Ilham Jaya Kesuma, Persita, dan Kisahnya dengan Zaenal Arif

21 Juni 2019 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendengar nama Ilham Jaya Kesuma seakan membalikkan memori kita pada medio 2000-an awal. Pada saat itu, Ilham menjadi penyerang Indonesia yang subur, baik ketika berlaga untuk Persita Tangerang maupun membela Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bersama Persita selama 12 tahun, Ilham mencetak 95 gol. Sementara, namanya berkibar kala memperkuat skuat 'Garuda' di Piala AFF 2004 setelah menjadi pencetak gol terbanyak dengan tujuh gol. Sayang, penyerang yang pernah tampil di Liga Malaysia ini gagal membawa Indonesia menjadi juara usai takluk dari Singapura di partai final.
Karier Ilham kemudian mulai menurun pada 2009. Cedera lutut yang menimpa pria kelahiran 19 September 1978 ini memaksanya berpisah dari dunia si kulit bulat alias pensiun.
Satu dekade berlalu, bagaimana keadaan Ilham sekarang? kumparanBOLA menemuinya di Stadion Kelapa Dua Sport Center, Tangerang, Kamis (20/6/2019). Dari segi fisik, tak banyak yang berubah dari rupa sang goal getter. Mungkin hanya tatanan rambut saja yang tampak lebih rapi. Maklum saja, pekerjaan Ilham sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tangerang menuntutnya untuk tampil rapih.
ADVERTISEMENT
Meski kini telah bekerja sebagai PNS, hasrat Ilham untuk kembali ke dunia sepak bola tampaknya tak mampu dibendung. Pada tahun ini, Ilham akhirnya kembali ke lapangan hijau sebagai asisten pelatih Persita untuk mengarungi Liga 2 musim 2019.
Asisten pelatih Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma (tengah) memimpin sesi latihan. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sore itu, Ilham terlihat tengah menggembleng pemain Persita yang tak ikut bertandang ke Ciamis untuk melawan PSGC di laga perdana Liga 2. Latihan berlangsung santai, tak jarang senyum mengembang dari wajah Ilham. Hal yang sama juga terlihat dari raut sembilan pemain yang ia latih.
Kami berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Ilham. Tak hanya soal Persita, kami juga bertanya mengenai kesannya menjadi asisten pelatih dan cara Ilham membanagun chemistry dengan Zaenal Arief ketika bermain. Berikut petikan wawancaranya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasanya akan debut sebagai asisten pelatih Persita?
Ada perasaan bangga dan haru karena baru tahun ini saya bisa gabung dengan Persita. Sebenarnya dari tahun kemarin sudah diusahakan gabung, hanya tahun kemarin saya berkesempatan pegang tim Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Kab. Tangerang.
Apakah menemui kesulitan sebagai asisten pelatih?
Ada sedikit, cuma pertama awalnya memang agak sulit. Tapi, lama-kelamaan sudah biasa apalagi head coach (Widodo C. Putro) juga mantan pemain nasional dan pernah bermain dengan saya juga. Jadi juga enjoy bersama-sama, terasa lebih enak.
Tatap Liga 2 2019, Persita siap bangkit. Foto: Dok. Persita Tangerang
Apa perbedaan Persita dahulu dan sekarang?
Dulu stadion enggak semegah sekarang, tapi penonton lebih banyak. Sekarang ini stadionnya bagus tapi penontonnya lebih berkurang. Dulu di sana (Stadion Benteng), bisa 25.000 orang yang nonton, kalau sekarang paling 3000-4000 orang, jauh selisihnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana melihat kans Persita musim ini di Liga 2?
Menurut saya Persita musim ini cukup menjanjikan, dengan materi pemain kita yang cukup merata di semua lini, ada senior ada junior. Manajemen juga punya target, mudah-mudahan apapun hasilnya, soal-soal non-teknis enggak ada masalah sampai akhir musim.
Bagaimana melihat peta persaingan di Liga 2?
Persaingan cukup menjanjikan, kalau bisa dibilang semua tim di wilayah Barat dan Timur semua sama rata. Ada yang turun, ada yang lama seperti PSMS Medan, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC yang pasti punya target juga ke Liga 1 lagi.
Waktu bermain dulu, duet dengan Zaenal Arief padu sekali, bagaimana hubungannya sekarang?
Sekarang saya masih suka kontak-kontakan, sekarang dia jadi PNS Kota Bandung. Kami tetap berhubungan apalagi dia jadi duta pajak Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara membangun chemistry dengan Zaenal dulu?
Dulu kami suka keluar main bareng, ke mall bareng, sekamar apalagi. Cukup lama kami sama-sama, ya. Hampir lima tahun sama-sama di Persita.
Ada momen yang tidak terlupakan dengan Zaenal?
Waktu kami main bareng dulu, masyarakat Tangerang suka berharap kami bisa menang, terutama waktu main di kandang. Kalau menang, sering juga kami berdua cetak gol.