Ilham Jaya Kesuma: Liga 1 Sudah Bagus, tapi Penyerang Lokal Mana?

21 Juni 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah lama sekali Indonesia tidak memiliki penyerang dengan rapor gol impresif. Lihat saja kompetisi Liga 1 yang mana bursa topskorernya dikuasai pemain asing.
ADVERTISEMENT
Bahkan, rekor gol terbanyak dalam satu musim penuh miliki Perry Sandria bisa dipecahkan oleh penyerang asing. Ya, 34 gol milik Perry bisa dilewati oleh Sylvano Comvalius dengan koleksi 37 gol.
Untuk penyerang lokal yang berjaya sebagai topskorer, itu sudah lama sekali. Terakhir kali yakni Boaz Solossa yang merebut penghargaan pencetak gol terbanyak via 22 lesakan pada musim 2010/11.
Karena ketiadaan penyerang lokal mumpuni, Timnas Indonesia pun terkena dampaknya. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus menaturalisasi pemain impor untuk memperkuat lini depan.
Cristian Gonzalez, Ilija Spasojevic, dan Alberto Goncalves memenuhi daftar penyerang naturalisasi yang berseragam Merah-Putih. Nahas, produk dari naturalisasi itu tak juga mengantarkan 'Garuda' terbang ke titik tertinggi alias berprestasi.
ADVERTISEMENT
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma (kiri) memimpin sesi latihan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Melempemnya penyerang lokal membuat mantan pemain Timnas Indonesia, Ilham Jaya Kesuma, merasa miris. Menurut dia, sangat disayangkan karena Tanah Air tak mampu melahirkan striker tajam saat sudah memiliki kompetisi berkualitas.
"Sekarang belum ada lagi penyerang Indonesia setelah masa saya, belum ada lagi. Apalagi Liga 1 sekarang dihuni pemain bagus-bagus, hanya penyerang lokalnya tidak ada jadi agak miris," tutur Ilham ketika berbincang dengan kumparanBOLA.
"Apalagi kita liganya sudah bagus, tidak seperti dulu. Tapi, penyerang lokalnya mana? Yang ada penyerang di tim-tim top adalah penyerang asing dan naturalisasi. Produk lokal tidak ada," tambah Ilham.
Ilham sendiri merupakan salah satu penyerang subur yang dimiliki Timnas Indonesia dan Persita Tangerang. Pria yang pernah merumput untuk Sriwijaya FC tak hanya tenang di depan gawang, tetapi juga memiliki kecepatan dan kemampuan apik untuk melewati lawan.
ADVERTISEMENT
Pada Liga Indonesia musim 2004 lalu, Ilham pernah menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 22 gol bersama 'Pendekar Cisadane'. Catatan ciamik Ilham tak cuma di klub. Bersama Timnas Indonesia, Ilham juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak Piala AFF 2004.
Kala itu, Ilham sukses membikin tujuh gol. Sayang, penyerang yang pernah membela MMPJ Selangor ini tak bisa membawa Timnas menjadi juara.
Dari pengalamannya menjadi pemain tajam, Ilham memberikan kiat kepada penyerang-penyerang muda agar lebih subur. Intinya, para pemain mesti memaksimalkan proses dan menambah waktu latihan.
"Menurut saya pemain seperti Widodo CP, Bambang Pamungkas, Zaenal Arief, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni mereka pasti latihan lagi di luar jam latihan. Jadi ada latihan tambahan. Sama hal dengan saya waktu itu. Misal dua jam latihan pagi setelah latihan saya nambah," tutur Ilham.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini pemain muda cepat berpuas diri. Apalagi baru naik terus disorot wartawan dan masuk televisi lalu drop ketika main," tambahnya.
Nah, pantaslah saran tersebut dialamatkan kepada Dedik Setiawan. Dialah satu-satunya penyerang lokal yang masuk skuat terakhir Timnas Indonesia. Kebetulan, sosok 24 tahun ini juga besar, terlihat dari catatan 2 gol dari 3 laga Liga 1 musim ini.