Inilah Jonathan Ikone, Pencetak Gol Terbaru Timnas Prancis

10 September 2019 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonathan Ikone beraksi untuk Timnas Prancis dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 menghadapi Albania. Foto: AFP/Geoffroy van der Hasselt
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan Ikone beraksi untuk Timnas Prancis dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 menghadapi Albania. Foto: AFP/Geoffroy van der Hasselt
ADVERTISEMENT
Pertandingan Prancis vs Albania di Stade de France, Minggu (8/9/2019) dini hari WIB lalu, akan selamanya dikenang sebagai laga di mana tuan rumah memainkan lagu kebangsaan yang salah bagi tamunya. Namun, bukan berarti tidak ada hal menarik lain dari pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi Jonathan Ikone, pertandingan tersebut benar-benar spesial. Di situ Ikone untuk pertama kalinya tampil untuk Timnas Prancis. Hebatnya, di kesempatan pertama, pemain 21 tahun itu sudah langsung berhasil mencetak gol.
Ikone tampil sebagai pengganti pada pertandingan tersebut. Dia masuk pada menit ke-77 menggantikan Kingsley Coman. Delapan menit kemudian Ikone sukses membobol gawang Albania yang dikawal kiper Lazio, Thomas Strakosha. Gol itu membawa Prancis menang dengan skor 4-1.
Lalu, siapa sebenarnya Ikone?
Ikone lahir dan besar di Bondy, sebuah kota kecil di timur laut Paris. Dari kota ini pulalah Kylian Mbappe-Lottin berasal. Ikone dan Mbappe pun pada suatu masa pernah bermain bersama di akademi milik klub lokal, AS Bondy.
Jonathan Ikone saat masih memperkuat Paris Saint-Germain. Foto: AFP/Jay LaPrete
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, setelah itu mereka berpisah jalan. Mbappe ditarik oleh AS Monaco, sementara Ikone direkrut untuk menjadi bagian dari akademi Paris Saint-Germain.
Tahunnya adalah 2010 ketika Ikone masuk ke sistem pembinaan pemain muda PSG. Ketika itu usianya baru 12 tahun. Selama enam musim dia menuntut ilmu di sana sampai akhirnya dipercaya untuk memperkuat PSG B. Berikutnya, pada musim 2016/17, Ikone dipromosikan ke tim senior PSG.
Sayang, kesempatan sulit sekali didapatkan oleh Ikone. Sebagai pemain depan yang beroperasi di sayap kanan, Ikone memang harus bersaing dengan nama-nama besar macam Angel Di Maria, Lucas Moura, sampai Hatem Ben Arfa. Hasilnya, Ikone pun cuma bisa turun sebanyak tujuh kali untuk Les Parisiens tanpa bisa mencetak gol maupun assist.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, pada musim 2017/18 Ikone dipinjamkan ke Montpellier. Bersama juara Ligue 1 musim 2011/12 itu kesempatan bermain Ikone terbuka lebar. Dia dipercaya tampil 37 kali di semua ajang dengan sumbangsih 3 gol dan 2 assist. Masa peminjaman yang sukses ini akhirnya membuat Lille kepincut.
Di musim berikutnya Lille membeli Ikone secara permanen dari PSG dengan nilai transfer 5 juta euro. Saat itu sebenarnya nilai transfer Ikone jauh lebih tinggi dari harga pasar yang hanya mencapai angka 700 ribu euro. Akan tetapi, pengorbanan finansial Lille itu tidak sia-sia.
Jonathan Ikone (dua dari kiri) mulai mencuat bersama Montpellier. Foto: AFP/Nicolas Tucat
Ikone tampil brilian sepanjang musim 2018/19. Dia bermain di seluruh pertandingan Ligue 1 dan mencatatkan 3 gol plus 10 assist untuk Lille. Dengan kontribusi tersebut, Ikone membawa Lille finis di urutan dua klasemen Ligue 1 dengan koleksi 75 poin. Capaian ini membawa mereka lolos ke Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Musim ini, Ikone sebenarnya belum bisa benar-benar mengulangi apa yang dia catatkan musim lalu. Dari empat pertandingan Ligue 1 dia belum mencatatkan satu pun gol maupun assist. Problem ini sedikit banyak berkaitan dengan aktivitas Lille di bursa transfer lalu. Mereka melakukan perombakan besar yang membuat stabilitas tim sedikit terganggu.
Meski demikian, itu tidak menutup pintu Ikone untuk masuk ke Timnas Prancis. Cedera yang dialami Mbappe dan Ousmane Dembele membuat pelatih Didier Deschamps harus mencari alternatif di lini depan dan pilihannya jatuh pada Ikone. Ketika dimainkan pun Ikone tidak mengecewakan sang entraîneur.
Atas apa yang dimilikinya saat ini, Ikone mengakui bahwa didikan PSG sangat membantu dirinya. Namun, di sisi lain, meninggalkan klub ibu kota itu juga jadi keputusan terbaik dalam kariernya.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa bilang PSG mendidik pemain mudanya dengan sangat baik, tetapi untuk bisa bermain di sana sangatlah sulit. Di Paris, kamu mendapatkan latihan terbaik. Aku sangat menikmatinya," kata Ikone kepada L'Equipe.
Jonathan Ikone merayakan gol untuk Lille. Foto: AFP/Denis Charet
"Namun, ya, itu tadi. Mendapatkan kesempatan di sana sangat sulit karena ada banyak pemain hebat di sana. Jadi, aku memutuskan untuk menunjukkan talentaku di klub lain. Untuk itu, aku tidak menyesal," tambahnya.
Setelah mencetak gol di laga debut bersama Timnas Prancis, Ikone berpeluang untuk kembali bersinar pada laga melawan Andorra, Rabu (11/9/2019) dini hari WIB. Andorra adalah salah satu tim terlemah di Eropa dan pemain-pemain macam Ikone biasanya mendapat kesempatan banyak di laga seperti ini.
Akan tetapi, setelah itu dia akan kembali ke realitas yang tak terlalu menyenangkan. Dengan dua kemenangan dan dua kekalahan, Lille saat ini terjebak di urutan sepuluh klasemen Ligue 1. Sudah begitu, mereka juga harus membagi konsentrasi di Liga Champions dan dua turnamen domestik lain.
ADVERTISEMENT
Demi membawa Lille kembali berprestasi seperti musim lalu, Ikone tidak punya pilihan. Dia harus menunjukkan tajinya lagi terutama untuk membantu para pemain baru, seperti Tim Weah, mengeksekusi sepak bola yang diinginkan pelatih Christophe Galtier dengan baik.