Indra Sjafri: Pemain Timnas U-19 Harus Berani Hadapi Hinaan di Medsos

23 Oktober 2018 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-19 di laga melawan Qatar. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama.)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-19 di laga melawan Qatar. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama.)
ADVERTISEMENT
Situasi sulit tengah dihadapi penggawa Timnas U-19 Indonesia dalam rangka melaju ke fase perempat final. Kekalahan dari Qatar kini membuat mereka harus menjalani partai hidup-mati melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (24/10/2018) pukul 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Sialnya, pemain Timnas U-19 tak hanya berurusan dengan masalah teknis menjelang pertandingan, melainkan juga hal-hal non teknis. Salah satu tantangan yang cukup berat ialah menghadapi kritikan atau bahkan hinaan melalui media sosial (medsos).
Ya, harus diakui, medsos tak ubahnya seperti pisau bermata dua. Terkadang bisa menjadi saluran untuk mendongkrak moral, tetapi tak jarang berubah menjadi senjata mematikan dengan beragam komentar negatifnya.
Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, menyadari betul dampak medsos terhadap skuat asuhannya. Ia paham betapa kejamnya hinaan yang kerap dilancarkan netizen kepada pemainnya, terutama mereka yang dinilai bermain jelek.
Meski demikian, pelatih 55 tahun ini meminta para pemainnya untuk berani menghadapi beragam hinaan tersebut. Ia justru melihat hal itu sebagai bahan untuk memotivasi diri di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
"Enggak bisa kami melarang pemain bermain medsos. Karena memang ini sudah zamannya, kita enggak bisa melawan teknologi. Kami memang masih menerapkan aturan jam main handphone, setiap Senin-Jumat pukul 21.00 sampai 09-00. Tapi, sebenarnya cara itu juga enggak bisa berikan dampak yang terlalu bagus karena mereka terkadang enggak bisa komunikasi dengan orangtua atau temannya," ujar Indra ketika berbincang dengan kumparanBOLA, Selasa (23/10).
Indra mengakui bahwa ada beberapa pemainnya yang kerap mengeluh terkait cibiran melalui medsos. Akan tetapi, ia meminta untuk tak terlalu memusingkan hal tersebut.
"(Hinaan) Di Medsos itu harus dihadapi. Kalau saya sih begitu, bagaimana kita mengaturnya. Orang mau ngomong apa pun soal saya di IG (Instagram) misalnya, saya enggak peduli. Semakin saya lihat, semakin tahu saya kualitas orang itu seperti apa," katanya.
ADVERTISEMENT
Menjelang perhelatan Piala Asia U-19, salah satu yang menjadi sorotan netizen kepada skuat 'Garuda Nusantara' adalah tumpulnya ujung tombak. Rafli Mursalim dan Hanis Saghara kemudian menjadi sasaran tembak netizen karena tak kunjung mencetak gol sejak laga uji tanding melawan Thailand U-19 pada bulan lalu.
"Saya minta ke pemain juga begitu. Lama-lama mereka bisa, lama-lama akan kebal. Saya tekankan kepada pemain bagaimana kita mengatur kemarahan orang menjadi alasan kita untuk sukses. Bagaimana menjadikan hinaan itu sebagai alasan untuk lolos ke Piala Dunia. Karena kalau kita berhasil, mau apa lagi dia?" ucap Indra.
Pada laga melawan UEA, Egy Maulana Vikri dan kolega dituntut harus bisa meraih poin penuh. Dengan begitu, Timnas U-19 tak perlu lagi bergantung kepada partai lain antara Qatar vs Taiwan.
ADVERTISEMENT