Jadwal Timnas dengan Kompetisi Terancam Bentrok Lagi pada Oktober

Sejumlah suporter klub PSIS Semarang, Panser Biru melakukan gerakan koreografi dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia antara PSIS melawan Persebaya Surabaya di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jadwal main Timnas Indonesia dan bergulirnya pekan ke-21 Go-Jek Liga 1 bentrok. Ya, pada Selasa (11/9/2018), Timnas Indonesia akan melakukan uji tanding menghadapi Mauritius.

Jadwal yang bertepatan dengan kalender FIFA itu ternyata juga berbarengan dengan pekan ke-21 Liga 1. Tepat di hari yang sama, Persipura akan menjamu Sriwijaya FC dalam lanjutan pekan ke-21.

Tentu, bentroknya ini menimbulkan polemik. Bagaimana tidak? klub-klub harus merelakan pemain-pemainya untuk bergabung dengan timnas. Padahal, klub-klub juga membutuhkan tenaga sang pemain mengingat kompetisi yang akan ketat menjelang akhir.

Kisah bentroknya jadwal kompetisi dan timnas ini pun berpotensi berlanjut pada bulan depan. Tepatnya pada 9 Oktober mendatang, Timnas Indonesia direncanakan akan melakoni laga uji tanding menghadapi Myanmar.

Tiga hari sebelum pertandingan uji tanding tersebut, Liga 1 memainkan pertandingannya di pekan ke-25. Pada 5 hingga 8 Oktober, Liga 1 masih memainkan pertandingannya. Tentu, klub harus merelakan pemainnya lagi untuk membela timnas.

Bila dilihat kejadiannya saat ini, pemain-pemain akan berkumpul dan melakukan persiapan empat hari sebelum pertandingan di gelar. Wajar memang mengingat tim pelatih butuh melakukan latihan dan uji kekompakan tim jelangh pertandingan.

Nah, dengan begitu, tim-tim peserta Liga 1 tidak akan bisa memainkan pemain-pemain yang dipanggil ke Timnas pada pekan ke-25 nanti. Kendati tidak bentrok dengan pertandingan, pastinya timnas memberikan waktu berkumpul minimal empat hari sebelum pertandingan dimulai.

Jadwal pekan ke-25 Go-Jek Liga 1. (Foto: Dok. Istimewa)

Urusan jadwal ini harus diakui masih menjadi pekerjaan rumah untuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga. Pihak klub menginginkan bahwa PT LIB bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PSSI selaku federasi. Tidak lupa, klub-klub juga harus bersinergi guna tak dirugikan dengan bentroknya jadwal.

Apalagi, kompetisi akan semakin ketat menjelang akhir dan mengerucut kepada siapa yang akan menjadi juara. Pastinya, tim harus berpikir ulang untuk melepas pemainnya.