Hantam Tim Muda Monaco, Atletico Madrid Tembus 16 Besar

29 November 2018 2:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Koke ke gawang Monaco. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Koke ke gawang Monaco. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu tiket 16 besar Liga Champions resmi menjadi milik Atletico Madrid. Kepastian ini didapatkan usai tim berjuluk Los Colchoneros itu mengalahkan tamunya, Monaco, dengan skor 2-0 dalam pertandingan matchday kelima Grup A, Kamis (29/11/2018) dini hari WIB, di Estadio Metropolitano.
ADVERTISEMENT
Satu gol Atletico lahir dari bunuh diri Loic Badiashile pada menit kedua, sementara satu gol lain dilesakkan Antoine Griezmann di menit ke-25. Selain dua gol, pertandingan ini juga diwarnai kartu merah Stefan Savic dan penalti gagal Radamel Falcao.
Kemenangan atas Monaco membawa Atletico ke puncak klasemen dengan 12 poin. Di bawah mereka ada Borussia Dortmund yang punya koleksi sembilan poin. Dortmund butuh hasil imbang melawan Club Brugge untuk menemani Atletico lolos ke fase gugur.
***
Diego Godin, Jose Gimenez, Juanfran, dan Diego Costa absen, sementara Saul Niguez memulai laga dari bangku cadangan Atletico Madrid. Meski masih setia dengan pakem dasar 4-4-2, Cholo Simeone harus bertumpu pada sejumlah pemain pelapis macam Stefan Savic, Santiago Arias, Thomas Partey, serta Angel Correa.
ADVERTISEMENT
Dari kubu Monaco, pelatih Thierry Henry menurunkan tim yang dibalut formasi 5-3-2. Sebelas awal milik Henry itu diisi beberapa remaja, yaitu Giulian Biancone, Loic Badiashile, Han-Noah Massengo, serta Moussa Sylla. Sementara itu, kapten Radamel Falcao harus rela menjadi ban serep pada pertandingan ini.
Monaco yang baru saja meraih kemenangan perdana di era Henry akhir pekan lalu sudah harus tertinggal pada menit kedua. Mengakhiri aksi jual-beli serangan, Koke yang pada laga ini bertindak sebagai kapten Atletico melepas tembakan dari luar kotak penalti. Tendangan Koke itu membentur tubuh Badiashile dan bola pun berbelok arah masuk ke gawang Diego Benaglio.
Setelah gol, permainan cepat terus diperagakan oleh Atletico khususnya lewat berbagai kombinasi di sisi sayap. Serangan-serangan ini biasanya mereka lakukan setelah berhasil merebut bola dari kaki pemain Monaco lewat pressing ketat yang jadi ciri khas mereka. Di sisi lain, Monaco kesulitan melakukan build-up dan dengan terpaksa harus mengandalkan umpan panjang.
ADVERTISEMENT
Hasil konkret permainan agresif Atletico Madrid ini muncul kembali pada menit ke-25. Correa yang menerima umpan terobosan berhasil mengecoh Jemerson sampai terjengkang. Setelahnya, pemain Argentina itu mengirim umpan mendatar kepada Antoine Griezmann yang berdiri di depan kotak enam yard. Dengan sepakan kaki luar, Griezmann membobol gawang Monaco untuk kali kedua.
Usai gol kedua, tekanan Atletico tak jua mengendur. Mereka masih menguasai bola dengan persentase sampai 58%, tetapi berbagai penetrasi yang mereka buat tidak ada yang bisa mengubah kedudukan.
Angel Correa dan Antoine Griezmann merayakan gol ke gawang Monaco. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
zoom-in-whitePerbesar
Angel Correa dan Antoine Griezmann merayakan gol ke gawang Monaco. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
Setelah jeda, jalannya pertandingan masih setali tiga uang dengan babak pertama. Atletico menunjukkan agresivitas baik dalam melakukan pressing maupun melancarkan serangan balik, Monaco kesulitan dalam melepaskan diri dari tekanan sehingga build-up serangan mereka kerapkali menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT
Permainan Monaco baru membaik ketika Falcao masuk menggantikan Sylla. Striker Kolombia itu mampu menahan bola lebih baik daripada juniornya dan itu membuat Les Monegasques jadi tidak gampang kehilangan bola. Falcao bahkan sukses melepas tembakan tepat sasaran pertama bagi Monaco lima menit setelah dirinya menjejak lapangan.
Membaiknya penampilan Monaco itu sebenarnya tidak dibarengi dengan menurunnya performa Atletico. Bahkan, Atletico sempat beberapa kali meraih peluang emas, baik lewat tembakan di dalam maupun luar kotak penalti.
Namun, Monaco-lah yang akhirnya mendapat kans terbaik lewat Falcao. Menyusul handball Savic yang berujung kartu merah untuk pemain asal Montenegro tersebut, Falcao jadi algojo penalti. Namun, tembakannya melebar ke sisi kiri gawang Jan Oblak.
Di sisa laga, Monaco berupaya untuk mencecar pertahanan tuan rumah. Akan tetapi, upaya-upaya mereka senantiasa menemui tembok kokoh, baik dalam diri pemain bertahan maupun kiper. Situasi ini membuat skor 2-0 untuk kemenangan Atletico Madrid tak berubah sampai peluit panjang.
ADVERTISEMENT