Jakmania Ricuh, Penggunaan Stadion Patriot oleh Persija Dievaluasi

7 September 2018 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakmania saat Persija vs SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jakmania saat Persija vs SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hasil minor harus diterima Persija Jakarta menjelang berputarnya kembali Liga 1 pascalibur Asian Games 2018. Menghadapi Selangor FA dalam laga uji tanding di Stadion Patriot Candrabragha, Bekasi, Kamis (6/9/2018), 'Macan Kemayoran' keok dengan skor 1-2.
ADVERTISEMENT
Hasil kurang menyenangkan di dalam lapangan yang diterima Ismed Sofyan dan kolega diperburuk dengan kericuhan yang terjadi. Pada pertengahan babak kedua, tepatnya saat laga memasuki menit ke-70, segelintir pendukung Persija, The Jakmania, berulah dengan melakukan keributan di luar stadion.
Kepala Pengelola Stadion Patriot, Endang Tohari, mengatakan imbas dari kejadian tersebut bukan tak mungkin keinginan Persija untuk kembali berlaga di Stadion Patriot bakal ditinjau ulang, meski baru saja mendapat restu dari Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadispora) Bekasi untuk menyewa hingga akhir musim Liga 1.
"Masih dalam tahapan evaluasi dulu dari Kadispora. Untuk masalah perizinan dan teknis lain untuk laga-laga betikutnya nanti akan dibicarakan dulu sama Kadispora, manajemen Persija dan Walikota Bekasi," ucap Endang ketika dihubungi kumparanBOLA, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
"Kalau penggunaan Stadion Patriot, sih, enggak memandang siapapun, ya. Tetapi izin 'kan tetap dari pusat. Kalau kami menyewakan ada syarat-syarat administrasi yang harus dipenuhi. Misalnya kalau mau nyewa, bayar, dan kalau rusak di dalam dan di luar stadion, penyewa harus ganti rugi," katanya.
Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Endang mengatakan aksi keributan tersebut bermula setelah para penonton yang tak memiliki tiket memaksa untuk bisa masuk ke stadion. Petugas kepolisian yang menjaga stadion sejatinya telah berupaya mencegah aksi tersebut, sampai akhirnya terpaksa melepaskan tembakan gas air mata karena timbulnya kericuhan.
"Mereka (Jakmania) pengin jebolan (nonton gratis). Kalau musim lalu, pas 20 menit mau bubaran pertandingan, yang enggak megang tiket pintunya dibukain, terus mereka boleh masuk. Nah, sekarang 'kan udah enggak kayak gitu lagi, udah enggak bisa," kata Endang.
ADVERTISEMENT
Jakmania saat laga Persija vs JDT (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jakmania saat laga Persija vs JDT (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Endang menyatakan kejadian vandalis sekelompok Jakmania itu terjadi di depan pintu masuk tribune barat Stadion Patriot. Karena tak mendapatkan lampu hijau untuk masuk, aksi lempar batu dan kayu pun dilakukan. Beruntung, lanjut Endang, tak ada kerusakan yang begitu parah di lokasi tempat kejadian berlangsung.
"Kami sudah cek, enggak ada yang mesti diperbaiki. Pagar pembatas 'kan tinggi, kalau batu-batu memang banyak berserakan pas tim kebersihan bekerja pagi tadi," kata Endang.
Persija sebelumnya sudah mengajukan untuk menggunakan Stadion Patriot sebagai markas untuk mengarungi sisa musim Liga 1. Keinginan mereka sudah mendapat lampu hijau dari Kadispora Bekasi Tedi Hafni Tresnadi untuk menggelar sebanyak tujuh partai kandang.