Golden Boy Award: Mengukur Kans para Nomine

21 November 2018 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nomine Golden Boy Award: Vinicius Jr., Justin Kluivert, Matthijs de Ligt, Patrick Cutrone, dan Trent Alexander-Arnold. (Foto: Composite AFP & Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Nomine Golden Boy Award: Vinicius Jr., Justin Kluivert, Matthijs de Ligt, Patrick Cutrone, dan Trent Alexander-Arnold. (Foto: Composite AFP & Reuters)
ADVERTISEMENT
Kylian Mbappe-Lottin adalah salah satu bintang muda paling bersinar saat ini. Kontribusinya tidak cuma dirasakan oleh Paris Saint-Germain, tetapi juga oleh Timnas Prancis. Di PSG, Mbappe sudah tampil 18 kali musim ini di Ligue 1, Liga Champions, dan Coupe de France dengan torehan 17 gol dan 6 assist. Di Timnas Prancis, Mbappe mencetak 4 gol dalam 7 laga untuk mempersembahkan trofi Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, nama Mbappe justru tidak masuk dalam daftar nominasi final Golden Boy Award. Pada daftar final yang dirilis si empunya penghargaan, Tuttosport, hanya ada Justin Kluivert (Roma/Belanda), Patrick Cutrone (Milan/Italia), Matthijs de Ligt (Ajax/Belanda), Vinicius Jr. (Real Madrid/Brasil), dan Trent Alexander-Arnold (Liverpool/Inggris).
Tidak masuknya nama Mbappe ini boleh dibilang mengejutkan jika menilik catatan prestasinya dalam setahun terakhir. Akan tetapi, ini juga tidak bisa dikatakan mengejutkan karena dengan apa yang sudah didapatkannya, level Mbappe memang sudah berbeda. Bahkan, dia dijagokan di tempat keempat untuk meraih trofi Ballon d'Or, mengungguli Antoine Griezmann, Neymar, Mo Salah, dan Harry Kane.
Antoine Griezmann dan Kyliann Mbappe membela Timnas Prancis. (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann dan Kyliann Mbappe membela Timnas Prancis. (Foto: Franck Fife/AFP)
Sekarang, mungkin memang sudah saatnya kita melepas Mbappe untuk bertarung di kelas yang lebih tinggi. Lagipula, mantan pemain Monaco ini sebelumnya sudah pernah mendapat penghargaan Golden Boy, tepatnya pada tahun 2017 lalu. Kini, sudah saatnya kita mengarahkan mata ke nama-nama yang muncul di belakang Mbappe.
ADVERTISEMENT
Dari kelima nama tadi, Vinicius Jr. menjadi sosok dengan pengalaman paling minim di liga top Eropa. Sejauh ini, Vinicius Jr. baru bermain empat kali untuk Real Madrid, baik di La Liga maupun Liga Champions, dan semuanya dia lakoni sebagai pemain pengganti. Meski demikian, satu gol dan satu assist sudah dia catatkan, yakni kala Real Madrid mengalahkan Real Valladolid dan Viktoria Plzen.
Vinicius Jr. sendiri sebenarnya sudah menjadi milik Real Madrid per 23 Mei 2017 kala usianya baru 16 tahun. Namun, sesuai aturan FIFA, seorang pemain baru bisa pindah ke luar negeri ketika sudah berusia 18 tahun. Itulah mengapa, pemain kelahiran 12 Juli 2000 ini baru benar-benar bersalin kostum pada musim ini. Itu pun tidak langsung. Sebelum jadi penghuni tim utama Real Madrid, Vinicius Jr. harus terlebih dahulu menjalani 'kursus kilat' di Castilla.
ADVERTISEMENT
Soal potensi, tak perlu ditanya. Sudah berulang kali Vinicius Jr. masuk dalam daftar pemain paling potensial di dunia. Mantan striker Timnas Argentina, Jose Calderon, berkata bahwa Vinicius Jr. memiliki percik yang mampu mengangkat sebuah tim sendirian.
