Indra Sjafri: 4-3-3 Lebih Cocok buat Indonesia daripada 4-4-2

29 Maret 2018 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara The Expert di kumparan (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara The Expert di kumparan (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tak ada yang meragukan kualitas Indra Sjafri sebagai seorang pelatih. Pada 2013 lalu, Indra pernah mengobati kerinduan pecinta sepak bola Indonesia akan prestasi dengan trofi Piala AFF U-19. Gelar tersebut menjadi kali pertama kali dalam 22 tahun terakhir atau sejak Indonesia meraih medali emas cabang sepak bola pada SEA Games 1991.
ADVERTISEMENT
Sebelum meraih prestasi itu, Indra lebih dulu menapaki jalan panjang dan melelahkan. Ya, Indra bersama 13 staf terlebih dulu mencari pemain ke pelosok dengan memasang standar Asia dan Dunia.
Apa yang dilakukan Indra berbuah manis. Selain trofi yang diraih, Indra berhasil menemukan pemain muda bertalenta macam Hansamu Yama Pranata, Evan Dimas, dan Ilham Udin Armayin. Tiga pemain tersebut sering masuk Timnas Indonesia U-23 yang diproyeksikan tampil di SEA Games 2018 dan dua nama yang disebut terakhir kini bermain di Malaysia.
Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat Indra begitu terampil dalam mencari pemain muda bertalenta dan mengejawantahkan semua kemampuannya di atas lapangan? Dalam acara The Expert bersama kumparan (kumparan.com), Kamis (29/3/2018), Indra memberi jawaban.
ADVERTISEMENT
"Saya bukan asal bikin filosofi itu (pendek-pendek-panjang). Itu (filosofi) tak muncul dalam sehari atau dua hari. Saya baca dan lihat dari history, zaman mana kita (Indonesia) paling sukses," ucap pria kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat tersebut.
"Kita paling sukses dengan formasi 4-3-3 dan cara mainnya pasti akan main pendek. Kenapa 4-3-3? Karena belajarnya lebih gampang dan jarak antarpemain tak lebih dari 15-20 meter," katanya melanjutkan.
Acara The Expert di kumparan (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara The Expert di kumparan (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Tak cuma itu, dengan melakukan blusukan, Indra paham betul apa yang menjadi kelebihan dari para pesepakbola Indonesia dan hal-hal yang mesti dilakukan agar sepak bola Indonesia dapat kembali berjaya.
"Winger-winger di Indonesia paling hebat, banyak. Terakhir muncul Febri (Hariyadi). Sebelumnya ada Andik (Vermansah) dan Maldini (Pali). Kita memiliki banyak winger, ngapain ikut-ikut Eropa menerapkan 4-4-2," katanya.
ADVERTISEMENT
"Formasi itu tergantung pemain, makanya hentikanlah berkiblat pada negara lain, ke Eropa, ke Amerika Latin, dan ke Jepang. Kita harus berkiblat ke negeri sendiri. Dalam artian apa? Kalau kita berkiblat ke Eropa harus lihat dulu pemain yang kita miliki," pungkasnya.