Jadi Juara Piala Dunia, Cara Giroud Membungkam Kritik

17 Juli 2018 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olivier Giroud usai menjalani laga final Piala Dunia 2018 (Foto: Michael Dalder/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Olivier Giroud usai menjalani laga final Piala Dunia 2018 (Foto: Michael Dalder/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjalanan karier Olivier Giroud tak pernah lepas dari kritik. Legenda Arsenal, Thierry Henry, pernah berkata begini: Selama strikernya Giroud, Arsenal tak akan bisa jadi juara.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit pula yang menilai bahwa Giroud terlalu konvensional untuk jadi striker di era modern ini, apalagi untuk bermain di klub dengan lini depan secair Arsenal. Karena itu, tak sedikit yang meragukan ketika Didier Deschamps menunjukknya jadi striker utama Tim Nasional (Timnas) Prancis.
Sejak laga kedua Prancis di Piala Dunia 2018 menghadapi Peru, striker yang kini membela klub Chelsea itu selalu jadi pilihan utama Deschamps. Formasi 4-3-3 yang cair juga diubah jadi 4-2-3-1 untuk mengakomodir Giroud.
Sepanjang perjalanannya hingga final, Giroud memang tak mencetak gol. Namun, striker berusia 31 tahun itu menunjukkan hal lain. Dia menunjukkan peran yang sama pentingnya. Giroud bertugas sebagai pemantul bola sekaligus penarik perhatian lawan.
Perayaan pemain Prancis. (Foto:  REUTERS/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan pemain Prancis. (Foto: REUTERS/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Peran itu yang kemudian membantu pemain-pemain lain untuk bisa mendapat peluang dan celah untuk mencetak gol. Karena itu pula, partnernya di lini depan yakni Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe berhasil mencetak masing-masing empat gol.
Giroud juga ditugaskan Deschamps untuk membantu pertahanan Prancis. Dengan postur tinggi besar, dia dipercaya untuk membantu lini tengah--dan bahkan lini belakang--dalam memenangi duel melawan pemain-pemain lawan yang punya postur serupa (Giroud punya 1,3 tekel per laga).
Nyatanya, dengan peran-peran tersebut, Giroud mampu tampil gemilang. Mantan top-skorer Ligue 1 musim 2011/12 itu mampu menjadi keping penting dalam keberhasilan Les Bleus menjadi juara dunia di Rusia. Dia salah satu sosok yang tak tergantikan.
Dengan medali emas Piala Dunia dalam genggaman, Giroud menjawab kritik. Baginya, dia mungkin tak mencetak gol, tapi dia punya kerja bagus yang sangat penting untuk tim dan itu terbukti menghasilkan performa bagus untuk Prancis plus gelar juara.
ADVERTISEMENT
Ekspresi Olivier Giroud saat Prancis melawan Belgia di semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Sergio Perez/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Olivier Giroud saat Prancis melawan Belgia di semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Sergio Perez/Reuters)
"Semua karier saya, bagaimana saya bisa mengatakannya... Saya telah melalui beberapa kesulitan dan saya selalu berusaha membuktikan. Itu memotivasi saya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik, dan melalui kesulitan-kesulitan ini," ujarnya dilansir Reuters.
"Itulah yang terjadi dalam hidup ketika Anda benar-benar termotivasi, teguh, berkomitmen. Itu tak pernah mudah. Sepak bola sangat sulit dan orang hanya melihat bagian bagusnya. Namun, kami bekerja sangat keras untuk pencapaian ini dan saya sangat bangga mengatakan bahwa saya adalah juara Piala Dunia," tegasnya.
Henry mungkin benar, Arsenal tak pernah juara Premier League (dan cuma Piala FA) bersama Giroud. Tapi bersama sang striker itulah, negaranya berhasil jadi kampiun Piala Dunia untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT