Jalan Terjal Luis Enrique Angkat Performa Timnas Spanyol

21 November 2018 3:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luis Enrique, pelatih Timnas Spanyol. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Luis Enrique, pelatih Timnas Spanyol. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Perjalanan Luis Enrique bersama Timnas Spanyol bukan perjalanan yang santai. Jika memang ingin bicara banyak di ajang Piala Eropa 2020 kelak, Enrique masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Teraktual, Spanyol berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Bosnia-Herzegovina dalam uji tanding yang dihelat di Stadion Gran Canaria, Senin (19/11/2018) dini hari WIB. Kemenangan tersebut, setidaknya, mengobati kekecewaan Spanyol yang gagal menembus babak semifinal UEFA Nations League setelah Inggris menundukkan Kroasia di Wembley.
"Kami kehilangan kesempatan di Sevilla (saat melawan Inggris) dan di Zagreb (saat melawan Kroasia). Saya sudah mempelajari satu hal positif dari laga-laga yang telah kami jalani,” ujar Enrique sebagaimana dilansir Goal.
Namun, apakah Enrique mesti puas dengan kegigihan anak asuhnya semata? Mari kita telisik perjalanan Spanyol di bawah kepelatihannya.
Tiga kemenangan di tiga laga, yakni menghadapi Inggris di Wembley, Kroasia di Elche, serta Wales di Cardiff, menjadi rekor impresif yang ditorehkan Enrique yang mulai melatih Spanyol sejak Juli 2018. Penampilan apik ini menghadirkan sebuah asa, bahwa Spanyol sudah menemukan kembali kesaktiannya yang hilang setelah 2012 silam.
ADVERTISEMENT
Tapi, justru inkonsistensi melanda Spanyol setelahnya. Kekalahan dari Inggris di Sevilla dan Kroasia di Zagreb, dengan skor yang identik pula (2-3), menghadirkan tanya di antara para suporter: Apakah Spanyol memang sudah bangkit atau mereka masih perlu perbaikan lagi usai gonjang-ganjing yang terjadi di Rusia?
Inigo Martinez (kiri) dan Jordi Alba tertunduk lesu saat Spanyol dikalahkan Kroasia. (Foto: Reuters/Antonio Bronic)
zoom-in-whitePerbesar
Inigo Martinez (kiri) dan Jordi Alba tertunduk lesu saat Spanyol dikalahkan Kroasia. (Foto: Reuters/Antonio Bronic)
Keraguan suporter ini semakin mencuat tatkala sejauh ini, Spanyol sudah menurunkan 33 pemain berbeda dari enam laga internasional, terbanyak sejak 1982. Hal ini menunjukkan keraguan Enrique dalam menentukan siapa pemain yang layak masuk starting XI versinya. Bukan cuma itu, dia juga harus segera mengisi kekosongan yang ditinggalkan David Silva dan Gerard Pique.
Mungkin, kekosongan Silva bisa diisi oleh Isco yang penampilannya tetap stabil. Namun, kehilangan Pique menjadi kehilangan yang cukup besar di skuat Spanyol. Nacho dan Inigo Martinez, dua pemain yang diplot sebagai pengganti Pique, belum menunjukkan kemampuan yang sepadan dengan bek Barcelona tersebut.
ADVERTISEMENT
Kesulitan skuat Spanyol ini juga diperparah dengan ketiadaan penyerang andal di lini depan. Alvaro Morata masih angin-anginan. Diego Costa kerap dihantui cedera sehingga berpengaruh kepada penampilannya di Timnas. Pada intinya, untuk mengangkat Spanyol, Enrique masih harus melalui jalan yang panjang.
Walau begitu, Enrique tidak ambil pusing. Dilansir Reuters, kala ditunjuk sebagai pelatih Spanyol menggantikan Fernando Hierro, Enrique tidak menjanjikan revolusi instan. Alih-alih melakukan revolusi, Enrique justru ingin melakukan evolusi di tubuh Timnas. Evolusi ini dilakukan dengan satu tujuan: membawa Spanyol kembali mendominasi sepak bola internasional.
Cristiano Ronaldo berduel dengan Gerard Pique. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo berduel dengan Gerard Pique. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
"Ketika saya mengambil pekerjaan ini (menjadi pelatih Timnas Spanyol), saya tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dibangun kembali dari dasar. Memang, saya tidak menampik jika saya ingin Spanyol masuk babak semifinal UEFA Nations League, tapi tujuan kami adalah Piala Eropa 2020. Sekarang, kami sedang berusaha mewujudkan itu, setapak demi setapak," ujar Enrique.
ADVERTISEMENT
Ya, setidaknya Enrique masih punya waktu dua tahun untuk membentuk skuat Spanyol. Mari kita lihat kelak, akankah Spanyol racikan Enrique kembali mampu bicara banyak di ajang internasional atau malah tampil melempem.