Indra Sjafri: Timnas U-23 Kurang Sabar Bongkar Pertahanan Brunei

26 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia, Osvaldo Haay (tengah) pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia, Osvaldo Haay (tengah) pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 Indonesia memang sukses meraih hasil positif dalam laga pemungkas Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Menghadapi Brunei Darussalam, skuat 'Garuda Muda' mengakhiri laga dengan kemenangan tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam laga yang dihelat di My Dinh National Stadium, Selasa (26/3/2019) sore WIB tersebut, Timnas U-23 sempat menemui kesulitan. Pertahanan rapat yang menjadi ciri khas dari permainan Brunei, membuat para penyerang Timnas U-23 kesulitan menciptakan peluang.
Hal itu pun disadari oleh Indra Sjafri selaku pelatih Timnas U-23. Menurutnya, ada tiga hal yang kurang dilakukan oleh para pemainnya di laga tersebut sehingga membuat para pemainnya sulit mencetak gol.
"Seperti biasa, Brunei bermain deep defending, mundur sampai sepertiga lapangan akhir mereka. Nah, kami membongkar itu kurang sabar. Sebenarnya sudah kami beri tahu, kalau orang main deep defending, kami main harus melebar, sirkulasi bola cepat, dan banyak melepas tendangan dari luar kotak penalti," ujar Indra dalam sesi jumpa pers seusai laga.
ADVERTISEMENT
Pemain Timnas U-23 Indonesia jelang laga Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Nyatanya, tadi ada satu tendangan luar kotak penalti menjadi gol. Jadi, kalau main lawan tim yang deep defending, ya, tiga hal itu harus dilakukan," lanjutnya.
Tidak hanya mengomentari soal kesulitan timnya yang sempat kesulitan membobol gawang Brunei, Indra juga berkomentar soal kesalahan Egy Maulana Vikri. Di laga tersebut, tepatnya di menit akhir, Egy melakukan pelanggaran yang berbuah penalti (penalti kedua). Beruntung, penalti yang dieksekusi oleh (pemain Brunei) tersebut gagal.
Menyoal hal tersebut, Indra memiliki pendapatnya sendiri. Ia memang tidak menyuruh Egy untuk mundur sampai sejauh itu, karena ia ingin Egy menemani Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay di depan.
Aksi Pemain Timnas U-23 Indonesia, Egy Maulana (tengah) pada Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Itu mungkin keputusan situasional saja, bukan karena instruksi kami. Situasional saja yang bikin Egy seperti itu," ujar Indra.
ADVERTISEMENT
Ada sesuatu yang menarik terjadi di pertandingan ini. Sekira pertengahan babak kedua, penjaga gawang Timnas U-23, Muhammad Riyandi, mendapatkan kartu merah usai memperoleh dua kartu kuning. Kartu kuning kedua ia dapat karena dianggap maju saat lawan belum menendang penalti.
Pemain Timnas U-23 Indonesia bersalaman dengan Pemain Timnas U-23 Brunei Darussalam usai Pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-23 antara Indonesia vs Brunei Darussalam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mengenai hal tersebut, Indra mengaku tidak tahu ada regulasi seperti itu.
"Saya tidak tahu itu regulasi baru apakah penjaga gawang maju dapat kuning, karena biasanya hanya diperingatkan saja. Nanti kami akan cari referensi tentang itu," pungkasnya.