Menyusuri Jalan Menawan Timnas U-16 di Fase Grup

7 Agustus 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Bagus Kahfi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Bagus Kahfi. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di babak penyisihan Grup A Piala AFF U-16 2018, Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 sungguh memukau. Sekuat apapun lawan-lawannya, Timnas U-16 tak terkalahkan. Buktinya, skuat 'Garuda Asia' menutup fase grup dengan sempurna: Tanpa seri dan poin yang hilang. Sapu bersih!
ADVERTISEMENT
Timnas U-16 menyengat sejak partai pertama. Menghadapi Filipina di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (29/7/2018), David Maulana cs. menang dengan skor 8-0. Mengawali perjuangan dengan kemenangan besar, kepercayaan diri Timnas U-16 meningkat.
Dampaknya tercermin pada laga kedua saat bersua dengan Myanmar. Secerdik-cerdiknya Myanmar memanfaatkan ruang-ruang kosong di pertahanan Timnas U-16 demi membidik gawang, pasukan Fakhri Husaini ini tetap mengakhiri laga sebagai pemenang. Ya, Timnas U-16 menang dengan skor 2-1.
Pada matchday III, Timnas U-16 berhadapan dengan juara bertahan sekaligus pemilik 3 trofi Piala AFF U-16, Vietnam. Namun, sebaik-baiknya rekam jejak The Golden Stars, Timnas U-16 tetap terdepan. Bermain dengan tensi tinggi dan sengit, skuat asuhan Fakhri itu dapat menekuk Vietnam 4-2.
ADVERTISEMENT
Langkah prima Timnas U-16 berlanjut pada laga keempat kala melawan Timor Leste. Sempat kesulitan menciptakan gol di babak pertama, Timnas U-16 nyatanya dapat melesakkan tiga gol di 40 menit kedua pertandingan. Tiga gol itu menggambarkan bahwa laju Timnas U-16 memang sulit diperlambat, apalagi dihentikan.
Begitu pula ketika menghadapi Kamboja di laga pamungkas Grup A. Kendati bermain dengan skuat lapis kedua, daya serangan Timnas U-16 tak menurun. Dan, tusukan-tusukan mereka di jalur kanan, kiri, dan tengah, masih tajam. Skor 4-0 untuk kemenangan Timnas U-16 bisa jadi buktinya.
Lima kemenangan beruntun membuat eksistensi Timnas U-16 sebagai tim favorit tak bisa terbantahkan. Lalu, yang jadi pertanyaan, apa yang membikin permainan Timnas U-16 begitu menawan? Jawabannya terletak pada instruksi Fakhri dan kinerja setiap lini yang elok.
ADVERTISEMENT
Timnas U-16 vs Timor Leste (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 vs Timor Leste (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Apiknya performa Timnas U-16 tak lepas dari formasi 4-3-3 yang diterapkan oleh Fakhri. Lewat skema tersebut, pelatih berusia 53 tahun ini dapat memaksimalkan potensi dan kemampuan para pemainnya di atas lapangan.
Sama halnya dengan kesebelasan yang menerapkan skema tersebut, Fakhri menitikberatkan serangan kepada pemain sayapnya. Kecepatan pemain macam M. Supriadi, Fajar Fathur, dan Amanar Abdillah, sangat diandalkan demi menyisir jalur kanan maupun kiri lapangan. Skema itu pula yang menjadi senjata utama Timnas U-16 untuk mencetak gol.
Fakhri juga selalu memberikan hak tampil ofensif kepada dua bek sayap. Instruksi tersebut menjadi faktor penting kekuatan serangan Timnas U-16. Yudha Febrian, Bagas Kaffa, dan Kartika Vedayanto yang secara bergantian mengisi pos tersebut dapat mengejawantahkan arahan Fakhri dengan baik.
ADVERTISEMENT
Mereka juga dapat mengurangi peran gelandang sayap. Sebab, baik Yudha, Bagas, maupun Kartika, piawai melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti atau menyalani pemain depan dengan umpan silang yang apik.
Selain itu, bek sayap Timnas U-16 acap kali melakukan kombinasi dengan gelandang sayap, sehingga Timnas U-16 selalu mempunyai banyak opsi untuk mengakhiri serangan. Maka, jangan heran apabila gol-gol yang dilesakkan Timnas U-16 dominan berawal di jalur kanan atau kiri lapangan.
Pesepak bola Indonesia U-16 Mochamad Yudha Febrian (kanan) berusaha menendang bola dan dihalangi pesepak bola Filipina U-16 Florenz Carlos (kiri) dalam laga penyisihan grup A Piala AFF U-16 di Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Indonesia U-16 Mochamad Yudha Febrian (kanan) berusaha menendang bola dan dihalangi pesepak bola Filipina U-16 Florenz Carlos (kiri) dalam laga penyisihan grup A Piala AFF U-16 di Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Dengan skema bermain seperti itu, daya serangan Timnas U-16 semakin besar dan tusukan-tusukan semakin tajam. Rasio 4,2 gol per laga jadi buktinya. Disitat Labbola, Timnas mencatatkan 111 upaya tembakan dan 41 di antaranya mengarah ke gawang.
ADVERTISEMENT
Namun, tak boleh dilupa juga keberadaan gelandang-gelandang pintar macam Andre Oktaviansyah, David Maulana, Rendy Juliansyah, Hamsa Lestaluhu, dan Brylian Aldama, yang dapat membuat alur distribusi lini tengah Timnas U-16 lancar. Hal ini berkaca pada rata-rata akurasi Timnas U-16 yang menyentuh 74%.
Tak cuma itu, gelandang-gelandang yang dimiliki Timnas U-16 kerap memecah kebuntuan dengan memanfaatkan lubang di pertahanan lawan atau melepaskan tembakan jarak jauh. Rendy, David, dan Andre pernah mencacatkan namanya di papan skor.
Pemain belakang Timnas U-16 juga bisa menunaikan tugasnya --meminimalkan ancaman lawan-- dengan baik. Jika ditotalkan sepanjang fase grup, gawang Timnas U-16 cuma terancam 12 kali saja --jumlah tembakan ke arah dari lima laga. Hebatnya, cuma 3 yang menggetarkan jala gawang Timnas U-16.
ADVERTISEMENT
Piala AFF U16 Indonesia VS Vietnam 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Piala AFF U16 Indonesia VS Vietnam 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Kendati begitu, pertahanan Timnas U-16 punya satu cela. Dan, itu berkaitan dengan lubang menganga di pertahanan kala bersua dengan Myanmar. Dalam laga itu, Myanmar dapat mencatatkan 16 upaya tembakan dan 5 di antaranya mengarah ke gawang.
Namun, tak butuh waktu lama bagi Fakhri untuk membenahi persoalan tersebut. Pada laga selanjutnya, lawan-lawan Timnas U-16 dibuat kesulitan untuk menciptakan peluang.
***
Di Piala AFF U-16, tim besutan Fakhri itu bertekad merengkuh gelar juara untuk kali pertama. Misi besar tersebut didasari oleh motivasi para pemain yang tengah meletup-letup. David cs. berupaya melucuti kekecewaan pecinta sepak bola nasional setelah Timnas U-19 hanya menempati urutan ketiga di Piala AFF U-19 beberapa waktu silam.
ADVERTISEMENT
Melihat performa Timnas U-16 sepanjang fase grup, harapan tersebut tak bisa dikatakan muluk. Sepakat?