news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Inter vs Slavia Praha: Agar Tren Apik Tuan Rumah Terjaga

17 September 2019 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Inter merayakan gol Antonio Candreva. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Inter merayakan gol Antonio Candreva. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Inter Milan tampil sangat baik di laga-laga awal Serie A musim 2019/20. Tiga pertandingan yang sudah dijalani mereka berhasil tuntaskan semua dengan kemenangan. Catatan tersebut membuat Inter memimpin klasemen Serie A dengan torehan sembilan angka.
ADVERTISEMENT
Tren bagus Inter di kompetisi domestik akan coba dilanjutkan pada pentas Eropa. Selasa (18/9/2019) malam WIB, Inter akan bertarung dengan Slavia Praha di San Siro. Kalau melihat tren, Inter pantas dijagokan untuk meraih kemenangan.
Tren ini sendiri tidak muncul dengan sendirinya. Kedatangan pemain-pemain berkualitas pada bursa transfer musim panas lalu menjadi salah satu penyebab apiknya penampilan Inter. Stefano Sensi, Nicolo Barella, Diego Godin, dan Romelu Lukaku merupakan nama-nama yang memberikan impak baik pada permainan Inter Milan.
Sensi yang menjadi kreator permainan Inter tampil luar biasa sejauh ini. Dua gol dalam tiga penampilan sudah dibuat oleh mantan pemain Sassuolo tersebut.
Ada juga Lukaku yang menjadi goalgetter Inter di musim sekarang. Sama seperti Sensi, Lukaku juga sudah membikin dua gol dalam tiga penampilannya bersama jawara Liga Champions 2010 itu.
ADVERTISEMENT
Pemain-pemain baru tersebut berpadu dengan apik bersama nama-nama lama semisal Lautaro Martinez, Marcelo Brozovic, Milan Skriniar, maupun Samir Handanovic. Mereka bisa berkombinasi dan membuat Inter menjadi penantang serius di Serie A sejauh ini.
Faktor lain yang membuat Inter tampil tokcer adalah perubahan pelatih dari Luciano Spalletti ke Antonio Conte. Skema 3-5-2 yang menjadi pilihan Conte diejawantahkan dengan baik oleh pemain-pemain Inter di atas lapangan.
Inter memiliki variasi serangan yang kaya di bawah arahan Conte. Dua wing back yang diisi Antonio Candreva dan Kwadwo Asamoah bisa memberikan opsi dalam penyerangan Inter. Keduanya sudah memberikan total satu assist dan satu gol untuk La Beneamata sejauh ini. Tak hanya itu, baik Candreva maupun Asamoah telah mencatatkan masing-masing 1,7 umpan kunci dalam tiga penampilannya.
ADVERTISEMENT
Aktifnya dua wing-back ditambah pula dengan kreatifnya lini tengah. Sensi, Brozovic, dan Barella bisa juga mengkreasikan peluang. Ketiganya sangat cair untuk memberikan sokongan kepada lini depan.
Sensi bertugas sebagai kreator. Catatannya pun membuktikan itu dengan rata-rata 2,7 umpan kunci serta 3,7 tembakan per pertandingannya. Lalu, Brozovic dan Barella bertugas untuk menjadi penyeimbang. Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan 'kotor' agar Sensi nyaman dalam mengkreasikan serangan.
Kelebihan Conte lainnya yang sudah disuntikan ke Inter ialah variasi dalam formasi bermain. Pelatih kelahiran Lecce itu tak saklek dengan 3-5-2 yang memang menjadi cirinya. Conte juga bisa menggunakan 3-4-1-2 atau 3-4-2-1 dalam permainannya.
Saat menghadapi Udinese, misalnya, Matteo Politano yang diduetkan dengan Lukaku di depan bermain lebih dinamis. Politano tak jarang bergerak ke sisi sayap dan sejajar dengan Sensi di tengah. Ini membuka jalan bagi Sensi untuk merangsek ke depan, menemani Lukaku.
ADVERTISEMENT
Namun, Inter bukannya tak memiliki titik lemah. Aktifnya dua wing-back untuk menyerang bisa saja dieksploitasi oleh lawan. Garis pertahanan yang tinggi juga menjadi kendala di lini belakang Inter. Saat berjumpa Cagliari di pekan kedua, gol ke gawang Inter tercipta melalui serangan di sisi sayap.
Masalah di belakang mesti segera diatasi oleh Conte. Apalagi, Slavia sangat subur di kompetisi lokal. Sejauh ini, tim besutan Jindrich Trpisovsky itu telah mengemas 19 gol dari 9 pertandingannya di Gambrinus League --Liga Utama Ceko. Slavia juga belum terkalahkan dengan catatan 7 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Peter Olayinka dan Petr Sevcik yang kerap beroperasi di lini tengah bisa menjadi ancaman untuk Inter. Dua pemain tersebut menjadi poros serangan Slavia sejauh ini. Olayinka yang memiliki kecepatan dan kerap menekan dari sisi tepi telah membuat dua gol sejauh ini. Lalu, Sevcik yang berposisi sebagai gelandang tengah sukses membuat empat assist untuk Slavia di kompetisi lokal.
ADVERTISEMENT
Kelemahan Inter yang bisa dimanfaatkan oleh Slavia adalah bagaimana mereka kewalahan menghadapi pressing. Saat berjumpa Udinese, Inter sangat kesulitan untuk menembus aktifnya lini tengah Udinese dalam menekan.
Bahkan, Rodrigo De Paul dan Kevin Lasagna ikut membantu menekan pemain Inter dari tengah lapangan. Tercatat ada 20 tekel, 14 intersep, dan 30 sapuan yang dibuat para pemain Udinese untuk menghentikan serangan Inter. Menariknya, semua tekel dan intersep dibuat di luar kotak penalti.
Oleh pendukung Milan, stadion ini disebut San Siro, oleh suporter Inter, ia disebut Giuseppe Meazza. Foto: (Foto: AFP/Miguel Medina)
Inter baru bisa keluar dari tekanan ketika lawan tampil dengan 10 pemain. Ketika itu, Udinese lebih memilih memundurkan barisan dan membuat pertahanan rapat. Saat itulah, Inter bisa mengkreasikan banyak peluang dan akhirnya membuat gol.
***
Di atas kertas, Inter tentu diunggulkan untuk bisa meraih kemenangan. Faktor-faktor di atas mengatakan kemenangan akan mudah diraih Handanovic dan kolega. Namun, masalah di lini belakang masih harus dibenahi Inter agar tidak kecolongan.
ADVERTISEMENT
Penting untuk Inter meraih tiga angka di laga menghadapi Slavia Praha ini. Sebab, setelah ini mereka bakal harus berhadapan dengan dua tim kuat, Barcelona dan Borussia Dortmund.