Gol Pengujung Laga Berikan Kemenangan Dramatis untuk Arab Saudi

25 Juni 2018 23:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah melepaskan tembakan. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah melepaskan tembakan. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bertanding di Volgograd Stadium, Senin (25/6/2018), Mesir dan Arab Saudi bertanding dalam situasi yang serupa: sama-sama memainkan laga terakhirnya di Piala Dunia 2018. Yang artinya, kedua negara sama-sama berstatus sebagai kontestan Grup A yang akan segera angkat kaki dari Rusia.
ADVERTISEMENT
Di laga terakhir ini, Arab Saudi berhasil merebut kemenangan atas Mesir dengan skor 2-1. Mohamed Salah menjadi pemain pertama yang mencetak gol di pertandingan ini, tepatnya di menit 22. Gol penyama kedudukan Arab Saudi lahir dari tendangan penalti yang dieksekusi oleh Salman Al-Faraj pada menit 45. Sementara, gol penentu kemenangan muncul di menit 95.
Hector Cuper tak banyak melakukan perubahan pada susunan 11 pemain lawannya. Bintang mereka, Mohamed Salah, tetap dimainkan sebagai tumpuan lini serang. Penggawa Liverpool ini dimainkan bersama Trezeguet, Abdalla El Said, hingga Marwan Mohsen dalam 4-2-3-1. Bila dibandingkan dengan laga melawan Uruguay, Juan Antonio Pizzi memainkan formasi yang lebih ofensif. Kali ini, dia mengusung formasi 4-3-2-1.
ADVERTISEMENT
Sebaik apa pun hasilnya, ia tidak akan sanggup meloloskan keduanya dari fase grup. Namun, bagi kedua tim, laga ini menyoal harga diri. Keduanya sama-sama belum pernah meraih kemenangan. Karena ini laga terakhir, baik Mesir maupun Arab berlaga dengan membawa asa menanggung kemenangan pertama dan terakhir.
Serupa dengan laga melawan Uruguay, Arab Saudi tampil energik di awal-awal pertandingan. Dengan permainan bola-bola pendek, mereka sempat membuat Mesir harus bertahan di kedalaman. Namun, dari dominasi tersebut, Arab Saudi berhasil menciptakan 3 tembakan. Sayangnya tak ada satu tembakan itu pun yang mengarah ke gawang.
Memasuki menit 20-an, Mesir berhasil keluar dari tekanan. Mengandalkan tusukan-tusukan dari area sayap, tim besutan Cuper ini berhasil mengacaukan pertahanan Arab Saudi. Kekacauan yang disebabkan oleh permainan sayap ini pula yang pada akhirnya berhasil menggiring Mesir kepada keunggulan pertama di menit 22.
ADVERTISEMENT
Gol tersebut dicetak oleh Salah dengan memanfaatkan bola panjang yang dikirimkan oleh El Said. Adapun, ini menjadi gol kedua Salah di sepanjang gelaran Piala Dunia 2018.
Tertinggal satu gol, Arab Saudi tersentak. Asa untuk menyamakan kedudukan meninggi tepat di menit 39. Di menit tersebut, wasit menunjuk titik putih karena mendakwa Ahmed Fathi handball di kotak terlarang. Walau sempat terjadi perdebatan sengit, keputusan wasit tak berubah.
Adalah penyerang tunggal Arab Saudi, Fahad Al-Muwallad, yang didaulat sebagai algojo sepakan penalti untuk Arab Saudi. Yang menjadi lawan adalah kiper senior Mesir, Essam El Hadary. Tak tanggung-tanggung, karena usianya sudah menginjak 45 tahun.
Namun, usia tak menjadi alasan bagi El Hadary untuk tak tampil mengesankan. Ia berhasil menepis sepakan penalti Al-Muwallad yang mengarah ke kanan gawang. El Hadary tak hanya berhasil menjadi penjaga gawang, tapi juga penjaga keunggulan sementara Mesir.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kedudukan ini tak berlangsung lama, hanya bertahan sekitar 28 menit. Full-back Mesir, Ali Gabr, kedapatan mendorong Al-Muwallad di dalam kotak penalti. Wasit langsung menunjuk titik putih saat itu juga.
Tapi, protes pemain Mesir yang tak terima mendorongnya untuk melihat tayangan ulang VAR. Melalui bantuan teknologi inilah wasit mengukuhkan keputusannya. Ia langsung mengganjar Gabr dengan kartu kuning dan menghadiahi Arab Saudi dengan penalti kedua.
Kali ini, Al-Faraj yang diserahi tugas melakoni laga satu lawan satu dengan El Hadary. Berbeda dengan rekannya, Salman berhasil menyumbangkan satu gol penyama kedudukan untuk Arab Saudi. Gol ini menjadi penanda babak pertama ditutup dengan kedudukan imbang 1-1.
Pemain-pemain Arab Saudi merayakan gol. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Arab Saudi merayakan gol. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
Di babak kedua, Arab Saudi tak mengendurkan dominasi penguasaan bola. Sampai menit 49, Arab Saudi memenangi 63% penguasaan bola. Begitu pula dengan agresivitas. Arab Saudi sadar, mereka butuh setidaknya satu gol tambahan untuk memenangi laga.
ADVERTISEMENT
Di menit 50, serangan sisi sayap yang dibangun tim besutan Pizzi bisa saja melahirkan keunggulan. Hattan Sultan Bahebri melesakkan bola silang dari area sayap kiri Mesir. Serangan ini tak dapat diantisipasi oleh bek sayap lawan. Beruntung, Ahmed Hegazy yang berperan sebagai full-back berhasil mematahkan tembakan ini tepat di depan posisi kiper.
Gempuran Arab Saudi melahirkan beberapa peluang. Salah satunya di menit 70. Tendangan sudut Al-Faraj disambut dengan sundulan Mohanad Asiri. Tapi, El Hadary masih terlalu tangguh. Gawang Mesir kembali selamat dari kebobolan.
Memasuki menit 80-an, serangan Arab Saudi tambah menggila. Apalagi, marking yang diterapkan pemain Mesir saat lawan menguasai bola tak efektif. Alih-alih berusaha merebut bola, mereka malah hanya mengepung.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, Arab Saudi berhasil membangun serangan lewat umpan-umpan pendek yang memang jadi andalannya di sepanjang laga. Kesigapan El Hadary-lah yang menjaga Mesir dari kebobolan tambahan.
Di menit 95, limpahan peluang Arab Saudi akhirnya berujung pada gol penentu kemenangan. Tendangan voli Salem Al-Dawsari menjadi jawaban atas kebuntuan Arab Saudi. Gol ini juga menjadi penutup laga. Artinya, Mesir angkat kaki dari Rusia tanpa membawa satu kemenangan pun.