Hasil Seri Lawan Timnas U-23 Jadi Modal Bagus bagi PSIM Arungi Liga 2

3 Juni 2019 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel di Pertandingan PSIM vs Timnas U-23. Foto: Dok. Media PSIM
zoom-in-whitePerbesar
Duel di Pertandingan PSIM vs Timnas U-23. Foto: Dok. Media PSIM
ADVERTISEMENT
Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, dipilih sebagai venue laga PSIM vs Timnas U-23 Indonesia. Kendati pertandingan pada Minggu (2/6/2019) lalu tersebut dibanjiri peluang, laga tetap berkesudahan dengan skor 0-0.
ADVERTISEMENT
Pelatih PSIM, Vladimir Vujovic, mengaku bangga dengan hasil seri yang diraih anak asuhnya. Menurutnya, tim dapat mengaplikasikan rencana permainan menekan sepanjang laga.
''Semua pemain bermain dengan luar biasa. Ini jadi modal bagus bagi kami mengarungi Liga 2 yang akan dimulai tengah bulan ini,'' ujar Vujovic selepas laga.
''Dan memang akan selalu ada evaluasi setelah laga. Salah satunya kami tidak selalu mengandalkan long pass, tetapi kami akan lebih banyak mengalirkan bola-bola pendek. Aliran bola dari pemain ke pemain lain harus dalam tempo cepat untuk membuka peluang.''
''Pada intinya, kami harus bermain sabar dan mengedepankan kerja sama tim. Karena di Liga 2 nanti, kami akan banyak menemui lawan dengan tipe permainan seperti Timnas U-23,'' sambung pelatih yang karib disapa Vladi ini.
ADVERTISEMENT
Pemain timnas Indonesia U-23 Gian Zola Nasrulloh (tengah) mencoba melewati sejumlah pemain PSIM Yogyakarta saat pertandingan uji coba di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (2/6). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Menjamu Timnas U-23, PSIM sejatinya memang bermain lebih baik jika berbicara peluang. Dalam 90 menit, tercatat tiga peluang emas yang mestinya bisa menjadi gol.
Kali pertama lahir via sepakan Agung Pribadi dan dua lainnya hadir via Cristian 'El Loco' Gonzales melalui sundulan dan sepakan mendatarnya.
Jika dibandingkan dengan skuat Garuda Muda, PSIM hanya kalah dari penguasaan bola. Ya, filosofi Indra Sjafri memang mengedepankan penguasaan bola dan bola-bola pendek.
Akan tetapi, racikan Vlado untuk meredam permainan Timnas U-23 terbilang jitu. Satu ciri di laga kali ini adalah bagaimana para pemain PSIM apik dalam man to man marking sehingga menyulitkan Timnas U-23 membangun serangan.
Duel di Pertandingan PSIM vs Timnas U-23. Foto: Dok. Media PSIM
Kendati gagal mencetak gol, pelatih asal Serbia yang pernah berseragam Persib Bandung dan Bhayangkara FC ini mengatakan, timnya berhasil menampilkan progres. Terlebih, mayoritas pemain yang membela Timnas U-23 adalah mereka yang mentas di level tertinggi sepak bola nasional alias Liga 1.
ADVERTISEMENT
''Hasil imbang dan kami tak bisa menciptakan gol saya kira adalah situasi yang normal. Dan justru sebaliknya, mengapa Anda tidak tanya kenapa Timnas tidak bisa (menang) melawan tim Liga 2?''
''Sedikit realistis, kami sudah 15 tahun di Liga 2, kami main hari ini lawan pemain Liga 1, sedikit realistis. Saya rasa dan saya pikir kami lebih bagus malam ini, karena kami lebih banyak (menciptakan) peluang daripada mereka," katanya.
Bek 'Laskar Mataram', Aditya Putra Dewa, juga mengamini bahwa timnya dapat bermain sesuai ekspektasi. Bahkan, ia menyebut pertandingan melawan Timnas U-23 sebagai modal bagus untuk mengarungi Liga 2.
"Saya pikir malam ini kami sudah main luar biasa karena Timnas U-23 beberapa kali tanding lawan tim Liga 1 bisa menang, tapi lawan kami tidak bisa menang. Mungkin mereka kesulitan karena kami bikin banyak peluang dan itu jadi modal bagus kami untuk capai target naik Liga 1 musim depan," katanya.
ADVERTISEMENT