias. Tekel-tekelnya begitu efektif dan mematikan. Dalam kurun tersebut ia membukukan empat tekel sukses alias terbanyak di antara semua pemain kedua tim.
Pada akhirnya kemenangan tetap menjadi milik Atletico. Tubian serangan Mallorca tidak membuahkan hasil, tidak mampu memangkas jarak. Simeone pantas semringah lagi, seluruh penggawa Atletico ceria lagi.
Semua, kecuali satu: Alvaro Morata. Kartu merah pada menit 77 jadi pangkal persoalan. Ya, bagaimana tidak kesal kalau baru bermain delapan menit sudah diusir?
ADVERTISEMENT