Inter Milan Diusik Hegemoni Tottenham Hotspur

29 November 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harry Kane diadang oleh Radja Nainggolan saat Tottenham Hotspur melawan Inter Milan di Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Harry Kane diadang oleh Radja Nainggolan saat Tottenham Hotspur melawan Inter Milan di Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
ADVERTISEMENT
Sepak bola adalah tentang hegemoni. Sialnya, hegemoni tidak pernah bercerita tentang di mana laga digelar atau sehebat apa kau menguasai bola. Hegemoni dalam sepak bola adalah tentang bagaimana kau menuntaskan laga.
ADVERTISEMENT
Orang-orang boleh berkoar-koar dengan mengusung pemahaman romantis bahwa yang penting kau bermain indah, hebat, dan tangguh. Tapi, pada akhirnya, hasil juga yang menentukan di manakah tempatmu berada, di kursi kemenangan atau kubangan para pecundang. Memang menyebalkan, tapi seperti itulah sepak bola modern menetapkan hukumnya.
Wembley Stadium menjadi saksi bisu bagaimana Tottenham Hotspur melucuti ketangguhan Inter Milan. Inter bukan tim sembarangan, skuat mereka dipenuhi oleh talenta-talenta brilian yang ditopang oleh asa setinggi langit untuk menjadi yang terkuat di ranah sepak bola Eropa. Apalagi, ini pertama kalinya mereka menjejak ke Liga Champions setelah lama absen. Namun, Spurs juga bertanding sambil menenteng-nenteng asanya sendiri. Maka, menebar hegemoni sejak awal menjadi langkah yang mereka pilih.
ADVERTISEMENT
Spurs menyegel kendali permainan sejak awal. Operan-operan pendek mereka menjadi pelajaran menohok bagi Inter tentang seperti apa penguasaan bola yang sesungguhnya. Laga baru berjalan tujuh menit saja, Samir Handanovic sudah harus melancarkan dua aksi penyelamatannya. Penyebabnya apa lagi kalau bukan sundulan Toby Alderweireld dan sepakan Harry Kane.
Menilik catatan statistik jalannya pertandingan, laga ini tidak timpang-timpang amat. Dari segi penguasaan bola, Spurs menang 51,7% yang artinya, kalau dihitung-hitung keunggulannya tidak terlalu berjarak dengan Inter. Begitu pula dengan agresivitas serangan. Bila Spurs menggagas 14 upaya tembakan, maka Inter menyusun 10 upaya tembakan. Yang menjadi pembeda paling kentara, satu dari 14 upaya tembakan itu berbuah gol bagi Spurs.
Spalletti di akhir laga Spurs vs Inter. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Spalletti di akhir laga Spurs vs Inter. (Foto: Reuters/Paul Childs)
Bagaimana menembus pertahanan Spurs menjadi persoalan krusial yang tidak bisa dipecahkan dengan brilian oleh olahan taktik Luciano Spalletti. Dari 10 upaya tembakan itu, enam di antaranya adalah enam tembakan dari luar kotak penalti. Sementara, mereka cuma tiga kali sanggup merangsek ke kotak penalti dan melesakkan tembakan dari area strategis ini.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Spurs lima kali berhasil menyusup ke kotak penalti Inter walau sebenarnya mereka juga lebih sering mencoba peruntungan dari luar kotak penalti, sebanyak delapan kali. Untuk perkara yang satu ini, Spurs memang dimenangkan oleh kemampuan dribel para penggawanya.
Situasi yang seperti ini diamini oleh Spalletti sendiri. Dalam wawancara usai laganya, ia mengakui bahwa Inter tidak sanggup menebar ancaman lewat peluang-peluang yang berarti. Itu ditambah dengan aksi defensif mereka yang kurang cerdas dan cenderung spartan.
Di sepanjang laga, Inter lebih mengandalkan aksi-aksi tekel untuk menghentikan aliran bola lawan--bukannya melakukan intersep untuk memutus serangan. Persoalan ini ditunjukkan dengan 20 aksi intersep yang dicatatkan Spurs, berbanding dengan enam dari kubu Inter.
"Saya pikir, kami tidak menciptakan peluang menjanjikan di sepanjang pertandingan. Kami terdistraksi dan tidak ada yang sanggup memutus umpan lawan. Tottenham memiliki kekuatan fisik dan mereka selalu menekan kami di sepanjang pertandingan," jelas Spalletti, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
Hegemoni Spurs tidak hanya merusak Inter di matchday kelima Liga Champions 2018/19 ini, tapi juga mengancam permainan Inter di laga berikutnya. Sebagai catatan, pada Senin (3/12/2018) mereka akan bertandang ke markas AS Roma untuk melakoni laga pekan ke-14 Serie A 2018/19. Melawan Spurs, Inter tidak hanya kehilangan kemenangan, tapi juga Radja Nainggolan yang didera cedera. Ya, walau masih sebatas kemungkinan, sih.
Inter kalah 0-1 dari Spurs. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Inter kalah 0-1 dari Spurs. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Spalletti menjelaskan bahwa ia menarik Nainggolan bukan cuma karena buntunya serangan tapi juga karena menyadari masalah kebugaran sang gelandang. Kalau Nainggolan benar-benar absen di laga melawan Roma, bukannya tidak mungkin bakal menjadi persoalan baru bagi Inter.
Sebagai gelandang box to box, Nainggolan punya peran krusial. Di Serie A saja, Nainggolan tampil sebanyak sembilan kali di belakang striker dan membukukan dua gol. Nainggolan melakukan 1,3 umpan kunci (umpan menjadi kans -red) per laga sebagaimana WhoScored mencatat. Ia pun memiliki catatan 0,2 aksi dribel per pertandingan. Ini menandakan bahwa Nainggolan merupakan pemain yang bisa diandalkan dalam urusan menyerang.
ADVERTISEMENT
Kontribusinya dalam urusan bertahan juga tak usah diragukan lagi. Setiap laganya, Nainggolan bisa melakukan 1,3 tekel dan 0,4 intersep. Kualitas ini tentu berguna bagi Inter untuk merebut kembali kontrol pertandingan ketika serangan mereka terputus di final third lawan.
"Saya pikir, saya meragukannya dapat tampil melawan Roma. Masalah engkelnya kambuh lagi dan sepertinya ia juga cedera otot, semuanya terlihat saat ia berlari di laga ini. Ia seperti berlari sambil menahan rasa sakit. Untungnya, saya menyadarinya lebih cepat sehingga segera menarik Nainggolan karena ia pun tampak tertatih-tatih. Pilihan substitusi ini juga sempat menjadi masalah. Tapi, saya sudah bicarakan ini dengan pemain maupun tim medis. Dan sekarang, semuanya tampak bakal baik-baik saja (karena sudah memiliki solusi -red)," jelas Spalletti.
ADVERTISEMENT
===
Pertandingan pekan ke-14 Serie A 2018/19 yang mempertemukan AS Roma dengan Inter Milan akan digelar pada Senin (3/12/2018) di Stadion Olimpico. Sepak mula akan berlangsung pada pukul 02:30 WIB.