Indonesia vs Malaysia: Mereka yang Berpotensi Jadi Pembeda

4 September 2019 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Indonesia menggelar latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia menggelar latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia dan Malaysia akan berduel pada Kamis (5/9/2019) malam WIB mendatang. Kedua tim akan bersua di laga pembuka Grup G Pra Piala Dunia 2022.
ADVERTISEMENT
Bagi kedua tim, pertandingan ini adalah laga yang penting. Kemenangan bakal memudahkan jalan mereka, baik itu bagi Indonesia maupun Malaysia, untuk menapaki laga-laga selanjutnya di Grup G Pra Piala Dunia 2022. Lagipula masih ada lawan-lawan berat macam Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Thailand yang juga bakal bersaing di fase grup.
Selain itu, dalam ajang ataupun laga kelompok umur manapun, pertemuan Indonesia-Malaysia kerap menghadirkan gengsi tersendiri. Sebagai negara satu rumpun, duel Malaysia-Indonesia menyajikan tensi tinggi. Ada semangat tersendiri yang diusung kedua tim sehingga membuat laga berjalan seru.
Nah, untuk menyambut duel ini, kumparanBOLA akan menyajikan nama-nama yang bisa saja menjadi pembeda di laga Indonesia lawan Malaysia esok. Monggo..
ADVERTISEMENT
Safawi Rasid
Meski masih berusia 22 tahun, Safawi Rasid mampu menjadi tulang punggung di lini serang Malaysia. Berposisi sebagai penyerang kanan, ia juga tampil apik di klubnya, Johor Darul Takzim (JDT). Selama musim 2019 silam, ia sukses mencetak 9 gol dari 27 laga bersama JDT.
Nilai plus dari pemain kelahiran Dungun ini adalah kemampuannya dalam berkombinasi dengan bek sayap. Bukan cuma itu, ia juga memiliki tusukan-tusukan yang tajam. Hal itu membuatnya menjadi momok tersendiri bagi bek sayap Timnas.
Norshahrul Idlan Talaha
Norshahrul Idlan Talaha adalah sosok paling senior di skuat Timnas Malaysia sekarang. Di antara generasi Malaysia yang menjuarai Piala AFF 2010, tinggal namanya saja yang tersisa. Selama musim 2019, ia memang tidak tampil apik bersama klubnya, Pahang. Dari 26 laga yang ia lakoni, Norshahrul hanya mampu mencetak 3 gol.
ADVERTISEMENT
Namun, ia tetap punya nilai plus tersendiri. Mentalnya yang sudah terasah membuatnya lebih siap tampil di laga krusial. Kontribusinya di ajang Piala AFF 2018 lalu juga apik. Dari 8 laga, ia berhasil membukukan 5 gol dan 1 assist.
Jika tidak mewaspadai pemain ini, Indonesia akan mengulangi memori buruk pada 2010 silam. Saat itu, ia mampu mengelabui Maman Abdurrahman sebelum akhirnya mengirimkan umpan kepada Safee Sali, berujung gol bagi Malaysia.
La'Vere Corbin-Ong
La'Vere Corbin-Ong lahir di Inggris, dari ayah berdarah Barbados dan ibu berdarah Malaysia. Ia juga pernah membela Kanada dalam laga persahabatan, karena memang pernah tinggal di Kanada. Namun, pada akhirnya, ia memilih Malaysia sebagai negara yang ia bela.
ADVERTISEMENT
Berposisi sebagai bek kiri, pemain yang kini bermain di JDT tersebut memiliki sebuah kemampuan unik. Ya. ia andal dalam melepaskan umpan lewat lemparan ke dalam. Ketika melawan Yordania, Corbin-Ong beberapa kali melakukan lemparan ke dalam, dan dua di antaranya berbuah peluang.
Indonesia mesti mewaspadai ini, karena jika mereka lengah, bisa saja itu berbuah gol bagi mereka.
Alberto 'Beto' Goncalves
Sekarang, mari kita beralih ke Indonesia. Ada sosok Alberto 'Beto' Goncalves yang dapat menjadi sosok kunci di laga Indonesia lawan Malaysia.
Aktif membela Indonesia sejak 2018 silam, Beto sudah menorehkan 12 gol dari 12 laga yang ia jalani bersama Timnas (menyitat dari Soccerway). Bukan hanya perkara gol, ada dimensi lain yang diberikan Beto di lini serang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain bisa berperan sebagai pencetak gol, Beto juga bisa berperan sebagai pemantul bola serta penarik bek. Pergerakannya yang aktif di lini pertahanan lawan dapat menjadi sebuah senjata tersendiri, terutama menghadapi lini pertahanan Malaysia yang dikenal terorganisir.
Beto Gonçalves saat latihan jelang laga melawan Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2020 di SUGBK. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Andik Vermansah
Malaysia tentu bukanlah tempat yang asing bagi Andik Vermansah. Selama lima musim, ia berkarier di Negeri Jiran bersama dua klub, yakni Selangor FA (2014 hingga 2017) serta Kedah FA (2018). Andik tentu sudah paham karakter permainan Malaysia.
Sekembalinya ke Indonesia, Andik berkembang jadi pemain yang lebih apik. Bersama Madura United, ia jadi sosok pemain yang mampu menyeimbangkan kinerja dari para pemain bintang Madura. Ia juga mampu menjadi pemecah kebuntuan Madura.
ADVERTISEMENT
Kemampuan individunya ini, ditambah juga dengan keakraban dirinya dengan permainan Malaysia, akan jadi nilai tambah tersendiri bagi Indonesia.
Victor Igbonefo
Indonesia acap kecolongan dari serangan balik ketika menghadapi Harimau Malaya. Kecolongan ini, selain karena buah dari organisasi permainan Malaysia yang rapi, juga merupakan akibat dari buruknya koordinasi lini pertahanan Malaysia.
Nah, tugas untuk mengatur lini pertahanan ini dilimpahkan kepada Igbonefo. Bersama klubnya, PTT Rayong, Igbonefo bisa dibilang tampil apik. Ia juga main rutin bersama klub asal Thailand tersebut, dengan catatan penampilan sebanyak 23 kali, dengan total 19 kali ia masuk susunan pemain inti.
Igbonefo memang memiliki kemampuan untuk mengatur lini pertahanan. Tapi, terlepas siapapun yang akan memegang komando pertahanan Indonesia nanti, baik itu Igbonefo, Yanto Basna, maupun Hansamu Yama, ia harus bisa mewaspadai serangan balik Malaysia dan mengatur garis pertahanan dengan baik.
ADVERTISEMENT