Jangan Pernah Merasa Aman, Inter!

15 April 2019 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luciano Spalletti tidak puas akan penampilan Inter di laga melawan Frosinone. Foto: Reuters/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Luciano Spalletti tidak puas akan penampilan Inter di laga melawan Frosinone. Foto: Reuters/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Internazionale boleh saja menang 3-1 saat bertandang ke markas Frosinone, Senin (15/4/2019) dini hari WIB. Namun, kemenangan tersebut sebenarnya merupakan ajang introspeksi bagi Nerazzurri. Seusai pertandingan, pelatih Luciano Spalletti mengatakan bahwa Inter tidak boleh lagi merasa sudah aman dalam sebuah pertandingan karena segalanya bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Oke, pada pertandingan itu Inter unggul dua gol terlebih dahulu melalui Radja Nainggolan dan tendangan penalti Ivan Perisic. Akan tetapi, setelah mencetak dua gol, mereka membiarkan Frosinone menguasai pertandingan.
Ini terbukti dari bagaimana Frosinone mampu melepaskan 14 tembakan, hanya berselisih 5 dari total upaya milik Inter. Akhirnya, tuan rumah pun sukses mencetak gol pada menit ke-61 melalui Francesco Cassata. Meski begitu, Inter akhirnya mampu memastikan kemenangan via Matias Vecino di pengujung laga.
Matias Vecino merayakan gol ke gawang Frosinone. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Melihat itu, Spalletti tidak puas. Mantan juru taktik Zenit St. Petersburg ini seusai pertandingan berkata, "Ketika kami merasa aman dan nyaman, itu adalah jalan menuju kehancuran. Kami harus selalu waspada setiap saat."
"Hal seperti ini memang bisa terjadi pada siapa pun tetapi Inter lebih sering mengalaminya. Ketika kami merasa segalanya sudah dalam genggaman, kami tidak berusaha merampungkannya secepat mungkin. Alih-alih begitu, kami justru jadi lembek."
ADVERTISEMENT
"Frosinone sudah tidak punya pertaruhan apa-apa lagi sehingga satu-satunya tujuan mereka adalah tampil sebaik mungkin dan mendapat poin di laga-laga krusial. Saat ini, kalaupun kalah, mereka tidak akan banyak terpengaruh. Itulah yang menyulitkan kami karena Frosinone bermain dengan kepala jernih," lanjut Spalletti.
Pada pertandingan tersebut Inter mampu mencatatkan penguasaan bola sampai 71 persen. Selama kurang lebih satu jam mereka tidak membiarkan tuan rumah banyak bermain dengan si Kulit Bulat. Kendati demikian, Spalletti menilai bahwa penguasaan bola para pemainnya terlalu mudah ditebak.
"Semua tergantung bagaimana kamu memberi umpan dan bergerak. Kalau para pemain bertahan bisa mengumpan di tengah lapangan, maka kamu hanya butuh lari beberapa meter untuk mencari ruang tembak. Di situasi seperti itu kamu seharusnya menggunakan penguasaan bola untuk menciptakan sesuatu, bukan cuma tampil monoton," ucap Spalletti.
ADVERTISEMENT
"[Mauro] Icardi bermain bagus dengan tidak turun terlalu dalam karena ada beberapa tempat kosong di sepertiga lapangan akhir. Dengan begitu dia bisa membuka ruang juga bagi para pemain depan lain. Satu-satunya kelebihan kami adalah memiliki lini pertahanan solid. Kami tidak menciptakan celah atau membuat risiko yang tak perlu."
"Beberapa kali sudah hal seperti itu terjadi pada kami ketika kami gagal membunuh laga lebih cepat. Jadi, ke depannya, hal inilah yang masih harus kami perbaiki," tandasnya.
Bagi Inter, kemenangan atas Frosinone memantapkan posisi mereka di urutan tiga klasemen. Saat ini Inter punya 60 poin, unggul 5 angka atas Milan yang duduk di peringkat empat. Sedangkan, kekalahan dari Inter membuat Frosinone kian sulit lepas dari zona degradasi. Dengan raihan 23 angka, anak-anak asuh Marco Baroni itu berjarak 8 poin dari zona aman yang dihuni oleh Bologna.
ADVERTISEMENT