Guardiola Emoh Anggap Remeh Crystal Palace

14 April 2019 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bek City, Kyle Walker, berupaya memblok tembakan gelandang Palace, Jeffrey Schlupp.  Foto: Reuters/Darren Staples
zoom-in-whitePerbesar
Bek City, Kyle Walker, berupaya memblok tembakan gelandang Palace, Jeffrey Schlupp. Foto: Reuters/Darren Staples
ADVERTISEMENT
Perjuangan Manchester City untuk mengejar Liverpool di tabel klasemen Premier League kembali berlanjut. Adalah Crystal Palace yang jadi lawan mereka pada pekan ke-34 yang digelar Minggu (14/4/2019).
ADVERTISEMENT
Well, sekilas duel ini bakal mudah bagi The Citizens, mengingat Palace cuma tim semenjana yang nangkring di peringkat 13 klasemen sementara. Eh, tapi jangan salah. Palace pernah jadi momok bagi City saat menjadi tim pertama Premier League yang mempecundangi mereka di Etihad Stadium pada musim ini. Terlebih, City juga tengah terluka karena keok dari Tottenham Hotspur pada leg pertama babak perempat final Liga Champions tengah pekan lalu.
Guardiola tahu betul potensi Palace. Terlebih, kali ini anak asuhnya bakal mentas di kandang The Eagles, Selhurst Park.
"Selhurst Park selalu menjadi tempat yang sulit untuk dikunjungi. Tidak hanya untuk stadion, tetapi juga kualitas para pemain mereka (Palace) di semua lini," kata Guardiola dalam situs resmi klub.
ADVERTISEMENT
"Mereka sangat terorganisir dengan baik dan mereka memiliki kualitas untuk melakukannya dengan baik dalam situasi satu lawan satu."
Fluiditas dalam menyerang dan bertahan jadi kunci keberhasilan Palace menjungkalkan City pada pengujung Desember lalu. Meski bermain menerapkan garis pertahanan rendah, Palace tergolong efektif dalam melepaskan serangan--khususnya dari sisi sayap.
Ini yang jadi masalah bagi barisan pertahanan City. Tingginya agresivitas full-back menimbulkan celah di sisi tepi. Sektor inilah yang kemudian berhasil dieksploitasi Andros Townsend dan kawan-kawan.
Striker City, Raheem Sterling, mendapatkan penjagaan ketat dari pemain Palace. Foto: Reuters/Carl Recine
Sialnya, City kala itu tak diperkuat gelandang penyeimbang, Fernandinho, yang mengalami cedera. So, bisa dibayangkan betapa rapuhnya transisi mereka dalam menyerang ke bertahan. Guardiola-pun tak segan untuk memuji kejelian Roy Hodgson dalam menguak kelemahan timnya.
ADVERTISEMENT
“Roy Hodgson adalah pelatih berkualitas dan punya pengalaman yang berbeda di berbagai negara. Musim lalu, ketika dia mengambil alih, mereka tinggal di Liga Premier dan dia membangunnya di musim ini, ujar Guardiola"
Masalahnya, Gurdiola tak bisa menurunkan skuat terbaiknya malam nanti. Bernardo Silva dan Oleksandr Zinchenko kemungkinan besar masih akan absen lantaran cedera. Ini jelas sebuah kerugian karena mengganggu skema rotasi pemain Guardiola.
Ya, aspek kebugaran merupakan salah satu problem City saat ini. Bayangkan saja, mereka sudah melakoni tiga laga hanya dalam rentang waktu enam hari. Bandingkan dengan Palace yang punya waktu istirahat delapan hari sejak laga terakhirnya versus Newcastle United lalu.
Pemain Manchester City, Kevin De Bruyne (kiri) berusaha melewati pemain Tottenham Hotspur dalam leg pertama perempat final Liga Champions di Tottenham Hotspur Stadium, Rabu (10/4). Foto: REUTERS / Peter Nicholls
Nestapa itu belum dihitung dengan jadwal City di laga sisa Premier League. Setelah bersua Palace, mereka akan menjamu Spurs dua kali--di ajang Liga Champions dan Premier League--serta bentrok dengan rival sekota, Manchester United.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki enam pertandingan tersisa di Premier League. Kami sudah tahu dan kami akan bersiap dengan baik,” tutur Guardiola.