Hajar Man United, Derbi Manchester Jadi Milik City

25 April 2019 3:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Sane ke gawang Manchester United. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Sane ke gawang Manchester United. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Derbi Manchester yang dihelat di Old Trafford, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB, jadi milik Manchester City. Ya, mereka sukses mempecundangi Manchester United 2-0 pada gelaran Premier League pekan ke-35 itu. Gol-gol kemenangan City lahir dari aksi Bernardo Silva dan Leroy Sane.
ADVERTISEMENT
Kemenangan ini tak hanya mengukuhkan dominasi City di Kota Manchester, tetapi juga mengantar mereka kembali ke puncak klasemen sementara dengan torehan 89 poin, menggeser Liverpool yang mengemas satu angka lebih sedikit. Sementara United, masih stagnan di urutan keenam dengan koleksi 64 poin.
'Iblis Merah' dalam keadaan pincang saat menjamu tetangganya. Dua kekalahan beruntun mereka telan di berbagai ajang. Bahkan, sudah 7 gol bersarang ke gawang mereka dalam durasi tersebut. Sementara produksi gol mereka? Nihil.
Berangkat dari rentetan hasil negatif itu, Ole Gunnar Solskjaer kemudian beralih ke formasi dasar lima bek. Luke Shaw serta Darmian mengisi pos full-back, melengkapi susunan Victor Lindeloef, Chris Smalling, dan Ashley Young di jantung pertahanan.
ADVERTISEMENT
Pada departemen gelandang, Solskjaer menunjuk Andreas Pereira dan Fred sebagai tandem Paul Pogba. Sementara di sektor depan, Marcus Rashford dibantu oleh Jesse Lingard. Dari sini nampak bagaimana Solskjaer berusaha membangun lini serang yang cair.
Beralih ke kubu City. Well, Pep Guardiola mengalami sedikit ganjalan lantaran absennya Kevin De Bruyne yang cedera. Arsitek berkepala pelontos itu kemudian memilih Ilkay Guendogan sebagai penggantinya--untuk melengkapi pos gelandang bersama Fernandinho dan David Silva.
Sementara di garda terdepan, Guardiola menurunkan konstelasi terbaiknya: Sergio Aguero, Bernardo Silva, dan Raheem Sterling. Bila ditotal, ketiganya sudah mengemas 6 gol dalam 3 laga terakhir City di berbagai ajang. Pada lini pertahanan, Vincent Kompany dipercaya sebagai komando, menggenapi komposisi back-four bersama Aymeric Laporte, Kyle Walker, dan Oleksandr Zinchenko.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar jalannya pertandingan babak pertama berjalan demikian: City mendominasi penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek, sedangkan United bermain lebih defensif dan mengandalkan serangan cepat.
Situasi demikian yang membuat kedua kubu minim menuai peluang. Terlebih, barisan pertahanan United aktif bergerak ke sisi tepi untuk mematikan kepakan sayap City. Buktinya, Sterling yang jadi aktor alur serangan The Citizens di tepi tercatat sudah 2 kali kehilangan penguasaan bola. Ia pun cuma mampu melepaskan sepasang tembakan tepat sasaran, masih lebih baik dari Aguero yang nihil.
Sementara United, kendati mampu meredam agresivitas City, masih melempem soal ketajaman. Cuma sekali mereka benar-benar mampu mengancam gawang Ederson Moraes, itu saja melalui tendangan spekulasi Pogba dari luar kotak penalti di menit 10.
ADVERTISEMENT
Babak kedua baru berjalan enam menit, Guardiola dipaksa melakukan subtitusi pemain akibat cederanya Fernandinho.
Dengan sedikit resiko, ia mengganti poros lini tengahnya itu dengan Leroy Sane. Di satu sisi, pergantian tersebut berpotensi mengurangi keseimbangan area sentral. Akan tetapi, di sisi lainnya, masuknya winger asal Jerman itu membuat alternatif serangan City bertambah.
Pada menit 54 akhirnya kebuntuan City terpecahkan. Setelah menerima umpan Guendogan, Bernardo Silva melepaskan tendangan mendatar yang tak mampu dijangkau David De Gea.
Tertinggal satu gol membuat United mengaktifkan mode menyerang. Alih-alih menyamakan kedudukan, gawang mereka justru kembali kebobolan. Adalah Sane yang jadi aktornya, usai mengonversi umpan Sterling lewat skema serangan balik.
Untuk mengejar ketinggalan, Solskjaer bereaksi dengan memasukkan tiga pemain dengan atribut menyerang sekaligus, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Anthony Martial.
ADVERTISEMENT
Ramuan tersebut memang mampu meningkatkan intensitas serangan United. Akan tetapi, tidak untuk urusan penyelesaian akhir. Tembakan Lukaku di masih melenceng dari sasaran. Sanchez dan Martial lebih parah lagi, karena tak mampu menuai ancaman ke gawang Ederson.
United gagal mencetak gol hingga wasit Andre Marriner meniup peluit panjang. Laga pun menjadi milik City dengan skor akhir 2-0.