news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Inter Milan Tidak Punya Alasan untuk Pecat Spalletti

5 Mei 2019 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kecewa Spalletti.  Foto: Reuters/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa Spalletti. Foto: Reuters/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Saat mendarat pada awal musim 2017/18 di Inter Milan, Luciano Spalletti memikul ekspektasi besar. Segudang pengalamannya di dunia kepelatihan diharapkan dapat membawa Inter bangkit.
ADVERTISEMENT
Dikontrak selama dua tahun, Spalletti sempat membawa Inter tampil apik pada musim lalu. Dalam 16 laga awal Serie A 2017/18, Inter tidak terkalahkan. Catatan itu sempat membawa Inter memuncaki klasemen Serie A. Namun, selepas pekan 16, inkonsistensi menghinggapi La Beneamata.
Alhasil, Spalletti hanya mampu membawa Inter finis di peringkat empat pada musim 2017/18. Walau tidak juara, raihan tersebut mampu membawa Inter melenggang ke Liga Champions.
Berlanjut ke musim 2018/19, Spalletti masih dipercaya jadi nakhoda Inter di tengah inkonsistensi yang melanda. Masalah inkonsistensi masih menghinggapi I Nerazzurri sehingga tersingkir dini di fase grup Liga Champions dan gagal bersaing dengan Juventus untuk scudetto.
Inkonsistensi turut terpapar dalam dua laga terakhir yang gagal dimenangi Inter. Setelah ditahan Juventus 1-1 pekan lalu, Samir Handanovic dan kolega cuma bermain imbang 0-0 dengan Udinese pada laga lanjutan Serie A di Dacia Arena, Minggu (5/5/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Padahal, Inter tampil mendominasi sepanjang laga. Mereka menguasai bola dengan persentase 72% berbanding 28% milik tim tuan rumah. Mereka juga sukses melepaskan 21 tembakan berbanding 7.
Akibat dari hasil tersebut, ditambah dengan kegagalan di gelaran Coppa Italia dua musim terakhir, isu mengenai pemecatan Spalletti mengemuka. Apalagi kontraknya memang akan habis pada akhir musim ini. Nama-nama pengganti seperti Antonio Conte dan Jose Mourinho juga sudah mulai menyeruak.
Rumor tersebut segera ditepis oleh CEO Inter, Beppe Marotta. Menurutnya, fokus Inter saat ini adalah tentang bagaimana mengakhiri musim. Inter masih berpeluang besar untuk finis di posisi Liga Champions, meski ancaman dari Atalanta dan Roma sudah menanti.
"Kami sedang berfokus menghadapi laga sisa sampai akhir musim. Itu lebih penting bagi kami," ujar Marotta kepada DAZN, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
Spalletti dalam laga Juventus vs Inter Milan. Foto: REUTERS/Stefano Rellandini
"Untuk pelatih, Spalletti memiliki rapor yang bagus dan tak ada alasan bagi kami untuk memecatnya. Kami akan membawa perahu ini (Inter) menuju pelabuhan terakhir sesegera mungkin. Lalu, kami akan segera merencanakan masa depan kami, sebuah rencana dengan sosok Spalletti di dalamnya," tambahnya.
Inter saat ini masih duduk di peringkat tiga klasemen sementara Serie A dengan raihan 63 poin, hasil dari 18 kali menang, 9 kali imbang, serta 8 kali kalah. Masih ada empat tim dengan jarak cukup dekat di bawahnya: AS Roma (selisih4 poin), Atalanta (5 poin), Torino (6 poin), AC Milan (8 poin).
Itu artinya, Inter masih bisa tergusur dari zona Liga Champions dalam tiga pekan tersisa. Marotta boleh saja menggaransi masa depan Spalletti. Namun, kalau pelabuhan akhir mereka ternyata di luar zona empat besar, Spalletti sangat mungkin menerima takdir bahwa musim inilah kiprah terakhirnya sebagai pelatih I Nerazzurri.
ADVERTISEMENT
Mereka juga masih harus menjalani tiga laga sisa di ajang Serie A menghadapi Chievo, Napoli, dan Empoli.