Vinicius Jr. diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid. (Foto: Susana Vera/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Vinicius Jr. diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid. (Foto: Susana Vera/Reuters)
Selanjutnya, ada duo Belanda, Kluivert dan De Ligt. Soal siapa yang lebih dulu mencuat, Kluivert unggul dibandingkan sang kompatriot. Namun, untuk saat ini, Kluivert harus mengakui bahwa De Ligt lebih bersinar, baik bersama Ajax maupun Timnas Belanda. Buktinya, De Ligt sekarang sudah menjadi kapten De Godenzonen sekaligus penghuni tetap lini belakang Oranje.
Kluivert, sementara itu, agak kesulitan bersaing di Roma. Sejauh ini dia baru turun dalam sembilan laga di Serie A dan Liga Champions. Dari sembilan laga itu, lima di antaranya dia lakoni sebagai pengganti. Alhasil, catatan gol dan assist-nya pun minim. Dia baru mengemas satu gol di Liga Champions dan satu assist di Serie A. Winger 19 tahun itu masih kalah bersaing dengan Cengiz Uender dan Stephan El Shaarawy.
ADVERTISEMENT
De Ligt, sementara itu, sudah turun 14 kali membela Ajax. Semuanya dia jalani sebagai starter. Dari sana, dia mampu mencatatkan sedikitnya 7,8 aksi bertahan per laga --meliputi tekel, intersep, sapuan, dan blok. Plus, di Eredivisie, satu gol dan satu assist sudah dibukukan oleh remaja 19 tahun ini.
Beralih lagi ke Italia, ada nama Cutrone. Pemain ini sebenarnya sudah mencuat sejak musim lalu dengan raihan 14 gol dan 3 assist dari 37 pertandingan (26 kali sebagai starter). Musim ini, catatan apik pemuda 20 tahun ini berlanjut dengan keberhasilannya 5 kali mencetak gol di papan skor serta memberi satu assist dalam 13 laga.
Patrick Cutrone yang semakin bersinar. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Patrick Cutrone yang semakin bersinar. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
Perlu dicatat, dari 13 laga itu, dia hanya tampil 4 kali sebagai starter karena di lini depan Milan saat ini ada Gonzalo Higuain. Dengan demikian, Cutrone pun sekarang jadi pemain dengan rasio menit per gol terbaik ketiga di Eropa. Menurut catatan La Gazzetta dello Sport, Cutrone bisa mencetak satu gol per 65 menit, hanya kalah dari Paco Alcacer (27 menit) dan Karim Bellarabi (57 menit).
ADVERTISEMENT
Terakhir, ada Alexander-Arnold. Boleh dibilang, di antara pemain-pemain di dalam daftar, Alexander-Arnold adalah sosok paling berpengalaman. Ukurannya jelas: Musim lalu, dia sukses menjadi pilihan utama di sisi kanan pertahanan Liverpool hingga akhirnya menembus final Liga Champions. Musim ini, status bek kanan utama The Reds belum bisa direbut pemain lain.
Alexander-Arnold sejauh ini sudah bermain 14 kali untuk Liverpool di Premier League dan Liga Champions. Dua assist sudah ditorehkannya sampai sekarang. Catatan itu melengkapi kemampuan bertahannya yang tokcer dengan rata-rata 5 aksi defensif per laga (tekel, intersep, dan sapuan). Meski demikian, di Timnas Inggris pemain 20 tahun ini masih belum bisa menggusur Kieran Trippier.
Jadi, demikianlah profil singkat para nomine Golden Boy Award tahun ini. Golden Boy Award sendiri merupakan penghargaan tahunan untuk pesepak bola di bawah usia 21 tahun. Meski diselenggarakan oleh Tuttosport, hasilnya ditentukan lewat diskusi panel dan pemungutan suara. Di antara mereka yang pernah jadi pemenang selain Mbappe adalah Lionel Messi, Isco, serta Paul Pogba.
ADVERTISEMENT