Hadapi Madrid, Juventus Tak Pasang Misi Balas Dendam

3 April 2018 3:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barzagli dan Chiellini tampil solid. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Barzagli dan Chiellini tampil solid. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
Kendati punya rekor apik ketika bermain pada ajang Liga Champions di Allianz Stadium, Juventus tetap punya memori kelam kala bersua Real Madrid di kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.
ADVERTISEMENT
Kenangan pahit itu masih segar di ingatan, karena mereka mendapatkannya saat dicukur oleh Madrid dengan skor 1-4 pada final 2017 lalu di Cardiff Stadium. Lebih menyakitkan jika mengingat bagaimana Juventus sejatinya bisa menahan imbang 1-1 di babak pertama, sebelum akhirnya Madrid mengamuk di babak kedua.
Tak sampai setahun, mereka kembali bertemu di Liga Champions. Bedanya, kali ini bukan di partai puncak, melainkan di pertandingan leg pertama perempat final yang bakal tersaji Rabu (4/4/2018) dini hari WIB.
Tak pelak laga ini disinyalir bakal menjadi momentum Juventus membalaskan dendam mereka di final tahun lalu. Akan tetapi, menurut bek 'Si Nyonya Tua', Giorgio Chiellini, tak ada misi untuk membalas kekalahan yang mereka derita di pertemuan terakhir itu. Bagi pemain berusia 33 tahun tersebut, segala energi mereka akan difokuskan untuk bermain mati-matian.
ADVERTISEMENT
"Tak ada misi balas dendam. Kami memiliki memori manis dan pahit ketika melawan siapa pun. Jika Anda berada di Liga Champions, Anda akan menghadapi tim-tim besar dan di Cardiff pun kami punya memori yang bagus," kata Chiellini saat konferensi pers jelang laga seperti dilansir Football Italia.
"Menghadapi klub-klub terbaik selalu menjadi pendorong yang kuat buat kami. Memang ada rasa hormat dan penghargaan kami untuk Madrid, tetapi itu tidak berarti kami tidak bisa mengalahkan mereka. Ketika Anda menghadapi tim yang Anda segani, maka mengalahkannya akan sangat berarti."
Chiellini juga menegaskan, pertemuan kali ini bakal berbeda dengan laga final di Cardiff, karena mereka punya dua pertandingan yang harus dijalani sehingga segala kemungkinan bisa terjadi. Apalagi, Juventus punya memori manis karena pernah mengalahkan Los Blancos dengan skor 2-1 di leg pertama semi-final 2014.
ADVERTISEMENT
Rekor apik I Bianconeri di Allianz Stadium juga bisa jadi modal apik kala menjamu Madrid, karena mereka belum tersentuh kekalahan di Liga Champions sejak 2013 silam. Skuat Massimiliano Allegri itu telah mencatatkan 14 kemenangan dan 9 hasil imbang dalam 23 laga.
Pemain Juventus merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus merayakan kemenangan. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
Selain itu, para pemain Juventus disebut telah belajar banyak dari pertemuan terakhir melawan Madrid. Salah satu yang utama adalah mematikan pergerakan Cristiano Ronaldo, sebab penyerang asal Portugal itu selalu menjadi mimpi buruk.
"Perbedaan dengan di final adalah, kali ini kami bermain dua kali, tidak satu kali dan kami sebagai pemain telah berubah. Kami bakal menunjukkan kualitas selama mungkin sepanjang pertandingan. Kami butuh dukungan dari semua orang, karena Madrid bisa membuat Anda yakin sedang menguasai pertandigan lalu kemudian menyakiti Anda."
ADVERTISEMENT
"Ronaldo akan selalu mencetak gol melawan siapa pun. Madrid memang bukan ia seorang, tetapi dalam beberapa tahun, ia mengangkat permainan Madrid dan membuat perbedaaan. Sangat melegakan jika kami bisa mematikan pergerakannya, itu akan membawa keberuntungan karena bisa menghindarkannya mencetak gol," pungkas Chiellini.
Well, dengan babak yang berbeda serta bermain di hadapan pendukung sendiri yang membuat atmosfer juga berbeda, kans Juventus memang tidak tertutup untuk menjaga kesucian Allianz Arena di Liga Champions, sekaligus mengulang memori manis 2014 dan secara tidak langsung membalas kekalahan menyakitkan di partai final tahun lalu.