Hansamu Masih Butuh Adaptasi dengan Formasi Tiga Bek

14 Juni 2019 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia, Hansamu Yama Pranata mengikuti sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia, Hansamu Yama Pranata mengikuti sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia berubah wajah di bawah asuhan Simon McMenemy. Kalau formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 menjadi pilihan pada era Luis Milla, sosok berkebangsaan Skotlandia itu memilih sistem 3-4-3 untuk permainan 'Garuda'.
ADVERTISEMENT
Dengan formasi anyar, Timnas Indonesia sempat menorehkan start apik lewat kemenangan 2-0 atas Myanmar, Maret 2019 lalu. Namun, keraguan menerpa sistem baru seiring kekalahan 1-4 dari Yordania di uji tanding teraktual.
Terlebih lagi, tak banyak tim Liga 1 menerapkan pola tiga bek dalam dua musim terakhir. Sistem ini bahkan sudah lama ditinggalkan klub-klub Tanah Air selepas era 1990-an.
Kecanggungan dengan formasi baru turut diakui oleh Hansamu Yama. Pantaslah dia merasakan demikian lantaran klubnya, Persebaya Surabaya, selalu bermain dengan sistem 4-3-3.
Kendati begitu, Hansamu tetap bersikap optimistis terkait permainan Indonesia ke depannya. Seiring berjalannya waktu, 'Garuda' diyakini bakal terbiasa dengan formasi tiga bek.
"Skema 3-4-3 hanya butuh adaptasi saja. Karena di laga-laga sebelumnya pelatih juga sudah pakai tiga bek, ketika di Australia (pemusatan latihan plus uji tanding dengan klub lokal) dan Myanmar. Dan ketika skema tiga bek tak berjalan baik di laga lalu, seperti saya bilang, itu hanya soal waktu beradaptasi saja," kata Hansamu.
ADVERTISEMENT
Upaya para pemain Timnas Indonesia mengintegrasikan diri dengan sistem tiga bek berlanjut pada Sabtu (15/6/2019). Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Andritany Ardhiyasa dan kolega dijadwalkan menghadapi Vanuatu.
Kapten Timnas Indonesia Hansamu Yama saat ditemui kumparan di Singapura. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Penting pula bagi pasukan McMenemy meraih kemenangan di laga tersebut. Hal itu tak cuma mengobati kekecewaan akibat kekalahan dari Yordania, tetapi juga mendongkrak moral menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Untuk ajang terakhir, Indonesia langsung turun di babak kedua yang dimulai pada September 2019.
"Lawan Vanuatu jelas bagus bagi kami. Sepulangnya kami dari Yordania ada beberapa poin positif yang bisa kami ambil dan sudah ada evaluasi juga yang diberikan oleh pelatih," kata Hansamu dalam sesi jumpa pers sebelum laga.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi dan rekan-rekan sudah sangat siap untuk laga besok dan jelas kami sangat antusias," lanjutnya.