Inter: Pahami Sepak Bola Conte, lalu Menangi Derbi

22 September 2019 7:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Inter merayakan kemenangan di Derby della Madonnina. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Inter merayakan kemenangan di Derby della Madonnina. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Derby della Madonnina pertama di Serie A 2019/20 berpihak pada Internazionale. Kemenangan 2-0 menjadi penutup laga yang digelar Minggu (22/9/2019). Gol Marcelo Brozovic dan Romelu Lukaku menjadi alasan mengapa Inter pantas menutup hari dengan sukacita.
ADVERTISEMENT
Inter mendominasi Derby della Madonnina. Dalam artian, mereka tampil menekan. Tim asuhan Antonio Conte membukukan 16 upaya tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Sementara AC Milan cuma membuat sembilan percobaan dengan hanya satu yang tepat sasaran.
Tekanan juga menjadi pembicaraan utama jika menyinggung atribut pertahanan. Inter melepaskan 18 tekel sukses, 19 sapuan, dan 12 intersep.
Milan vs Inter Foto: Miguel MEDINA / AFP
"Para pemain bertanding di setiap aspek dengan baik. Kami datang dengan cerita Liga Champions yang tidak menyenangkan. Namun, barangkali hasil itu pula yang menyulut performa kami di derbi ini," jelas Conte dilansir Football Italia.
"Ini kemenangan yang pantas. Saya gembira untuk para suporter. Bagaimanapun derbi adalah derbi," ujar Conte.
Menyebut Inter pantas menang di laga ini tidak berlebihan. Pada dasarnya, Inter tidak asal turun gelanggang. Mereka paham betul apa yang harus dikerjakan untuk membendung tekanan, untuk melepaskan tekanan, maupun mencari solusi alternatif untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Soal yang terakhir, Inter memang kaya akan variasi serangan di bawah kepelatihan Conte. Danilo D'Ambrosio dan Kwadwo Asamoah yang ada di area sayap dapat menambah opsi serangan.
Inter tambah di atas angin karena ketiga gelandang mereka--Stefano Sensi, Brozovic, dan Nicolo Barella--juga bisa mengkreasikan peluang. Ketiganya sangat cair untuk memberikan sokongan kepada lini depan.
Singkat kata, kemenangan menjadi bagian Inter karena pasukan Conte memahami betul apa yang harus mereka lakukan di atas lapangan. Lawan boleh menekan, tetapi Inter tidak clueless mencari solusi.
Antonio Conte merayakan gol bersama Romelu Lukaku. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Ketika buntu, Brozovic yang memanfaatkan tendangan bebas Sensi menjadi jalan keluar. Begitu pula dengan Lukaku yang berulang menciptakan peluang hingga akhirnya mencetak gol yang mengantar Inter pada keunggulan kedua.
ADVERTISEMENT
Setelah unggul, Inter tetap tampil menggebu-gebu, tetapi dengan sedikit pendekatan yang berbeda. Untuk mencegah Milan mengembangkan permainan, mereka menekan sedini mungkin. Itu berarti pemain belakang pun tidak diberi ruang untuk mengembangkan permainan.
Alhasil, tim besutan Marco Giampaolo sulit mengalirkan bola ke depan. Situasi tambah menguntungkan Inter karena penyelesaian akhir Milan buruk sehingga rangkaian serangan balik yang dilepaskan tidak bekerja.
"Kami bekerja keras dalam dua bulan terakhir. Kesulitan, sih, tetap ada, tetapi kami tahu apa yang harus kami kerjakan. Kami paham skema apa yang harus kami pakai saat menguasai bola dan kehilangan bola. Kami memahami situasi itu sebagai tim," ujar Conte.
"Seorang komandan bisa saja memiliki segudang rencana. Namun, ia tetap membutuhkan prajurit yang bisa mengeksekusi perintahnya. Jadi, saya beruntung karena memiliki pemain-pemain berkualitas oke dan disiplin," jelas Conte.
ADVERTISEMENT