Gol Tunggal Romagnoli Bawa Milan Taklukkan Udinese

5 November 2018 4:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Milan rayakan gol Bonaventura di laga melawan Chievo. (Foto: MARCO BERTORELLO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Milan rayakan gol Bonaventura di laga melawan Chievo. (Foto: MARCO BERTORELLO / AFP)
ADVERTISEMENT
AC Milan merengkuh poin penuh. Bertandang ke Dacia Arena menghadapi Udinese dalam laga pekan ke-11 Serie A 2018/19, mereka sukses menang dengan skor tipis 1-0. Alessio Romagnoli menjadi penentu kemenangan Milan di laga ini.
ADVERTISEMENT
Berkat kemenangan ini, Milan sukses mempertahankan posisi mereka di peringkat 4 klasemen sementara Serie A dengan raihan 21 poin. Sedangkan Udinese, mereka harus tertahan di peringkat 17 dengan raihan 9 poin sebagai ganjaran dari kekalahan ini.
Udinese turun arena dengan menerapkan skema tiga bek. Kevin Lasagna dan Rodrigo De Paul menjadi duet di lini depan, dengan Ignacio Pussetto, Rolando Mandragora, dan Seko Fofana di lini tengah. Sisi sayap diserahkan kepada Hidde Ter Avest dan Jens Stryger Larsen. Sedangkan Nicholas Opoku, William Troost-Ekong, dan Samir menjadi trio di lini belakang.
Sementara itu, AC Milan turun dengan kekuatan terbaik di laga ini. Gonzalo Higuain dan Patrick Cutrone menjadi duet di lini depan. Tiemoue Bakayoko dan Franck Kessie menghuni lini tengah, diapit Suso dan Diego Laxalt di sayap. Lini pertahanan dikomandoi oleh Alessio Romagnoli dan Cristian Zapata yang diapit Ignazio Abate dan Ricardo Rodriguez di sayap.
ADVERTISEMENT
Di awal babak pertama ini, Udinese sebagai tuan rumah mengambil inisiatif laga dengan apik. Kontrol terhadap bola mereka pegang, namun seiring berjalannya laga, Milan selaku tim tamu mulai bisa mengimbangi, Malah, dalam beberapa kesempatan, Milan dapat merepotkan Udinese.
Hal ini tak lepas dari mulai berjalannya lini tengah AC Milan yang dimotori Bakayoko dan Kessie. Selain itu, para pemain sayap Milan macam Suso dan Laxalt juga sudah lebih aktif memberikan tekanan ke lini pertahanan Udinese. Suso bahkan kerap menghadirkan peluang lewat tusukan-tusukan serta umpan-umpan yang dia berikan.
Meski berhasil menguasai laga, Milan tak kunjung mencetak gol sampai laga memasuki menit 30. Lini pertahanan rapat Udinese menjadi penyebabnya. Situasi jadi sulit ketika Milan harus kehilangan penyerang andalan mereka, Higuain, yang harus meninggalkan laga lebih awal pada menit 35 usai menderita cedera. Samu Castillejo menjadi penggantinya.
ADVERTISEMENT
Di sisa waktu babak pertama, baik itu Udinese maupun Milan berusaha keras mencetak gol pembuka. Namun, sampai babak pertama usai, skor 0-0 tidak berubah.
Memasuki babak kedua, AC Milan masih memegang kendali laga. Melalui kedua sisi sayapnya, Milan berusaha membongkar lini pertahanan Udinese yang juga masih bermain cukup rapat di babak kedua ini. Mereka juga harus menghadapi para pemain bertahan Udinese yang tak ragu beradu fisik.
Kekuatan dari lini pertahanan Udinese ini ternyata masih merepotkan Milan. Sadar bahwa mereka membutuhkan gebrakan baru di lini serang, pelatih Milan, Gennaro Gattuso, memasukkan Fabio Borini untuk menggantikan Diego Laxalt. Masuknya Borini diharapkan dapat menambah kekuatan Milan di lini serang.
ADVERTISEMENT
Namun, masuknya Borini ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap penyerangan AC Milan. Ini terjadi karena di antara Borini, Castillejo, Suso, dan Cutrone, tidak ada kombinasi-kombinasi apik yang diperagakan untuk membongkar pertahanan Udinese. Serangan-serangan Milan yang terkesan individualis membuat para pemain Udinese dengan mudah menghentikan serangan Milan.
Di sisi lain, Udinese juga berusaha untuk menyengat Milan lewat upaya-upaya serangan balik yang mereka lakukan. Tapi, serangan dari Udinese ini juga mudah dihentikan oleh para pemain Milan karena distribusi bola mereka ke lini depan kurang apik. Tak jarang, De Paul harus turun jauh menjemput bola ke tengah, karena kurangnya suplai bola ke lini depan ini.
Untuk membuka peluang tersebut, Udinese memasukkan dua pemain baru, yaitu Bram Nuytinck dan Andrija Balic saat laga menyisakan waktu enam menit. Hadirnya dua pemain baru ini memang menyegarkan lini serang Udinese, tapi mereka tetap sulit membongkar pertahanan Milan. Hal yang sama juga berlaku pada Milan. Jelang akhir laga, mereka malah sulit menyerang.
ADVERTISEMENT
Gol yang dinantikan oleh Milan akhirnya hadir pada menit 90+5. Lewat serangan cepat, Suso menginisiasi serangan Milan. Di dalam kotak penalti, Suso memberikan bola kepada Romagnoli, dan bek asal Italia tersebut sukses menceploskan bola ke gawang Udinese. Skor pun berubah menjadi 1-0.
Drama di pengujung laga juga terjadi. Saat pemain-pemain Milan larut dalam euforia gol tunggal itu, hakim garis justru mengangkat bendera tanda offiside. Perdebatan sempat terjadi hingga akhirnya wasit memutuskan untuk berkonsultasi dengan VAR. Kabar baik bagi seluruh pendukung Milan, para penggawa mereka dapat melanjutkan perayaan karena gol ini dinyatakan sah. Hingga akhirnya, keunggulan 1-0 untuk Milan tidak berubah hingga laga tuntas.